Connect with us

Jawa Timur

Kepemimpinan Nasional Hasil Pemilu 2024 Bergantung “Pulung” 

Published

on

TULUNGAGUNG, 90detik.comTinggal hitungan jari rakyat Indonesia akan berpesta demokrasi 2024. Kondisi Indonesia memulai hangat dengan banyak goreng menggoreng situasi oleh para sengkuni. Bagaimana sesungguhnya kepentingan nasional ?

Ada pandangan menarik dari Pengasuh Pondok Pesantren Al Azhaar Tulungagung, KH. Imam Mawardi Ridlwan, beliau menjelaskan bahwa siapa yang menang itu yang mendapatkan ‘pulung’, pada Jum’at (02/02/2024)

Pulung akan jatuh ke siapa itu dalam kuasa Gusti Allah Ta’ala. Semua dalam kuasa mutlak Gusti Alloh Ta’ala. Yakinkah kita dalam konsep ini? Jika yakin maka pemilu akan damai.

Rakyat akan damai dalam pemilu 2024 dan tidak akan terkena provokasi para sengkuni jika memahami bahwa kepemimpinan nasional sesungguhnya dalam wilayah kekuasaan mutlak Gusti Allah Ta’ala.

“Siapa yang akan menerima “pulung” itu hak mutlak Gusti Alloh Ta’ala. Rakyat hanya berikhtiar untuk memilih, namun penentu kuasa adalah Gusti Alloh Ta’ala,”tegas Abah Imam panggilan akrabnya.

Pemahaman kekuasaan dalam genggaman Allah Ta’ala dapat dikaji secara mendalam di surat Ali ‘Imran ayat yang ke dua puluh enam, kalau tidak salah awal ayat berbunyi

 قُلِ ٱللَّهُمَّ مَٰلِكَ ٱلۡمُلۡكِ تُؤۡتِي ٱلۡمُلۡكَ مَن تَشَآءُ

Yang artinya:

Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki” (dan selanjutnya dapat dikaji lagi),” jelas Abah Imam.

Masih, Abah Imam menjelaskan, bahwa pulung itu anugerah. Kita hanya berupaya mendapatkan pulung tersebut dengan ikhtiar lahir dan spiritual.

Jadi menurutnya, terkait kepemimpinan nasional disisa waktu sebelas hari para teamses sebaiknya fokus beristighosa, meminta pertolongan Gusti Alloh Ta’ala dan dibarengi usaha yang kondusif, damai, tidak anarkis.

Abah Imam menyampaikan bahwa ayat dua enam tadi adalah bacaan istighosahnya dimulai dari:

ٱللَّهُمَّ مَٰلِكَ ٱلۡمُلۡكِ تُؤۡتِي ٱلۡمُلۡكَ مَن تَشَآءُ

hingga akhir ayat. Wiridkan sebanyak-banyaknya ditambah sholawat, hasbana dan istighfar. Karena sesungguhnya kita ini tiada kuasa, maka kita diutus istighosah. Bukan larut dalam arus kepongahan, takabur dan bangga kekuatan materi.

“Pemuli 2024 akan damai jika para pemimpin nasional saat ini melakukan edukasi pada rakyat untuk berpasrah diri pada Gusti Alloh Ta’ala dengan melakukan istighosah,” ujarnya.

“Gelar pertaubatan nasional agar anugerah Gusti Alloh turun untuk pemimpin nasional terbaik. Selebihnya rakyat bertawakkal. Karena kuasa utama terkait kepemimpinan nasional itu Gusti Allah Ta’ala,” tegas Abah Imam.

Saat menutup wawancara Abah Imam mengingatkan rakyat Indonesia agar tidak terjebak para sengkuni yang merusakkan demokrasi dengan provokasi mengajak melakukan anarkisme.

“Dalam ajaran agama kita, bahwa Gusti Alloh Ta’ala sang pemilik kekuasaan tertinggi dan mutlak bukan rezim yang saat ini berkuasa. Maknanya adalah ya terserah Gusti Allah Ta’ala akan memberikan kekuasaan kepada rakyat Indonesia siapa? Mungkin saja dari ketiga paslon tapi mungkin saja bukan dari tiga paslon,” jelasnya.

Akan tetapi dari rakyat yang terbaik yang saat ini tidak tampak. Demikian Gusti Allah Ta’ala punya kuasa mutlak untuk mencabut kekuasaan dari siapapun. Itu semua lingkup kekuasaan Allah.

