Connect with us

Nasional

IPHI Jatim Bersama Pesantren Al Azhaar Krapyak Akan Menyelenggarakan Khitan Masal

Published

on

LAMONGAN, 90detik.com- Khitan masal merupakan bagian dari upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan dan kemanusiaan kepada masyarakat. Tujuan dari khitan masal adalah untuk memberikan akses mudah dan terjangkau dalam melaksanakan sunnah khitan bagi anak-anak yang kurang mampu.

Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Timur merupakan organisasi yang berkomitmen dalam memberikan kontribusi positif untuk masyarakat, khususnya dalam bidang sosial dan kemanusiaan.

Seperti halnya, kegiatan khitan masal yang akan diselenggarakan pada hari Kamis 28 Desember 2023 di Pesantren Al Azhaar Krapyak, Lamongan juga akan mendapat dukungan dari Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Timur.

Melalui kerjasama antara IPHI Jawa Timur, Pesantren Al Azhaar Krapyak, dan Lazis Al Haromain, khitan masal ini dapat terselenggara dengan baik.

Pesantren Al Azhaar Krapyak turut berperan dalam menyediakan tempat dan tenaga medis yang ahli dalam melaksanakan khitan.

Sementara itu, pengasuh Pesantren Al Azhaar Krapyak KH. Imam Mawardi Ridwan dalam kegiatan khitan masal tersebut ia siap menyediakan paket-paket kebutuhan bagi peserta khitan masal.

“Dalam kegiatan ini, para peserta khitan masal akan mendapatkan berbagai manfaat, seperti uang saku, sarung, baju, kopyah, dan juga paket alat tulis”, ujarnya, Selasa(26/12).

Hal ini bertujuan untuk memberikan kebahagiaan kepada peserta sekaligus mendorong semangat anak-anak dalam meraih prestasi di bidang pendidikan.

Seperti yang dijelaskan oleh KH Gus Yusuf Abdurohman, kegiatan khitan masal ini tidak hanya berfokus pada aspek medis, tetapi juga pada upaya untuk memberikan perhatian dan dukungan kepada anak-anak yang kurang mampu.

“Dengan adanya khitan masal ini, diharapkan anak-anak yang mendapat manfaat dari kegiatan ini akan merasa lebih dihargai dan diberikan perhatian khusus”, harapnya.

Selain itu, kegiatan khitan masal ini juga penting dalam menjaga tradisi dan nilai-nilai keagamaan di kalangan masyarakat.

“Dalam Islam, khitan merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan. Namun, bagi sebagian keluarga yang kekurangan dana, melaksanakan khitan secara individu bisa menjadi cukup sulit”, terangnya.

Dalam kesempatan ini, IPHI Jawa Timur, Pesantren Al Azhaar Krapyak, dan Lazis Al Haromain berharap kegiatan khitan masal ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, terutama bagi anak-anak yang kurang mampu.

“Kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus dilakukan di berbagai daerah untuk meningkatkan akses dan pelayanan kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat”, tutupnya. (Red)

Nasional

Fredi Desak Penyelesaian Kasus PPPK Derius Lukas Tiwery dan Tegaskan Komitmen Antikorupsi: “Birokrasi Amburadul, Koruptor Jangan Dilindungi!”

Published

on

Jakarta — Pengamat hukum dan politik, Fredi Moses Ulemlem, menyampaikan kritik keras terhadap Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) sekaligus menyerukan penguatan penegakan hukum bertepatan dengan Hari Antikorupsi Sedunia, 9 Desember.

Fredi menilai birokrasi MBD melemah, tidak profesional, dan gagal memberikan kepastian hukum bagi masyarakat, terutama dalam penyelesaian kasus PPPK atas nama Derius Lukas Tiwery.

“BKD Maluku Barat Daya lemah, penanganan kasus PPPK Derius Lukas Tiwery juga lemah. Jangan permainkan nasib orang lain, terutama Sdr. Derius yang sudah mengabdi 13 tahun 7 bulan,” tegas Fredi.

Ia menyampaikan bahwa dirinya terus berkomunikasi dengan Sekda MBD, Body David, namun tidak ada perkembangan signifikan meski dokumen sudah dikirim ke BKN.

“Kelihatannya tak dianggap, bahkan terkesan bukan hal penting. Urusan komunikasi saja kacau, bagaimana pekerjaan yang lain?” ujarnya.

