Connect with us

Jawa Timur

Operasi Ketupat Semeru 2025, Polres Pasuruan Kota Berhasil Tekan Angka Kriminalitas Hingga 39 persen

Published

on

KOTA PASURUAN, – Menutup rangkaian pengamanan selama bulan suci Ramadhan dan perayaan Idul Fitri 1446 H, Kapolres Pasuruan Kota AKBP Davis Busin Siswara menyampaikan hasil analisa dan evaluasi (Anev) terkait kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah hukum Polres Pasuruan Kota.

Dalam evaluasi tersebut, Kapolres Pasuruan Kota Polda Jatim menyampaikan bahwa gangguan kamtibmas dan tindak kriminalitas selama Ramadhan dan pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2025 mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

AKBP Davis menjelaskan bahwa berdasarkan data yang dihimpun oleh jajarannya, terjadi penurunan kasus hingga 39% jika dibandingkan dengan periode Ramadhan dan Operasi Ketupat Semeru tahun 2024.

Penurunan ini meliputi berbagai jenis tindak pidana, seperti pencurian dengan kekerasan, pencurian kendaraan bermotor, kejahatan jalanan (street crime), hingga gangguan ketertiban umum seperti balap liar dan penggunaan petasan ilegal.

“Alhamdulillah, situasi kamtibmas selama Ramadhan 2025 dan pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru dapat dikendalikan dengan baik,” ungkapnya, Kamis (10/4).

AKBP Davis juga mengatakan penurunan yang cukup signifikan ini tidak lepas dari kerja sama dan sinergi antara seluruh stakeholder dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keamanan di lingkungan masing-masing.

Selama bulan Ramadhan, Polres Pasuruan Kota Polda Jatim telah mengimplementasikan berbagai langkah strategis guna menekan potensi gangguan kamtibmas.

Di antaranya adalah peningkatan patroli di jam-jam rawan, pengamanan lokasi ibadah salat tarawih dan salat Idul Fitri, Razia terpadu kendaraan bermotor, mencegah kejahatan jalanan, peredaran narkoba, dan minum-minuman keras.

Sementara itu, dalam pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2025, Polres Pasuruan Kota Polda Jatim mengerahkan ratusan personel gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, serta relawan dari berbagai elemen masyarakat.

“Pos-pos pengamanan dan pos pelayanan didirikan di titik-titik strategis di wilayah Hukum Polres Pasuruan Kota,” ujar AKBP Davis.

Kapolres Pasuruan Kota juga menyampaikan bahwa situasi lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini berlangsung relatif lancar tanpa insiden besar.

“Hal ini tidak terlepas dari kesiapan personel dan sistem koordinasi lintas sektor yang telah dibangun sejak jauh hari,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Pasuruan Kota menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang tulus kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam menciptakan suasana kondusif selama bulan suci dan masa libur Lebaran.

“Saya mewakili seluruh jajaran Polres Pasuruan Kota mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh stakeholder, Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh warga Pasuruan Kota atas dukungan, kerja sama, serta peran aktifnya dalam menjaga ketertiban dan keamanan,” ungkap AKBP Davis.

Meski Operasi Ketupat Semeru telah resmi berakhir, Polres Pasuruan Kota Polda Jatim tetap akan melakukan monitoring dan patroli rutin, terutama di wilayah yang masih ramai dikunjungi masyarakat, seperti pusat perbelanjaan dan tempat wisata.

Kapolres Pasuruan Kota menegaskan bahwa Polri akan terus hadir di tengah masyarakat untuk memberikan rasa aman, termasuk mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas pasca Lebaran.

“Kami berharap masyarakat tetap menjaga ketertiban, menjalin silaturahmi dengan damai, dan terus membangun komunikasi dengan aparat keamanan. Kami di kepolisian siap membantu kapan pun dibutuhkan,” pungkas Kapolres Pasuruan Kota. (Wah-red)

Jawa Timur

Pasca Pidato Kenegaraan, DPRD Kab. Blitar Serukan Sinergi Eksekutif-Legislatif dan Berantas Tambang Ilegal

Published

on

BLITAR – Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Blitar yang dilaksanakan untuk mengikuti pidato kenegaraan Presiden RI di HUT ke-80, pada Jumat (15/8), tak hanya diwarnai seruan sinergi eksekutif dan legislatif.

