Connect with us

Redaksi

Kapolda Papua Barat Pimpin Upacara Sertijab Lima Pejabat Polda Papua Barat

Published

on

 

Manokwari PB – Kapolda Papua Barat Irjen Pol. Johnny Eddizon Isir, S.I.K., M.T.C.P. memimpin langsung upacara serah terima jabatan lima (5) pejabat utama (PJU) polda Papua Barat yaitu Karo Rena, Karo SDM, Karo Logistik, Dirbinmas dan Dirpolairud di Aula Arfak Convention Hall Polda Papua Barat, Senin (13/1).

“Kepada pejabat lama saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan atas pelaksanaan tugas selama di Polda Papua Barat, harapannya kemudian pengalaman yang didapat dinas di Polda Papua Barat akan semakin memperkaya diri dalam pelaksanaan tugas kedepan. Tetap jaga silaturahmi walaupun sudah berbeda tempat penugasan” ucap Kapolda.

“Kepada pejabat yang baru saya mengucapkan selamat datang selamat bergabung di Polda Papua Barat, mari kita bekerja sama dan sama-sama bekerja. Segera sesuaikan dengan dinamika yang ada di Papua Barat.” pesan Kapolda.

Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes
L Pol. Ongky Isgunawan, S.I.K mengatakan bahwa sebelumnya lima pejabat utama di lingkungan Polda Papua Barat mengalami rotasi jabatan di pengujung tahun 2024. Rotasi dan mutasi jabatan ini tertuang dalam surat Telegram Kapolri perihal mutasi Pati dan Pamen Polri tanggal 29 Desember 2024 yang ditandatangani oleh Irwasum Polri Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H.,M.Hum., M.Si.,M.M atas nama Kapolri.

Jabatan Karo Rena baru akan diemban oleh Kombes Pol Dolly Gumara,S.I.K.,M.H. yang sebelumnya menjabat sebagai Perencanaan Umum Madya Tingkat III Srena Polri, sedangkan Karo Rena sebelumnya yaitu Kombes Pol Edwin Oktavianus Ali., S.I.K. akan bertugas sebagai sebagai Karo Rena Polda Sulteng.

Selanjutnya, jabatan Karo SDM baru akan dijabat oleh Kombes Pol. Hengky Pramudya, S.I.K.,M.Si yang sebelumnya menjabat sebagai Assessor SDM Kepolisian
Madya Tingkat III SSDM Polri. Untuk Karo SDM sebelumnya, Kombes Pol. Arief Hidayat,S.I.K. akan berdinas sebagai Assessor SDM Kepolisian Madya Tingkat II SSDM Polri.

Jabatan Karo Logistik baru akan dijabat oleh Kombes Pol. Eva Guna Pandia, S.I.K., M.M, M.H. yang sebelumnya menjabat sebagai Kadomat Slog Polri. Untuk Karo Logistik sebelumnya, Kombes Pol. Aris Yudha Legawa, S.I.K., S.H, M.H. diangkat dalam jabatan baru sebaga Kadomat Slog Polri.

Sementara itu jabatan Dirbinmas baru akan dijabat oleh AKBP Hari S. Sembiring, S.I.K. yang sebelumnya menjabat sebagai Kabagdalops Roops Polda Maluku Utara. Jabatan Dirbinmas yang sebelumnya yaitu Kombes Pol. Ary Nyoto Setiawan, S.I.K., M.H. diangkat dalam jabatan baru sebagai Dansat Brimob Polda Papua Barat Daya.

Untuk jabatan Dirpolairud baru akan dijabat oleh Kombes Pol. Sulistyono,S.H.,M.H. yang sebelumnya menjabat sebagai Wadir Polairud Polda Lampung dan untuk jabatan Dirpolairud Polda Papua Barat sebelumnya yaitu Kombes Pol. Budy Utomo,S.I.K. diangkat sebagai Dirpolairud Polda Papua Barat Daya.

“Sekali lagi, mutasi dan promosi jabatan ini adalah hal yang rutin dilakukan oleh organisasi Polri dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas personel Polri, pengembangan karir serta tour of area dan tour of duty. Apalagi seperti kita ketahui, saat ini banyak pembentukan Polda baru, salah satunya Polda Papua Barat Daya yang sudah terbentuk dan sudah terpisah dari Polda Papua Barat, sehingga dibutuhkan banyak personil Polri untuk mengisi jabatan maupun struktur organisasi yang ada di tempat tersebut.” ujar Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol. Ongky Isgunawan,S.I.K.

