Jawa Timur
Relawan Pendowo Jatim Siap Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran

Keterangan foto:Letjend TNI (Purn) Agus Sutomo, bersama Tomi Gandhi Sasongko saat menyampaikan keterangan pers (doc:Red)
KEDIRI, 90detik.com– Pendukung Prabowo Subianto (Pendowo) di Jawa Timur melaksanakan kegiatan safari dan bimbingan teknis (bimtek) yang dipimpin oleh Letjend TNI Purn Agus Sutomo.
Dengan dihadiri para koordinator Pendowo dari berbagai kota /kabupaten dan kecamatan di Jawa Timur, serta tamu khusus yang turut hadir Tomi Gandhi Sasongko.
Dalam kesempatan tersebut, Agus Sutomo menyampaikan pesan bahwa perjuangan untuk memperbaiki keadaan negara bukanlah untuk merubah. Namun untuk meningkatkan yang baik menjadi lebih baik.
“Memperbaiki apa yang sudah bagus, mempertahankan yang baik, dan memperbaiki hal-hal yang belum dilakukan. Hal ini dilakukan demi kepentingan rakyat dan negara”, ujarnya, pada Sabtu (20/1).
Bimtek tersebut diadakan untuk mempersiapkan para relawan Pendowo agar tetap turun ke lapangan, menyapa rakyat, memberikan penjelasan tentang program dari pasangan calon (Paslon) Prabowo-Gibran yang benar tentang kondisi terkini. Serta menjaga kerukunan dan persatuan di tengah perbedaan.
Agus Sutomo juga menegaskan pentingnya menjaga keutuhan NKRI, keselamatan rakyat, dan masa depan bangsa.
“Pendukung Prabowo tidak menginginkan adanya konflik antar sesama anak bangsa dan siap untuk menjaga persatuan dan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari”, jelasnya.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan selalu hadir di tengah-tengah rakyat, siap mengatasi segala kesulitan yang dihadapi.
“Semangat perjuangan Pendowo adalah untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera, nyaman, dan aman bagi semua warga negara. Serta mengajak semua pihak untuk bersatu dan bekerja sama demi kesejahteraan bangsa,” tegasnya.
Pihaknya juga menekankan beberapa program yang harus disampaikan kepada masyarakat, salah satunya adalah hilirisasi industri, yang dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo akan diteruskan oleh Prabowo-Gibran.
“Tentunya akan menjadi hal yang sangat luar biasa, pendapatan negara dari sektor industri tambang akan meningkat. Salah satu contoh dengan melakukan pengolahan nikel yang dulunya diekspor cuma barang mentah,kita olah dahulu di smelter untuk meningkatkan nilai tambah dari nikel,” jelasnya.
Bukan hanya itu, saat ini negara butuh sosok yang pemimpin yang berani, nasionalis dan religius untuk meneruskan perjuangan dari pendiri bangsa Indonesia.
“Itu ada pada sosok Prabowo-Gibran, Pak Prabowo adalah seorang nasionalis dan berani memperjuangkan kepentingan bangsa untuk kesejahteraan rakyat, sedangkan Mas Gibran adalah putra dari Presiden Jokowi, yang juga sebagai warga NU,” jelasnya.
Masih, Agus Sutomo menjelaskan sebelum Presiden Joko Widodo menjabat belum ada peringatan untuk memperingati hari santri yang menandai perjuangan dari seluruh santri di Indonesia. Bahkan banyak dari para ulama, Kyai dan juga para Habib menyatakan Presiden Joko Widodo adalah warga NU ke-2 yang menjabat sebagai presiden setelah Gus Dur.
“Untuk itu mari bersama seluruh elemen masyarakat, penuh semangat berjuang untuk menangkan Prabowo-Gibran satu putaran dan merebut kembali marwah kebangsaan dan rebut suara pada Pemilu 2024 khusus di Jawa Timur Prabowo-Gibran menang mutlak,” pungkasnya.
(Red)
Jawa Timur
Tabrak Ibu hingga Tewas di Ngunut, Sopir Bus Harapan Jaya Langsung Ditahan Polisi