Usai mengikuti kegiatan tersebut Wakil Ketua II DPRD, Ratna Dewi Nirwana Sari dengan didampingi Wakil Ketua I M Rifa’i, menyinggung tegas soal tambang ilegal hingga merespons isu panas hubungan kurang harmonis antara legislatif dan eksekutif di Bumi Penataran.

Ia juga menyampaikan bahwa pesan utama pidato Presiden Prabowo Subianto menekankan kesatuan antara eksekutif dan legislatif.

“Keputusan legislatif tidak untuk melemahkan pemerintahan, tapi menjadi satu kesatuan. Kami di daerah wajib menyukseskan program prioritas presiden dengan tetap menyesuaikan kebutuhan rakyat,” ungkapnya saat menyampaikan keterangan pers pada awak media.

Terkait tambang ilegal yang disinggung Presiden, Ratna menegaskan pemerintah daerah harus bergerak sejalan dengan kebijakan pusat.

“Sudah ada regulasi baru agar Kabupaten Blitar bisa memaksimalkan APBD dari sektor tambang legal. Tambang ilegal jelas merugikan negara,” tegasnya.

Soal rumor hubungan kurang harmonis dengan eksekutif, Ratna memberi penegasan singkat, komunikasi dan sinergi tetap akan dijaga demi kepentingan masyarakat.

Sebagai informasi, rapat yang dipimpin Wakil Ketua I M. Rifa’i, Wakil Ketua II Ratna Dewi Nirwana Sari, dan Wakil Ketua III Susi Narulita Kumala Dewi ini dihadiri Bupati Blitar Rijanto, Wakil Bupati Beky Herdiyansyah, jajaran kepala OPD, Forkopimda, serta tamu undangan.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan seruan semangat kemerdekaan dari pimpinan DPRD.

“Dirgahayu Republik Indonesia! Semoga semangat juang para pahlawan menginspirasi kita untuk terus bersatu dan membangun Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera,” pungkasnya.
(JK/Red)

Editor: Joko Prasetyo

Continue Reading

Jawa Timur

Panggung Edukasi Njotangan Resmi Didirikan, Wadah Pembelajaran Inklusif dari SMKN 1 Rejotangan untuk Masyarakat

Published

on

TULUNGAGUNG — Sebuah inisiatif inovatif dari Komite SMKN 1 Rejotangan resmi diluncurkan pada Kamis, 14 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Pramuka.

Panggung Edukasi Njotangan, demikian nama gerakan tersebut diresmikan oleh Ketua Komite Sekolah, Kyai Samsudin, dan diserahkan langsung kepada Kepala SMKN 1 Rejotangan, Dr. Santika, S.Pi, M.Si, dalam sebuah acara yang penuh makna dan antusiasme.

Lahir dari gagasan sederhana namun bercita-cita besar, Panggung Edukasi Njotangan bertujuan menghadirkan proses belajar yang hidup dinamis dan menyatu dengan kehidupan masyarakat.

Terinspirasi dari pengamatan Dr. Santika terhadap keterbatasan kegiatan edukatif yang selama ini banyak terkungkung dalam ruang kelas dan forum formal muncullah ide untuk menciptakan ruang pembelajaran yang lebih terbuka inklusif dan memberdayakan.

“Kami ingin menciptakan ruang di mana siapa pun bisa belajar, siapa pun bisa mengajar. Pengetahuan tidak boleh dibatasi oleh sekat-sekat formalitas,” ungkap Dr. Santika dalam sambutannya.

Nama “Panggung Edukasi Njotangan” dipilih dengan penuh pertimbangan.

Panggung” menggambarkan tempat mengekspresikan diri menampilkan karya, dan menyebarkan inspirasi, sementara “edukasi” mencerminkan semangat pembelajaran yang membawa perubahan positif.

Gabungan keduanya menjadi simbol ruang interaktif yang mengajak semua kalangan untuk terlibat aktif dalam berbagi ilmu keterampilan dan pengalaman.

Kegiatan ini dirancang sebagai program berkala yang tidak hanya bersifat edukatif tetapi juga kreatif dan menghibur.

