Connect with us

Papua

Kepala-Kepala Suku di PBD Serukan Perdamaian: “Jangan Terprovokasi, Jaga Kota Kita!”

Published

on

Kota Sorong PBD— Suasana aman dan kondusif di Kota Sorong terus menjadi perhatian utama seluruh elemen masyarakat, termasuk para kepala suku, tokoh adat dan tokoh agama.

Dalam rangka memperkuat sinergi antara masyarakat dan aparat keamanan, Kepala Suku Sorong Selatan, Daniel Salamuk, turut serta dalam kegiatan patroli bersama yang dilaksanakan oleh TNI-Polri di wilayah Kota Sorong, Selasa malam (2/9).

Dalam kesempatan tersebut, Daniel Salamuk menyampaikan himbauan tegas namun penuh kebijaksanaan di hadapan wartawan, tepatnya di halaman Markas Komando Polresta Sorong Kota, Jalan Ahmad Yani, Distrik Sorong.

“Kalau kita ingin kota Sorong ini aman dan nyaman, maka kita semua harus menjaga keamanan bersama. Jangan melakukan tindakan anarkis. Aksi demo itu biasa dalam demokrasi, tapi kami dari beberapa kepala suku memohon dengan sangat agar masyarakat jangan mudah terpengaruh oleh provokator. Karena itu bisa menghancurkan daerah kita sendiri,” tegas Salamuk.

Menurutnya, kedamaian di Sorong bukan hanya menjadi tanggung jawab aparat, tetapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat, terutama para tokoh adat yang menjadi panutan di tengah komunitas.

“Untuk itu, agar Kota Sorong tetap aman, aktivitas masyarakat bisa berjalan lancar, orang bisa bekerja dengan baik, anak-anak tetap bisa bersekolah, dan kita semua bisa hidup tenang — maka mari kita jaga kota ini. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kita harus sadar bahwa ini tanah kita bersama,” lanjutnya.

Partisipasi dari para perwakilan kepala suku dan tokoh adat dalam kegiatan patroli bersama ini merupakan wujud nyata sinergi antara masyarakat adat dengan pemerintah dan aparat keamanan.

Kehadiran Kepala Suku Sorong Selatan menjadi simbol kuat bahwa keamanan dan ketertiban bukan hanya urusan negara, tetapi juga merupakan nilai luhur yang dijaga dalam tradisi dan budaya Papua.

Patroli gabungan ini dilaksanakan dalam rangka menjaga situasi kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) menjelang sejumlah agenda penting di daerah, serta sebagai antisipasi terhadap potensi gangguan keamanan yang disebabkan oleh informasi hoaks atau provokasi yang bisa merusak kedamaian.

Kapolresta Sorong Kota, Kombespol Amry Siahaan, S.IK, MH, yang di wakili kompol Indra (Kabag OPS) dan Komandan Kodim 1802 Sorong, Letkol INF Renaldi yang di wakili perwira piket garnizun yang hadir dalam kegiatan tersebut mengapresiasi sikap dan seruan kepala suku, yang dinilai sangat bijak dan patriotik.

“Kehadiran kepala suku seperti Bapak Daniel Salamuk dalam patroli bersama ini menunjukkan bahwa masyarakat Papua, khususnya di kota Sorong, memiliki komitmen tinggi terhadap perdamaian. Kami sangat menghargai kerja sama ini dan berharap menjadi contoh positif bagi daerah lain,” ujar salah satu pejabat TNI yang ikut dalam kegiatan tersebut.

Pemerintah daerah Kota Sorong melalui instansi terkait juga mendukung penuh inisiatif bersama antara masyarakat dan aparat keamanan.

Seruan dari para kepala suku dianggap penting untuk menjaga semangat kebersamaan, toleransi, dan keharmonisan antar kelompok masyarakat di wilayah kota Sorong lebih khusus provinsi Papua Barat Daya.

Dengan demikian, suara tokoh adat dan kepala suku seperti Daniel Salamuk bukan hanya menjadi pengingat bagi masyarakat, tetapi juga penegas bahwa keamanan adalah warisan budaya yang harus dijaga bersama untuk generasi yang akan datang. (Timo)

Papua

Salurkan Bantuan Presiden Peralatan Multimedia untuk Perkuat Pelayanan Ibadah di Kabupaten Maybrat

Published

on

Maybrat, PBD— Pemerintah pusat kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat pelayanan keagamaan di daerah melalui penyaluran bantuan peralatan multimedia untuk mendukung kegiatan ibadah masyarakat.

Bantuan tersebut diserahkan kepada Jemaat GKI Emaus Susumuk, Kabupaten Maybrat, dan diterima secara resmi melalui Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Wanu Sau Maybrat yang diketuai oleh Yulian Atanai. Minggu (30/11/25).