(Tim/Red

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Redaksi

Audiensi Komisi Percepatan Reformasi Polri Serap Masukan Masyarakat Sipil Terkait Penguatan Pengawasan dan Pembenahan Sistem

Published

on

Jakarta — Komisi Percepatan Reformasi Polri menggelar audiensi bersama sejumlah organisasi masyarakat sipil pada Selasa, 18 November 2025, di STIK-PTIK Lemdiklat Polri.

Pertemuan ini menjadi ruang dialog terbuka untuk menghimpun gagasan serta rekomendasi mengenai penguatan reformasi institusi kepolisian agar semakin adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.

Direktur Eksekutif Human Rights Working Group (HRWG), Daniel Awigra, menyampaikan pentingnya penguatan sistem internal sebagai langkah mendukung profesionalitas Polri.

“Perbaikan dalam proses rekrutmen, pendidikan, pelatihan, dan meritokrasi merupakan bagian dari upaya bersama untuk memastikan kualitas pelayanan kepolisian semakin meningkat,” ujarnya.

Ia juga menekankan relevansi penguatan Kompolnas sebagai mitra pengawasan eksternal yang membantu memperkuat akuntabilitas institusi.

Dari Centra Initiative, Dr. Al Araf menilai bahwa penyempurnaan tata kelola menjadi elemen utama dalam memperkuat kinerja Polri di masa mendatang.

“Meritokrasi dan pengawasan yang lebih transparan akan mendukung Polri dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal,” ucapnya.

Ia berharap sinergi antara Polri dan lembaga pengawas eksternal dapat terus diperkuat.

Direktur Imparsial, Ardi Manto Adiputra, turut menyampaikan pandangan mengenai sejumlah isu yang banyak dirasakan masyarakat.

“Ada beberapa hal seperti penanganan laporan masyarakat, persoalan kedisiplinan, dan mekanisme pengawasan yang memerlukan perhatian khusus untuk penyempurnaan ke depan,” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa masukan ini dimaksudkan untuk memperkaya proses reformasi agar lebih responsif terhadap kebutuhan publik.

Ketua Umum NEFA, Dodi Ilham, memberikan catatan terkait pentingnya penguatan sistem pembinaan personel.

“Pembenahan pada aspek rekrutmen, pendidikan, mutasi, serta mekanisme penghargaan dan sanksi merupakan bagian dari proses panjang reformasi yang telah didorong sejak lama,” jelasnya.

Ia juga menekankan kembali peran community policing sebagai pendekatan yang dapat mempererat hubungan Polri dengan masyarakat.

Sementara itu, Ketua Badan Pengurus LSAM, Sandrayati Moniaga, menyoroti perlunya perhatian lebih pada aspek yang mendukung inklusivitas dan modernisasi institusi.

“Gender mainstreaming dan pembaruan di bidang digital penting untuk memperkuat kualitas pelayanan publik. Kami berharap seluruh proses reformasi dapat tetap berorientasi pada prinsip hak asasi manusia,” ujarnya.

Audiensi ini mencerminkan komitmen bersama untuk mendorong Polri semakin profesional, transparan, dan adaptif.

Berbagai masukan dari masyarakat sipil diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan penting bagi Komisi Percepatan Reformasi Polri dalam merumuskan langkah-langkah strategis ke depan. (By/Red)

Continue Reading

Redaksi

Guru Besar HTN Prof. Juanda: Putusan MK 114/PUU-XXIII/2025 Berlaku Non-Retroaktif

Published

on

Jakarta — Polemik mengenai Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 114/PUU-XXIII/2025 terus mendapat perhatian berbagai pihak. Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Esa Unggul Jakarta, Prof. Dr. Juanda, S.H., M.H., menegaskan bahwa putusan tersebut bersifat non-retroaktif sehingga tidak berlaku surut.

Prof. Juanda menilai pernyataan Menteri Hukum dan HAM, Dr. Suparman Andi Agtas, S.H., yang menyebut putusan MK tersebut tidak berlaku surut, adalah tepat.

Menurutnya, prinsip non-retroaktif sudah jelas diatur dalam peraturan perundang-undangan terkait Mahkamah Konstitusi.