Mulai dari diskusi interaktif demonstrasi keterampilan hingga pertunjukan seni yang sarat makna edukatif akan menjadi bagian dari sajian utama Panggung Edukasi.

Audiens tidak hanya menjadi penonton tetapi juga peserta aktif dalam proses pembelajaran.

Lebih dari sekadar acara, Panggung Edukasi Njotangan adalah sebuah gerakan upaya nyata untuk menjembatani kesenjangan antara pengetahuan dan kebutuhan masyarakat.

Dengan konsep yang fleksibel dan konten yang variatif, inisiatif ini diharapkan menjadi motor penggerak semangat belajar dan budaya berbagi ilmu di kalangan pelajar dan masyarakat Rejotangan secara luas.

“Kami ingin menunjukkan bahwa belajar bisa dilakukan di mana saja oleh siapa saja dan kapan saja. Setiap orang punya potensi untuk berdiri di panggung ini dan menjadi inspirasi bagi orang lain,” tambah Kyai Samsudin.

Ke depan, SMKN 1 Rejotangan berharap Panggung Edukasi Njotangan dapat menjadi simbol perubahan bahwa pendidikan tidak hanya soal kurikulum dan nilai tetapi juga tentang keterlibatan semangat dan keberanian untuk berbagi. (DON/Red)

Continue Reading

Jawa Timur

Rapat Paripurna DPRD Blitar Gagal Gara-Gara Tak Kuorum, LSM LASKAR: Memalukan dan Rakyat Jadi Korban

Published

on

BLITAR,- Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Blitar yang dijadwalkan membahas APBD Perubahan Tahun Anggaran 2025 di Graha Paripurna, pada Jum’at (08/08), terpaksa batal dilaksanakan.

Penyebabnya, mayoritas anggota dewan tidak hadir sehingga forum tidak memenuhi syarat kuorum.

Akibatnya, Bupati Blitar gagal menyampaikan penjelasan resmi terkait hal tersebut. Padahal, jajaran pejabat Pemkab Blitar hadir lengkap, mulai dari Sekretaris Daerah, kepala OPD, hingga staf ahli.

Suasana saat rapat paripurna, DPRD Kabupaten Blitar yang gagal terlaksana karena tidak kourum, (dok/JK)

Kondisi ini memicu kritik pedas dari Ketua LSM LASKAR, Swantantio Hani Irawan. Ia menyebut, mangkirnya para wakil rakyat di agenda sepenting ini adalah kemunduran serius dalam tata kelola pemerintahan daerah.

“Ini memalukan. Bagaimana masyarakat mau percaya kalau urusan sepenting pembahasan perubahan anggaran saja batal hanya karena tidak kuorum? Ini menyangkut hajat hidup rakyat,” tegas Tiyok panggilan karibnya.

Menurutnya, agenda ini merupakan pondasi penyusunan APBD. Jika pembahasannya molor, maka program pembangunan dan pelayanan publik berpotensi ikut tertunda.

“Rakyat memilih mereka untuk bekerja, bukan mangkir di saat dibutuhkan,” tambahnya.

Tak hanya itu, Tiyok juga menyoroti kabar adanya rumor “matahari kembar” di eksekutif hubungan panas antara bupati dan wakilnya disebut turut memperkeruh koordinasi dengan legislatif.

Bahkan, hubungan antara bupati dengan partai pengusung utama dikabarkan mulai renggang.  Selain itu kegagalan rapat paripurna ini menjadi potret bagaimana tarik-menarik kepentingan politik kerap mengorbankan kepentingan publik.

”Amat disayangkan rakyat hanya jadi penonton dan masih menunggu realisasi pembangunan seperti perbaikan jalan, bantuan pertanian, dan pelayanan publik yang layak. Sementara para elit sibuk berkonflik, dan rakyat yang dikorbankan,” tegasnya.

Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi, usai menutup acara tersebut mengatakan seluruh anggota sudah menerima undangan resmi jauh-jauh hari. Dan rapat akan dilaksanakan setelah menunggu dari Badan Musyawarah (Bamus)

“Sesuai tata tertib DPRD, karena jumlah anggota yang hadir tidak memenuhi kuorum, rapat ditunda menunggu keputusan Badan Musyawarah (Banmus),” ujarnya.(JK/Red)

Continue Reading

Trending