Penyerahan bantuan berlangsung di halaman Gereja GKI Emaus Susumuk dan dihadiri oleh warga jemaat, tokoh masyarakat, serta pengurus gereja.

Suasana penuh syukur mewarnai kegiatan tersebut, yang mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap perhatian yang diberikan Presiden Republik Indonesia kepada daerah Maybrat.

Dalam sambutannya, Ketua LMA Wanu Sau, Yulian Atanai, menyampaikan apresiasi mendalam kepada Presiden.

Ia menegaskan bahwa bantuan multimedia ini bukan hanya sekadar dukungan fasilitas, melainkan bukti nyata kehadiran negara bagi masyarakat adat hingga ke wilayah-wilayah yang selama ini masih menghadapi keterbatasan akses pembangunan.

“Atas nama LMA Wanu Sau, kami menyampaikan terima kasih dan rasa hormat sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden Republik Indonesia. Bantuan ini menunjukkan bahwa pemerintah pusat tidak pernah melupakan masyarakat Maybrat,” ujar Yulian Atanai.

Ia juga menambahkan bahwa peralatan multimedia tersebut diyakini akan meningkatkan kualitas pelayanan ibadah, mendukung kegiatan rohani, serta membantu gereja menjangkau lebih banyak jemaat secara efektif, termasuk generasi muda yang semakin akrab dengan teknologi.

“Di tengah berbagai keterbatasan fasilitas dan tantangan pembangunan, dukungan seperti ini sangat berarti bagi kami. Ini memberikan penguatan moral bahwa negara hadir untuk mendukung kehidupan keagamaan di tanah Maybrat,” lanjutnya.

Bantuan tersebut diharapkan dapat memperkuat hubungan harmonis antara pemerintah pusat dan masyarakat adat, sekaligus menjadi langkah awal dari perhatian yang lebih luas terhadap pembangunan sumber daya manusia serta fasilitas pendukung di Kabupaten Maybrat.

Masyarakat berharap, dengan adanya dukungan ini, pelayanan gereja dapat semakin maju, kegiatan ibadah berjalan lebih efektif, dan kehidupan rohani jemaat terus berkembang secara positif. (Timo)

Continue Reading

Papua

Jelang Natal 2025, Masyarakat Minta Polisi Perketat Pemeriksaan Miras di Perbatasan Maybrat–Sorsel

Published

on

Kota Sorong PBD – Peredaran minuman keras (miras) kembali menjadi perhatian serius masyarakat Papua Barat Daya, khususnya di wilayah pedalaman daerah otonomi baru (DOB).

Menjelang perayaan Natal 2025, warga meminta pengawasan diperketat di jalur perbatasan Kabupaten Maybrat menuju Sorong Selatan (Sorsel).

Aspirasi tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Distrik Aifat, Yonas Safuf, pada kegiatan silaturahmi Polda Papua Barat Daya bersama masyarakat Distrik Aifat, Kabupaten Maybrat, Jumat (28/11/2025).

Dalam forum itu, Kepala Distrik Aifat menegaskan bahwa jalur perbatasan Maybrat–Sorsel merupakan titik rawan masuknya miras ilegal yang berpotensi memicu gangguan keamanan di tengah masyarakat.

“Kami meminta Kepolisian memperketat pemeriksaan di wilayah perbatasan Kabupaten Maybrat–Sorsel untuk mengantisipasi masuknya minuman keras ilegal,” ujar Yonas Safuf.

Selain pengetatan pengawasan, masyarakat juga meminta agar pihak Kepolisian bersama pemerintah daerah memberikan sosialisasi dan pembinaan terkait bahaya konsumsi miras.

Tujuannya untuk menekan angka kriminalitas dan memperkuat kesadaran masyarakat terhadap dampak negatif miras.

“Kami berharap ada sosialisasi dan pembinaan tentang bahaya miras serta peningkatan patroli untuk mencegah gangguan kamtibmas di wilayah Distrik Aifat,” tambahnya.

Kegiatan silaturahmi yang digelar di Kantor Distrik Aifat tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dan pemerintah kampung, di antaranya:

• Yonas Safuf – Kepala Distrik Aifat
• Fredik Baho – Kepala Kampung Aino
• (Nama tidak tercantum) – Kepala Kampung Kumurkek Barat
• Manfret Baho – Kepala Kampung Aisyo
• Amerosius Wafof – Kepala Kampung Sikof
• Hanwasius Wafom – Kepala Kampung Faitmayaf Barat
• Serta masyarakat Distrik Aifat dan sekitarnya

Polda Papua Barat Daya menyambut baik setiap saran dan masukan masyarakat sebagai bentuk kemitraan dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

Melalui pendekatan persuasif dan penguatan sinergi, Kepolisian berkomitmen menciptakan situasi kamtibmas yang aman, terutama menjelang perayaan hari besar keagamaan. (Timo)

Continue Reading

Papua

FKUB Maybrat Gelar KKR Besar: Persatuan, Iman, dan Keamanan Daerah Jadi Seruan Utama Menjelang Natal

Published

on

Aitinyo Raya, Maybrat — Ratusan warga dari berbagai denominasi gereja, tokoh adat, tokoh agama, unsur TNI–Polri, perempuan, pemuda, serta masyarakat adat lintas suku memadati Lapangan Ikuf, Kampung Jitmau, Distrik Aitinyo Raya pada Sabtu, (29/11/25).