“Dalam Pasal 24C ayat (1) UUD 1945 ditegaskan bahwa putusan MK bersifat final, dan Pasal 10 ayat (1) UU Nomor 8 Tahun 2011 menyatakan putusan MK final dan mengikat. Artinya, putusan langsung berlaku sejak dibacakan dan tidak ada upaya hukum lain. Selain itu, Pasal 47 UU Nomor 7 Tahun 2020 menegaskan bahwa putusan MK tidak berlaku surut,” ujar Prof. Juanda.

Ia menekankan bahwa dengan prinsip tersebut, Putusan MK Nomor 114/PUU-XXIII/2025 tidak berimplikasi pada para anggota Polri aktif yang telah menduduki jabatan di luar Kepolisian sebelum putusan diucapkan pada 13 November 2025 pukul 11.35 WIB.

“Daya ikat putusan itu bersifat prospektif, bukan retroaktif. Karena itu sangat keliru jika ada pendapat yang menyatakan putusan tersebut membatalkan atau menggugurkan jabatan para pejabat Polri yang sudah menjabat sebelum putusan dibacakan. Itu salah besar secara hukum,” tegasnya.

Lebih jauh, Prof. Juanda juga menegaskan bahwa anggota Polri aktif masih dapat menduduki jabatan tertentu di luar Kepolisian, selama penugasan tersebut memiliki kaitan dengan tugas kepolisian. Hal ini sesuai dengan amar putusan yang hanya membatalkan frasa “atau tidak berdasarkan penugasan dari Kapolri”.

“Yang dibatalkan MK hanya frasa tersebut. Artinya ketentuan lain tetap berlaku dan memiliki kekuatan mengikat. Bahkan anggota Polri masih dapat menduduki jabatan tertentu melalui ketentuan dalam UU Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN serta PP Nomor 11 Tahun 2017 jo. PP Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen PNS,” jelasnya.

Prof. Juanda menutup pernyataannya dengan mengingatkan agar semua pihak memahami putusan MK secara tepat agar tidak menimbulkan kesalahpahaman hukum. (By/Red)

Continue Reading

Redaksi

Wartawan Abal-Abal Asal Kediri Beraksi, Copet Berulah di Tengah Keramaian Tulungagung

Published

on

TULUNGAGUNG – Aksi nekat seorang pencopet yang menyamar sebagai wartawan akhirnya terbongkar di tengah padatnya perayaan Hari Jadi ke-820 Kabupaten Tulungagung, Selasa (18/11).

Pelaku yang menggunakan modus “wartawan abal-abal” itu diciduk petugas Satpol PP setelah kedapatan mengincar warga yang lengah di kerumunan.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Tulungagung, Sony Welly Ahmadi melalui Kepala Bidang Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Tulungagung, Agung Setyo Widodo, membenarkan penangkapan tersebut.

Dia menjelaskan bahwa petugas bergerak cepat setelah menerima laporan warga terkait hilangnya dompet dan telepon genggam saat antre pembagian nasi kotak.

“Kami langsung melakukan pengejaran. Pelaku sempat mencoba kabur usai adu tarik dengan korban, tetapi berhasil kami amankan,” ujar Agung.

Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan dompet dan telepon genggam hasil curian.

Tak hanya itu, kejutan lain muncul ketika petugas membuka tas pelaku, didalamnya terdapat kartu pers palsu yang digunakan untuk mengelabui masyarakat agar bisa bergerak bebas tanpa menimbulkan kecurigaan.

“Kartu pers ini digunakan pelaku sebagai kedok. Dia sudah bolak-balik mengamati lokasi sebelum beraksi,” tambah Agung.

Salah satu korban, Farida, warga Kelurahan Bago, mengaku kehilangan dompet saat sedang mengantre pembagian nasi kotak.

“Tiba-tiba dompet saya hilang. Tidak lama kemudian petugas bilang ditemukan pada pria yang mengaku wartawan itu,” ungkapnya.

Pelaku berinisial M, warga Kediri, kini sudah diserahkan bersama barang bukti ke Polsek Tulungagung Kota untuk proses penyidikan lebih lanjut.

Pihak berwajib menduga jumlah korban lebih dari dua orang, mengingat pelaku diduga telah berkeliaran sejak pagi menggunakan identitas pers palsu tersebut. (DON/Red)

Editor: Joko Prasetyo

Continue Reading

Trending