“Bahkan Gusti Allah Ta’ala, akan mengutus pemimpin di setiap tempat dan waktu sesuai keadaan rakyat saat itu. Pemilu 2024 penuh damai dengan berpasrah diri pada Gusti Allah Ta’ala,”pungkas Abah Imam yang juga sebagai sekretaris IPHI Jatim ini.

(JK/Red)

Jawa Timur

Pasca Pidato Kenegaraan, DPRD Kab. Blitar Serukan Sinergi Eksekutif-Legislatif dan Berantas Tambang Ilegal

Published

on

BLITAR – Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Blitar yang dilaksanakan untuk mengikuti pidato kenegaraan Presiden RI di HUT ke-80, pada Jumat (15/8), tak hanya diwarnai seruan sinergi eksekutif dan legislatif.

Usai mengikuti kegiatan tersebut Wakil Ketua II DPRD, Ratna Dewi Nirwana Sari dengan didampingi Wakil Ketua I M Rifa’i, menyinggung tegas soal tambang ilegal hingga merespons isu panas hubungan kurang harmonis antara legislatif dan eksekutif di Bumi Penataran.

Ia juga menyampaikan bahwa pesan utama pidato Presiden Prabowo Subianto menekankan kesatuan antara eksekutif dan legislatif.

“Keputusan legislatif tidak untuk melemahkan pemerintahan, tapi menjadi satu kesatuan. Kami di daerah wajib menyukseskan program prioritas presiden dengan tetap menyesuaikan kebutuhan rakyat,” ungkapnya saat menyampaikan keterangan pers pada awak media.

Terkait tambang ilegal yang disinggung Presiden, Ratna menegaskan pemerintah daerah harus bergerak sejalan dengan kebijakan pusat.

“Sudah ada regulasi baru agar Kabupaten Blitar bisa memaksimalkan APBD dari sektor tambang legal. Tambang ilegal jelas merugikan negara,” tegasnya.

Soal rumor hubungan kurang harmonis dengan eksekutif, Ratna memberi penegasan singkat, komunikasi dan sinergi tetap akan dijaga demi kepentingan masyarakat.

Sebagai informasi, rapat yang dipimpin Wakil Ketua I M. Rifa’i, Wakil Ketua II Ratna Dewi Nirwana Sari, dan Wakil Ketua III Susi Narulita Kumala Dewi ini dihadiri Bupati Blitar Rijanto, Wakil Bupati Beky Herdiyansyah, jajaran kepala OPD, Forkopimda, serta tamu undangan.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan seruan semangat kemerdekaan dari pimpinan DPRD.

“Dirgahayu Republik Indonesia! Semoga semangat juang para pahlawan menginspirasi kita untuk terus bersatu dan membangun Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera,” pungkasnya.
(JK/Red)

Editor: Joko Prasetyo

Continue Reading

Jawa Timur

Panggung Edukasi Njotangan Resmi Didirikan, Wadah Pembelajaran Inklusif dari SMKN 1 Rejotangan untuk Masyarakat

Published

on

TULUNGAGUNG — Sebuah inisiatif inovatif dari Komite SMKN 1 Rejotangan resmi diluncurkan pada Kamis, 14 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Pramuka.

Panggung Edukasi Njotangan, demikian nama gerakan tersebut diresmikan oleh Ketua Komite Sekolah, Kyai Samsudin, dan diserahkan langsung kepada Kepala SMKN 1 Rejotangan, Dr. Santika, S.Pi, M.Si, dalam sebuah acara yang penuh makna dan antusiasme.

Lahir dari gagasan sederhana namun bercita-cita besar, Panggung Edukasi Njotangan bertujuan menghadirkan proses belajar yang hidup dinamis dan menyatu dengan kehidupan masyarakat.

Terinspirasi dari pengamatan Dr. Santika terhadap keterbatasan kegiatan edukatif yang selama ini banyak terkungkung dalam ruang kelas dan forum formal muncullah ide untuk menciptakan ruang pembelajaran yang lebih terbuka inklusif dan memberdayakan.

“Kami ingin menciptakan ruang di mana siapa pun bisa belajar, siapa pun bisa mengajar. Pengetahuan tidak boleh dibatasi oleh sekat-sekat formalitas,” ungkap Dr. Santika dalam sambutannya.

Nama “Panggung Edukasi Njotangan” dipilih dengan penuh pertimbangan.

Panggung” menggambarkan tempat mengekspresikan diri menampilkan karya, dan menyebarkan inspirasi, sementara “edukasi” mencerminkan semangat pembelajaran yang membawa perubahan positif.