Mereka mengikuti Ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang digelar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Maybrat dengan tema besar “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga.

Ibadah dipimpin oleh Pdt. Ev. Zefanya Yeuwun, Ketua BKAG Teluk Wondama, dan berlangsung penuh hikmat sebagai wujud nyata kerukunan umat beragama di wilayah Papua Barat Daya, khususnya Kabupaten Maybrat, yang terus memperkuat persaudaraan dan kedamaian.

Dalam sambutannya, Ketua FKUB Kabupaten Maybrat, Pdt. Yance Sikirit, S.Th, menyampaikan apresiasi mendalam kepada Pemerintah Kabupaten Maybrat, aparat keamanan, para tokoh gereja, dan seluruh masyarakat yang hadir.

Menurutnya, kebersamaan dalam KKR ini adalah bukti bahwa kerukunan di Maybrat bukan hanya slogan, tetapi nyata dalam kehidupan masyarakat.

Ia menegaskan bahwa tema “Allah hadir untuk menyelamatkan keluarga” merupakan pengingat penting bahwa keluarga adalah pondasi bangsa.

“Di tengah tantangan hidup, Tuhan tetap hadir memulihkan dan meneguhkan setiap keluarga. Dari keluarga yang kuat, lahirlah masyarakat yang damai,” ujarnya.

Pdt. Sikirit juga menyoroti pentingnya membawa nilai iman dalam kehidupan sosial sehari-hari.

“Mari menjadi pembawa damai, tidak mudah terprovokasi oleh isu atau kabar bohong, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru. Kerukunan adalah berkat Tuhan yang harus kita jaga bersama,” tegasnya.

Wakil Bupati Maybrat, Ferdinando Solossa, S.E, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada FKUB dan seluruh warga yang hadir dalam suasana penuh persaudaraan ini.

Ia menilai kegiatan KKR memberikan kekuatan iman sekaligus mempererat hubungan sosial di tengah masyarakat.

Menjelang 1 Desember, Natal, dan Tahun Baru, ia mengingatkan warga agar tidak menjadikan tanggal 1 Desember sebagai momen yang menimbulkan keresahan sosial.

Ia mengimbau masyarakat tetap menjaga keamanan kampung, menghindari konsumsi minuman keras, serta memastikan poskamling berjalan aktif.

“Perbedaan keyakinan dan latar belakang bukan alasan terpecah. Kita semua adalah satu keluarga besar Maybrat,” tegasnya sambil meminta semua pemuka gereja turut menyampaikan pesan keamanan dan ketertiban kepada jemaat.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati juga menyampaikan bahwa Kabupaten Maybrat kini mendapat prioritas dari pemerintah pusat melalui berbagai Program Strategis Nasional, termasuk pembangunan infrastruktur dasar, penguatan ekonomi melalui Koperasi Merah Putih, serta pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis.

Ia mengungkapkan bahwa dirinya telah ditunjuk sebagai Ketua Satgas Program Makan Bergizi Gratis dan berkomitmen melibatkan FKUB dalam penyelenggaraannya.

Program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi anak, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan melalui perekrutan tenaga masak dan pemberdayaan petani serta nelayan asli Maybrat.

“Program pemerintah ini akan berhasil bila daerah aman. Karena itu, kami mengajak seluruh masyarakat mendukung setiap program demi kesejahteraan bersama,” katanya.

Kegiatan KKR ditutup dengan doa bersama seluruh denominasi yang hadir. Suasana penuh sukacita dan harapan melingkupi lapangan, meneguhkan komitmen bersama untuk:
– Memperkuat iman,
– Mempererat persaudaraan lintas suku dan agama,
– Menjaga situasi Maybrat tetap aman Untuk menyambut Hari Natal serta Tahun Baru dengan damai dan penuh kasih.

Acara ini menjadi simbol bahwa Kabupaten Maybrat sedang bergerak maju bukan hanya melalui pembangunan, tetapi juga melalui persatuan masyarakat dan kuatnya nilai kerukunan yang dijaga bersama oleh semua pihak, termasuk forum lintas suku OAP, FKUB, dan pemerintah daerah. (Timo)

Continue Reading

Trending