Connect with us

Jawa Timur

Tasyakuran Pesma Al Azhaar Tulungagung dengan Tahlilan Bersama Masyarakat

Published

on

TULUNGAGUNG, 90detik.com- Yayasan Pendidikan Islam Al Azhaar Tulungagung melaksanakan tahlil bersama masyarakat dalam rangka tasyakuran pembukaan Pesantren Mahasiswa (Pesma) Al Azhaar Tulungagung pada, Kamis(20/6).

Pesma yang terletak di Jalan Gragalan Sumberdadi Tulungagung diinisiasi sebagai tempat bagi mahasiswa untuk mengembangkan bakat dan minat, baik dalam bidang keagamaan maupun pengembangan akademik.

KH Imam Mawardi Ridlwan, Pengasuh Pesantren Al Azhaar Tulungagung, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Pesma Al Azhaar Tulungagung bertujuan sebagai wahana para mahasiswa untuk meraih prestasi akademik dan keagamaan.

Beliau menyampaikan, “Mahasiswa adalah kader potensial yang dapat menjadi tokoh masyarakat dan pemimpin bangsa di masa depan. Mereka perlu pengembangan diri baik dalam bidang akademik maupun keagamaan,”

“Program utama Pesma Al Azhaar Tulungagung adalah melengkapi mahasiswa dengan pengetahuan agama, riset, pelayanan masyarakat, dan prestasi akademik. Salah satu karya yang akan dipelajari di Pesma Al Azhaar Tulungagung adalah Kitab Mafahim karya Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani,” tutur Imam Mawardi.

Selain itu, mahasiswa juga akan mendapatkan pembelajaran fiqih, ilmu alat, dan tafsir tematik. Mereka juga terlibat dalam riset bekerja sama dengan Harmoni Riset Center.

“Setiap Kamis malam Jum’at, mahasiswa mengadakan tahlil bersama masyarakat di Pesma. Sedangkan setiap Sabtu malam Ahad, mereka melaksanakan sholawat dan dzikir bersama masyarakat,” ucap Abah.

Kemudian, Khoirul Anam, Sekretaris Desa Sumberdadi Tulungagung, menyambut baik kehadiran Pesantren Al Azhaar Tulungagung di wilayah tersebut.

Beliau berharap bahwa keberadaan Pesma Al Azhaar Tulungagung akan memperkaya pembinaan keagamaan dan pendidikan diniyah.

“Kami memberikan apresiasi atas langkah Yayasan Pendidikan Islam Al Azhaar Tulungagung dalam membuka Pesantren Mahasiswa di Desa Sumberdadi Tulungagung. Ini merupakan anugerah dan semoga memberikan keberkahan,” kata Anam.

“Semoga Pesma Al Azhaar Tulungagung selalu menjadi pijakan penting dalam upaya dakwah,” ucapnya.

Selain itu, masyarakat yang hadir mengekspresikan harapan agar Pesma yang baru dibuka ini tidak hanya diperuntukkan bagi para mahasiswa, tetapi juga terbuka bagi masyarakat agar dapat turut serta dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Pesma Al Azhaar Tulungagung.

Disisi lain, Sekretariat Harmoni Riset Center yang diwakili oleh DR. Khoirul Anam menyatakan bahwa di Pesma Al Azhaar juga terdapat Sekretariat Harmoni Riset Center yang mencakup Lembaga Bantuan Hukum (LBH).

“Harmoni Riset Center akan mendampingi Pesma Al Azhaar Tulungagung, dan di dalamnya terdapat Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat tanpa dipungut biaya,” paparnya.

Acara tasyakuran Pesma Al Azhaar Tulungagung turut dihadiri oleh tokoh agama, awak media online di Kabupaten Tulungagung, serta guru dari Yayasan Pendidikan Islam Al Azhaar.

Bagi mahasiswa di Kabupaten Tulungagung yang ingin mengombinasikan kuliah dan pendidikan agama, Pesantren Mahasiswa Al Azhaar merupakan pilihan yang tepat.