TULUNGAGUNG – Kecelakaan maut yang melibatkan Bus Harapan Jaya di Jalan Raya Gilang, Ngunut, berbuntut panjang. Satlantas Polres Tulungagung menetapkan sopir bus berinisial KW (46) sebagai tersangka setelah penyidikan mengungkap adanya kelalaian yang menewaskan seorang ibu dan melukai anaknya.
Korban, JW, warga Desa Kaliwungu, meninggal di lokasi akibat benturan keras di bagian kepala. Sementara anaknya, EB (19), mengalami luka serius dan saat ini dirawat intensif di RSUD dr Iskak Tulungagung.
Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP M. Taufik Nabila, memaparkan bahwa kecelakaan terjadi pada Jumat (14/11) pukul 16.20 WIB saat bus melaju dari Blitar menuju Tulungagung. Bus berusaha menyalip motor korban, namun manuver itu berubah menjadi fatal.
“Ketika bus masuk ke lajur kanan, dari arah berlawanan datang truk tebu. Sopir kemudian membanting setir ke kiri untuk menghindar,” ujarnya.
Gerakan mendadak tersebut membuat bagian depan bus menyerempet stang sepeda motor korban. Motor tak stabil dan korban terpental. Polisi memastikan sopir dalam kondisi sadar dan hasil tes urin negatif.
Unit bus, motor korban, STNK, dan SIM B1 Umum milik tersangka telah diamankan. Penyidik menjerat KW dengan Pasal 310 ayat (4) UU Lalu Lintas, dengan ancaman maksimal enam tahun penjara dan/atau denda Rp 12 juta.
Polisi juga menelusuri alibi waktu tempuh bus dari Terminal Patria Blitar. Catatan terminal menunjukkan bus berangkat pukul 16.00 WIB, hanya 20 menit sebelum kecelakaan terjadi di Gilang.
AKP Taufik menegaskan bahwa Satlantas akan menangani kasus ini secara terbuka dan tidak memberi toleransi bagi pengemudi angkutan umum yang mengabaikan keselamatan.
“Kami akan memperkuat pengawasan bus melalui ETLE dan penindakan manual. Kelalaian yang mengakibatkan korban jiwa adalah tindak pidana,” tegasnya.
Ia meminta masyarakat melaporkan setiap perilaku ugal-ugalan sopir bus, terutama pada jalur rawan kecelakaan.(DON/Red)
Editor: Joko Prasetyo
Jawa Timur
Bus Harapan Jaya Kembali Telan Korban, Sopir Resmi Jadi Tersangka

TULUNGAGUNG- Kecelakaan maut melibatkan bus Harapan Jaya kembali terulang. Kali ini terjadi di Jalan Desa Gilang, Kecamatan Ngunut, Tulungagung, pada Jumat (14/11) sore. Bus Harapan Jaya AG 7707 US menabrak motor Suzuki Shogun hingga menewaskan pengendara wanita dan melukai satu penumpangnya.
Korban tewas adalah Juliana Wati (46), warga Kaliwungu, Ngunut. Sementara Ebenhaezer Handy Akira Tjhajadi (19) mengalami luka ringan.
Menurut Satlantas Polres Tulungagung, bus yang dikemudikan Kris Wahyudi (46) mencoba mendahului motor di depannya. Saat berpindah ke lajur kanan, muncul truk tebu dari arah berlawanan.
Sopir bus banting setir ke kiri, namun ruang sempit membuat bus justru menabrak motor tersebut..Bus dipastikan dalam kondisi laik jalan, dan tes urine sopir menunjukkan hasil negatif.
Data Terminal Patria Blitar mencatat bus tiba pukul 15.56 WIB dan berangkat lagi menuju Magelang pukul 16.00 WIB. Sementara kecelakaan terjadi sekitar 16.20 WIB di Ngunut. Penyidik kini mencocokkan data tersebut dengan temuan di lokasi.
Sopir bus dijerat Pasal 310 Ayat (4) UU LLAJ, dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara atau denda hingga Rp12 juta.
Satlantas menegaskan bakal menertibkan angkutan umum yang melanggar aturan, baik lewat ETLE maupun tilang manual.
“Kami minta sopir bus menaati batas kecepatan dan tidak membahayakan pengguna jalan,” ujar Kasatlantas Tulungagung AKP M. Taufik Nabila.(Abd/Red)
Editor: Joko Prasetyo
Jawa Timur
Usai Ziarah ke Taman Makam Pahlawan, GPI Ancam Duduki Kantor PUPR Blitar Jika Proyek Jalan Digarap Asal-asalan