Gabungan keduanya menjadi simbol ruang interaktif yang mengajak semua kalangan untuk terlibat aktif dalam berbagi ilmu keterampilan dan pengalaman.

Kegiatan ini dirancang sebagai program berkala yang tidak hanya bersifat edukatif tetapi juga kreatif dan menghibur.

Mulai dari diskusi interaktif demonstrasi keterampilan hingga pertunjukan seni yang sarat makna edukatif akan menjadi bagian dari sajian utama Panggung Edukasi.

Audiens tidak hanya menjadi penonton tetapi juga peserta aktif dalam proses pembelajaran.

Lebih dari sekadar acara, Panggung Edukasi Njotangan adalah sebuah gerakan upaya nyata untuk menjembatani kesenjangan antara pengetahuan dan kebutuhan masyarakat.

Dengan konsep yang fleksibel dan konten yang variatif, inisiatif ini diharapkan menjadi motor penggerak semangat belajar dan budaya berbagi ilmu di kalangan pelajar dan masyarakat Rejotangan secara luas.

“Kami ingin menunjukkan bahwa belajar bisa dilakukan di mana saja oleh siapa saja dan kapan saja. Setiap orang punya potensi untuk berdiri di panggung ini dan menjadi inspirasi bagi orang lain,” tambah Kyai Samsudin.

Ke depan, SMKN 1 Rejotangan berharap Panggung Edukasi Njotangan dapat menjadi simbol perubahan bahwa pendidikan tidak hanya soal kurikulum dan nilai tetapi juga tentang keterlibatan semangat dan keberanian untuk berbagi. (DON/Red)

Continue Reading

Jawa Timur

Rapat Paripurna DPRD Blitar Gagal Gara-Gara Tak Kuorum, LSM LASKAR: Memalukan dan Rakyat Jadi Korban

Published

on

BLITAR,- Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Blitar yang dijadwalkan membahas APBD Perubahan Tahun Anggaran 2025 di Graha Paripurna, pada Jum’at (08/08), terpaksa batal dilaksanakan.

Penyebabnya, mayoritas anggota dewan tidak hadir sehingga forum tidak memenuhi syarat kuorum.

Akibatnya, Bupati Blitar gagal menyampaikan penjelasan resmi terkait hal tersebut. Padahal, jajaran pejabat Pemkab Blitar hadir lengkap, mulai dari Sekretaris Daerah, kepala OPD, hingga staf ahli.

Suasana saat rapat paripurna, DPRD Kabupaten Blitar yang gagal terlaksana karena tidak kourum, (dok/JK)

Kondisi ini memicu kritik pedas dari Ketua LSM LASKAR, Swantantio Hani Irawan. Ia menyebut, mangkirnya para wakil rakyat di agenda sepenting ini adalah kemunduran serius dalam tata kelola pemerintahan daerah.

“Ini memalukan. Bagaimana masyarakat mau percaya kalau urusan sepenting pembahasan perubahan anggaran saja batal hanya karena tidak kuorum? Ini menyangkut hajat hidup rakyat,” tegas Tiyok panggilan karibnya.

Menurutnya, agenda ini merupakan pondasi penyusunan APBD. Jika pembahasannya molor, maka program pembangunan dan pelayanan publik berpotensi ikut tertunda.

“Rakyat memilih mereka untuk bekerja, bukan mangkir di saat dibutuhkan,” tambahnya.

Tak hanya itu, Tiyok juga menyoroti kabar adanya rumor “matahari kembar” di eksekutif hubungan panas antara bupati dan wakilnya disebut turut memperkeruh koordinasi dengan legislatif.

Bahkan, hubungan antara bupati dengan partai pengusung utama dikabarkan mulai renggang.  Selain itu kegagalan rapat paripurna ini menjadi potret bagaimana tarik-menarik kepentingan politik kerap mengorbankan kepentingan publik.

”Amat disayangkan rakyat hanya jadi penonton dan masih menunggu realisasi pembangunan seperti perbaikan jalan, bantuan pertanian, dan pelayanan publik yang layak. Sementara para elit sibuk berkonflik, dan rakyat yang dikorbankan,” tegasnya.

Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi, usai menutup acara tersebut mengatakan seluruh anggota sudah menerima undangan resmi jauh-jauh hari. Dan rapat akan dilaksanakan setelah menunggu dari Badan Musyawarah (Bamus)

“Sesuai tata tertib DPRD, karena jumlah anggota yang hadir tidak memenuhi kuorum, rapat ditunda menunggu keputusan Badan Musyawarah (Banmus),” ujarnya.(JK/Red)

Continue Reading

Trending