Mereka dapat bergabung dengan Pesma Al Azhaar dengan menghubungi Heru Syaifuddin, Kepala Humas Al Azhaar, melalui nomor WhatsApp +62 852-3559-1623.

Semoga dapat memberikan manfaat dan membawa berkah bagi semua pihak yang terlibat. (Red)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jawa Timur

Tabrak Ibu hingga Tewas di Ngunut, Sopir Bus Harapan Jaya Langsung Ditahan Polisi

Published

on

TULUNGAGUNG – Kecelakaan maut yang melibatkan Bus Harapan Jaya di Jalan Raya Gilang, Ngunut, berbuntut panjang. Satlantas Polres Tulungagung menetapkan sopir bus berinisial KW (46) sebagai tersangka setelah penyidikan mengungkap adanya kelalaian yang menewaskan seorang ibu dan melukai anaknya.

Korban, JW, warga Desa Kaliwungu, meninggal di lokasi akibat benturan keras di bagian kepala. Sementara anaknya, EB (19), mengalami luka serius dan saat ini dirawat intensif di RSUD dr Iskak Tulungagung.

Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP M. Taufik Nabila, memaparkan bahwa kecelakaan terjadi pada Jumat (14/11) pukul 16.20 WIB saat bus melaju dari Blitar menuju Tulungagung. Bus berusaha menyalip motor korban, namun manuver itu berubah menjadi fatal.

“Ketika bus masuk ke lajur kanan, dari arah berlawanan datang truk tebu. Sopir kemudian membanting setir ke kiri untuk menghindar,” ujarnya.

Gerakan mendadak tersebut membuat bagian depan bus menyerempet stang sepeda motor korban. Motor tak stabil dan korban terpental. Polisi memastikan sopir dalam kondisi sadar dan hasil tes urin negatif.

Unit bus, motor korban, STNK, dan SIM B1 Umum milik tersangka telah diamankan. Penyidik menjerat KW dengan Pasal 310 ayat (4) UU Lalu Lintas, dengan ancaman maksimal enam tahun penjara dan/atau denda Rp 12 juta.

Polisi juga menelusuri alibi waktu tempuh bus dari Terminal Patria Blitar. Catatan terminal menunjukkan bus berangkat pukul 16.00 WIB, hanya 20 menit sebelum kecelakaan terjadi di Gilang.

AKP Taufik menegaskan bahwa Satlantas akan menangani kasus ini secara terbuka dan tidak memberi toleransi bagi pengemudi angkutan umum yang mengabaikan keselamatan.

“Kami akan memperkuat pengawasan bus melalui ETLE dan penindakan manual. Kelalaian yang mengakibatkan korban jiwa adalah tindak pidana,” tegasnya.

Ia meminta masyarakat melaporkan setiap perilaku ugal-ugalan sopir bus, terutama pada jalur rawan kecelakaan.(DON/Red)

Editor: Joko Prasetyo

Continue Reading

Jawa Timur

Bus Harapan Jaya Kembali Telan Korban, Sopir Resmi Jadi Tersangka

Published

on

TULUNGAGUNG- Kecelakaan maut melibatkan bus Harapan Jaya kembali terulang. Kali ini terjadi di Jalan Desa Gilang, Kecamatan Ngunut, Tulungagung, pada Jumat (14/11) sore. Bus Harapan Jaya AG 7707 US menabrak motor Suzuki Shogun hingga menewaskan pengendara wanita dan melukai satu penumpangnya.

Korban tewas adalah Juliana Wati (46), warga Kaliwungu, Ngunut. Sementara Ebenhaezer Handy Akira Tjhajadi (19) mengalami luka ringan.

Menurut Satlantas Polres Tulungagung, bus yang dikemudikan Kris Wahyudi (46) mencoba mendahului motor di depannya. Saat berpindah ke lajur kanan, muncul truk tebu dari arah berlawanan.