Fredi juga menyinggung komitmen Bupati Maluku Barat Daya yang sebelumnya berjanji membantu proses penyelesaian kasus Derius, namun hingga kini tidak menunjukkan tindak lanjut konkret.

“Bupati, di mana janjimu? Jangan nanti pakai klarifikasi di media untuk memposisikan diri sebagai korban demi pembenaran. Publik sudah cerdas melihat drama birokrasi seperti ini”, cetusnya.

Mengaitkan persoalan birokrasi MBD dengan momentum Hari Antikorupsi Sedunia, Fredi menegaskan bahwa lemahnya integritas pelayanan publik kerap berjalan beriringan dengan potensi penyimpangan dan praktik korupsi. Ia mendesak aparat penegak hukum untuk mempercepat penanganan kasus-kasus dugaan korupsi yang selama ini mandek.

“Kami mendesak Polda Maluku dan Kejati Maluku untuk menuntaskan seluruh kasus korupsi. Jangan melindungi koruptor, apalagi jika yang diduga kuat terlibat adalah kepala daerah”, ujarnya.

Ia menyebut sedikitnya tiga kasus besar yang kini menjadi sorotan:

  1. Kasus pembangunan jalan di Pulau Wetar
  2. Kasus korupsi Covid-19
  3. Kasus TPPU Maluku Barat Daya (2025)

Menurut Fredi, pemberantasan korupsi tidak boleh berhenti di meja penyidik.

“Kami akan terus mem-pressure kasus-kasus tersebut. Penegak hukum harus tegas, transparan, dan tidak main mata dengan pejabat daerah”, terangnya.

Fredi juga mengecam keras tindakan intimidasi maupun ancaman yang kerap diterima aktivis antikorupsi serta keluarga mereka.

“Intimidasi terhadap aktivis dan keluarganya adalah tindakan pengecut. Kebebasan berpendapat adalah hak yang harus dilindungi”, imbuhnya.

Ia menegaskan bahwa kepala daerah atau pihak mana pun yang menggunakan ancaman untuk membungkam kritik harus diproses sesuai hukum.

“Oknum kepala daerah atau koruptor yang mengintimidasi aktivis harus diproses hukum. Tidak boleh ada kekebalan bagi siapa pun”, jelasnya.

Pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, Fredi mengajak masyarakat memperkuat gerakan antikorupsi.

“Teguhkan komitmen berantas korupsi untuk Indonesia Maju. Mari tingkatkan kesadaran dan aksi nyata membangun Indonesia yang adil, bersih, dan sejahtera”, tambahnya.

Menutup pernyataannya, Fredi kembali menekankan bahwa lambatnya birokrasi dan ketidakadilan dalam kasus Derius Lukas Tiwery mencerminkan persoalan yang lebih besar: lemahnya moralitas dan integritas pejabat publik.

“Negara tidak boleh kalah dari birokrasi yang lambat dan pemimpin yang ingkar. Keadilan harus ditegakkan, baik untuk Derius maupun untuk seluruh rakyat Maluku”, pungkasnya. (By/Red)

Continue Reading

Nasional

JATMA ASWAJA Gelar Panen Raya Padi Bersama Menko Pangan: Wujud Pengabdian Nyata untuk Umat

Published

on

Tegal— Jamiyah Ahlith Thariqah Al Mutabarah Ahlussunah Wal Jamaah (JATMA ASWAJA) kembali menegaskan komitmennya dalam pengabdian kepada umat dan bangsa melalui kegiatan Panen Raya Padi yang digelar di Warureja, Kabupaten Tegal.

Agenda ini menjadi bukti nyata kontribusi JATMA ASWAJA dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui pemberdayaan petani di tingkat desa.

Kegiatan panen raya tersebut turut dihadiri dan diapresiasi oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, yang datang bersama Maulana Habib Luthfi bin Yahya serta Sekjen JATMA ASWAJA, KH. Helmy Faishal Zaini.

“Terima kasih kepada Abah Habib dan Gus Helmy atas program PB JATMA ASWAJA ini yang membuat petani bisa panen 105 hektar,” ujar Zulkifli Hasan saat meninjau area panen di Desa Kedung Jati, Warureja, Selasa(9/12).

Sekjen JATMA ASWAJA, KH. Helmy Faishal Zaini, menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah amanah bersama yang menuntut kerja lintas sektor.