BLITAR – Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI) menyuarakan kritik keras terhadap kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blitar yang dinilai lamban dalam menyerap anggaran dan merealisasikan proyek pembangunan jalan.
Ketua GPI, Jaka Prasetya, bahkan mengeluarkan ultimatum bahwa pihaknya siap melakukan aksi lanjutan jika pengerjaan proyek infrastruktur dilakukan asal-asalan menjelang akhir tahun anggaran.
“Anggaran dalam APBD reguler dan PAK sudah tersedia, tetapi sampai saat ini tidak terlihat kegiatan pembangunan jalan yang berjalan. Ini memprihatinkan. Masyarakat menunggu, bukan menunda,” ujar Jaka, Senin (10/11).
Menurut Jaka, kondisi jalan rusak di sejumlah wilayah Kabupaten Blitar sudah lama dikeluhkan warga. Ia menegaskan bahwa penundaan realisasi pembangunan berpotensi merugikan masyarakat dan memunculkan spekulasi mengenai keseriusan pemerintah daerah.

Ketua GPI Jaka Prasetya, saat menyampaikan orasi di depan kantor DPUPR Kabupaten Blitar, (dok/JK).
“Masyarakat berharap pembangunan terlaksana tahun ini. Kami akan memantau langsung pelaksana proyek. Jika pekerjaan dikebut tanpa memperhatikan kualitas, lebih baik tidak usah dibayar,” tegasnya.
Jaka menambahkan, jika terjadi pembayaran pada proyek yang hasilnya buruk, pihaknya siap melakukan aksi yang lebih tegas.
“Kalau sampai dibayar padahal mutunya buruk, kantor Dinas PUPR akan kami duduki. Ini jelas demi kepentingan publik,” tandasnya.
Sebelum menyampaikan aspirasi ke Dinas PUPR, GPI mengawali kegiatan dengan melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Jl. Sudanco Suprijadi, Kota Blitar. Ziarah tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada pejuang yang telah mengorbankan hidupnya demi kemerdekaan.
“Kami berdoa dan mengenang jasa para pahlawan. Semangat juang mereka menjadi landasan moral bagi kami dalam memperjuangkan hak masyarakat,” kata Jaka.
GPI memaknai perjuangan pahlawan tidak hanya sebatas seremoni, namun harus diwujudkan dalam tindakan nyata untuk kepentingan rakyat.
Mereka menyatakan akan terus mengawal dan memastikan proses pembangunan berjalan sesuai aturan, tepat waktu, dan berkualitas.(JK/Red)
Editor : Joko Prasetyo
Nasional2 minggu agoProyek JUT Sobontoro Amburadul: Diduga Pokir Wakil Bupati, GMPN Desak Audit dan Penyelidikan
Redaksi3 minggu agoProyek APBD Rp 3,9 Miliar di Tulungagung Ditinggal Kabur, Warga: Ini Bukan Pembangunan, Tapi Bencana
Nasional1 minggu agoWarga Desa di Blitar Swadaya Tambal Jalan Rusak Parah, Minta Perhatian Pemkab
Redaksi2 minggu agoDua Mahasiswi Tewas Tertabrak Bus Harapan Jaya di Tulungagung, Satu Korban Luka Berat
Jawa Timur1 minggu agoKoperasi Kelurahan Merah Putih Khawatir Mafia Pangan Kuasai Program MBG di Blitar
Redaksi2 minggu agoGenting Usang di Proyek Rehab Sekolah Rp 362 Juta, Keselamatan Siswa Dipertaruhkan
Redaksi2 minggu agoLaju Ganas Bus Harapan Jaya Renggut Nyawa Pemotor di Tulungagung
Nasional2 minggu agoDugaan Ada Tikus Proyek, Rabat Beton Telan Anggaran Rp 200 Juta Rusak Parah Belum Setengah Tahun