Sopir bus banting setir ke kiri, namun ruang sempit membuat bus justru menabrak motor tersebut..Bus dipastikan dalam kondisi laik jalan, dan tes urine sopir menunjukkan hasil negatif.

Data Terminal Patria Blitar mencatat bus tiba pukul 15.56 WIB dan berangkat lagi menuju Magelang pukul 16.00 WIB. Sementara kecelakaan terjadi sekitar 16.20 WIB di Ngunut. Penyidik kini mencocokkan data tersebut dengan temuan di lokasi.

Sopir bus dijerat Pasal 310 Ayat (4) UU LLAJ, dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara atau denda hingga Rp12 juta.

Satlantas menegaskan bakal menertibkan angkutan umum yang melanggar aturan, baik lewat ETLE maupun tilang manual.

“Kami minta sopir bus menaati batas kecepatan dan tidak membahayakan pengguna jalan,” ujar Kasatlantas Tulungagung AKP M. Taufik Nabila.(Abd/Red)

Editor: Joko Prasetyo

Continue Reading

Jawa Timur

Usai Ziarah ke Taman Makam Pahlawan, GPI Ancam Duduki Kantor PUPR Blitar Jika Proyek Jalan Digarap Asal-asalan

Published

on

BLITAR – Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI) menyuarakan kritik keras terhadap kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blitar yang dinilai lamban dalam menyerap anggaran dan merealisasikan proyek pembangunan jalan.

Ketua GPI, Jaka Prasetya, bahkan mengeluarkan ultimatum bahwa pihaknya siap melakukan aksi lanjutan jika pengerjaan proyek infrastruktur dilakukan asal-asalan menjelang akhir tahun anggaran.

“Anggaran dalam APBD reguler dan PAK sudah tersedia, tetapi sampai saat ini tidak terlihat kegiatan pembangunan jalan yang berjalan. Ini memprihatinkan. Masyarakat menunggu, bukan menunda,” ujar Jaka, Senin (10/11).

Menurut Jaka, kondisi jalan rusak di sejumlah wilayah Kabupaten Blitar sudah lama dikeluhkan warga. Ia menegaskan bahwa penundaan realisasi pembangunan berpotensi merugikan masyarakat dan memunculkan spekulasi mengenai keseriusan pemerintah daerah.

Ketua GPI Jaka Prasetya, saat menyampaikan orasi di depan kantor DPUPR Kabupaten Blitar, (dok/JK).

“Masyarakat berharap pembangunan terlaksana tahun ini. Kami akan memantau langsung pelaksana proyek. Jika pekerjaan dikebut tanpa memperhatikan kualitas, lebih baik tidak usah dibayar,” tegasnya.

Jaka menambahkan, jika terjadi pembayaran pada proyek yang hasilnya buruk, pihaknya siap melakukan aksi yang lebih tegas.

“Kalau sampai dibayar padahal mutunya buruk, kantor Dinas PUPR akan kami duduki. Ini jelas demi kepentingan publik,” tandasnya.

Sebelum menyampaikan aspirasi ke Dinas PUPR, GPI mengawali kegiatan dengan melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Jl. Sudanco Suprijadi, Kota Blitar. Ziarah tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada pejuang yang telah mengorbankan hidupnya demi kemerdekaan.

“Kami berdoa dan mengenang jasa para pahlawan. Semangat juang mereka menjadi landasan moral bagi kami dalam memperjuangkan hak masyarakat,” kata Jaka.

GPI memaknai perjuangan pahlawan tidak hanya sebatas seremoni, namun harus diwujudkan dalam tindakan nyata untuk kepentingan rakyat.

Mereka menyatakan akan terus mengawal dan memastikan proses pembangunan berjalan sesuai aturan, tepat waktu, dan berkualitas.(JK/Red)

Editor : Joko Prasetyo

Continue Reading

Trending