Ia menyoroti bahwa sebagai organisasi spiritual, JATMA ASWAJA memikul tanggung jawab moral untuk terlibat dalam penguatan ekonomi umat.

“Ketahanan pangan bukan sekadar program pemerintah, tetapi amanah kolektif. JATMA ASWAJA hadir mendampingi para petani agar mereka semakin mandiri, kuat secara ekonomi, dan memiliki akses terhadap teknologi pertanian yang lebih baik,” tegas Gus Helmy.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan panen raya kali ini menjadi bukti bahwa pemberdayaan masyarakat berjalan efektif ketika spiritualitas, kerja kolektif, dan strategi ekonomi dirajut secara sinergis.

“Hari ini kita menyaksikan hasil kerja keras para petani binaan. Inilah buah dari ikhtiar bersama untuk menjadikan Indonesia kuat dari desa-desa. Semoga gerakan ini menginspirasi wilayah lainnya,” lanjutnya.

Program ketahanan pangan yang diinisiasi JATMA ASWAJA dirancang untuk memperkuat basis ekonomi umat dari akar rumput.

Pendekatan thariqah yang mengedepankan kedisiplinan, kejujuran, dan kebersamaan menjadi fondasi dalam membimbing para petani, mulai dari manajemen budidaya, pengelolaan panen, akses pembiayaan berbasis syariah, hingga pemanfaatan teknologi pertanian modern.

Panen padi seluas 105 hektare ini menegaskan bahwa kekuatan pangan nasional dapat tumbuh pesat melalui gerakan komunitas keagamaan yang terstruktur dan konsisten.

Gerakan ini juga menunjukkan bahwa spiritualitas tidak terpisah dari realitas sosial-ekonomi.

Jalan thariqah, yang sering dipahami sebagai ruang kesalehan pribadi, ternyata dapat menjadi pendorong lahirnya kemandirian ekonomi berbasis komunitas ketika dijalankan dengan visi yang tepat.

JATMA ASWAJA menegaskan komitmennya untuk memperluas pendampingan ke lebih banyak desa dan wilayah di seluruh Indonesia sebagai kontribusi berkelanjutan dalam memperkokoh ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan sinergi antara spiritualitas dan kerja nyata, JATMA ASWAJA membuktikan bahwa pengabdian kepada umat dapat berbuah langsung bagi kesejahteraan rakyat dan kemandirian bangsa. (By/Red)

Continue Reading

Papua

Pangkoarmada III Hadiri Kunker Kasad di Aimas Dalam Rangka Program TNI AD Manunggal Air

Published

on

Kabupaten Sorong—  Panglima Komando Armada III Laksamana Muda TNI Dato Rusman SN, S.E., M.Si., M.Tr.Opsla. didampingi Ketua Gabungan III Gabungan Jalasenastri Koarmada RI Ny. Fara Dato Rusman menghadiri acara peresmian sumur bor dalam rangka Program TNI AD Manunggal Air di wilayah Kodam XVIII/Kasuari, Selasa (9/12/2025).

Acara tersebut diresmikan langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc.

Kedatangan Kasad beserta pejabat TNI disambut hangat oleh masyarakat sekitar melalui tarian khas Papua Barat Daya.

Pengalungan syal kepada Kasad serta penyematan mahkota khas Papua kepada Ibu Ketua Persit turut mewarnai prosesi penyambutan yang penuh kearifan lokal.

Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Papua Barat Daya beserta Forkopimda PBD. Dalam sambutannya, Gubernur PBD Elisa Kambu, S.Sos. menyampaikan ucapan selamat datang kepada Kasad beserta rombongan.

“Atas nama pemerintah dan masyarakat Papua Barat Daya kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kasad dan jajaran TNI atas komitmen kita bersama dalam membangun negeri ini untuk lebih maju, lebih khusus melalui Program TNI AD Manunggal Air di wilayah Kodam XVIII/Kasuari,” ujar Gubernur.

Kasad dalam sambutannya juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terwujudnya pembangunan sumur bor di Kampung Koruwati, Klalin.

“Program TNI AD Manunggal Air bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih untuk konsumsi dan irigasi pertanian,” jelas Kasad.

Terlihat antusias masyarakat penerima manfaat dari program ini, diharapkan fasilitas sumor bor dijaga dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. (Timo)

Continue Reading

Trending