Connect with us

Nasional

Bola Voli Kapolri cup 2024 zona 4 Jatim Unggul 3-0 atas Jateng

Published

on

 

BANDUNG, 90detik.com – Pada babak penyisihan zona IV Kapolri Cup 2024 di GOR Pajajaran, Kota Bandung, tim putra Polda Jawa Timur tampak bermain lepas hingga mampu menaklukkan Tim Polda Jawa Tengah (Jateng) dengan skor 3-0 (25-18, 25-14, dan 25-21), Jumat (23/8/2024) malam.

Bermain di hadapan ratusan suporter yang hadir di GOR Pajajaran Bandung, tim putra Polda Jatim besutan Iwan Dedy Setiawan bermain lepas sejak gim pertama.

Set pertama bergulir, kedua tim langsung bermain agresif. Smes-smes yang dilakukan kedua tim membuat decak kagum dan gemuruh para penonton yang memenuhi GOR Pajajaran, Bandung.

Tim putra Polda Jatim yang mengandalkan serangan sisi kiri dan kanan lewat pemain nasionalnya Doni Hariono dan Rivan Nurmulki itu pun beberapa kali membuahkan poin.

Smes keras keduanya, ditambah rapatnya pemain Jatim saat melakukan blok membuat Jatim terus menambah poin.

Meski di awal pertandingan sempat saling kejar-mengejar skor, tetapi memasuki pertengahan set pertama Rivan dan kawan-kawan semakin menggila hingga jarak poin pun melebar.

Hingga akhirnya Set pertama pun ditutup dengan skor 25-18 untuk kemenangan Polda Jatim.

Pada set kedua, Polda Jateng mencoba untuk mendominasi jalannya pertandingan melalui smes-smes menghunjam Rifki Ferdiyanto dan Stepanus Ardian.

Namun, ternyata tim Polda Jatim masih terlalu kuat. Sejumlah blok yang dilakukan Rivan dan kawan-kawan pun masih efektif meredam serangan lawan.

Terlebih smes-smes mematikan Rivan, Doni, dan Farid Daffa masih tak terbendung para pemain lawan.

Ditambah banyaknya kesalahan dan gagalnya antisipasi yang dilakukan para pemain Polda Jateng, membuat jarak poin di set kedua terpaut cukup jauh.

Hingga akhirnya setelah tertinggal 10 poin, Polda Jateng pun kembali menyerah pada set kedua dengan hasil akhir 25-14. Skor pun berubah 2-0 untuk keunggulan Polda Jatim .

Memasuki set ketiga, tim Polda Jatim melalui Rivan kembali menambah empat poin beruntun. Salah satunya melalui service ace yang tajam dan menukik.

Tak hanya Rivan, serangan kombinasi yang dipertunjukkan para pemain Polda Jatim lainnya pun membuat kewalahan para pemain Polda Jateng.

Tim Polda Jateng besutan pelatih Sugiyanto mencoba untuk melayani permainan agresif para pemain Polda Jatim melalui smes-smes kerasnya pada set ketiga.

Usaha Polda Jateng untuk mengejar ketertinggalan dan mempertipis jarak poin sempat berhasil dilakukan.

Namun, sayang Polda Jatim masih terlalu perkasa hingga akhirnya mereka menang 25-21 sekaligus menutup set ketiga. Skor pun berubah 3-0 untuk kemenangan Polda Jatim.

Dengan demikian, tim putra Polda Jatim memiliki satu tiket untuk melaju ke babak selanjutnya.

Kabidhumas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengapresiasi semangat dan sportivitas para pemain tim putra Polda Jatim.

“Mainnya bagus, kompak dan sportive. Kita doakan tim Jatim tetap unggul untuk pertandingan berikutnya,”ungkap Kombes Dirmanto.

Dikatakan Kombes Dirmanto yang juga Ketua Harian PBVSI Pengprov Jawa Timur ini, Tim Putra Polda Jatim selanjutanya akan mengahadapi tim Polda Jawa Barat, Sabtu (24/8)

“Tim Polda Jatim akan menghadapi tim Polda Jabar untuk memperebutkan posisi puncak klasemen di Kapolri Cup zona IV ini pada Sabtu (24/8), “ ujar Kombes Dirmanto. (Red)

Jawa Timur

Perjudian di Trenggalek Beroperasi Terang-Terangan, Warga Pertanyakan Ketegasan Aparat

Published

on

TRENGGALEK — Dugaan praktik perjudian yang seolah tak tersentuh hukum kembali menjadi sorotan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Sebuah arena sabung ayam di Dusun Karanggayam, Desa Karangsoko, Kecamatan Trenggalek, didapati beroperasi secara terbuka dan masif, seakan-akan tanpa takut terhadap penindakan aparat penegak hukum.

Pantauan media pada Senin (18/11) menunjukkan aktivitas perjudian berlangsung tanpa upaya penyamaran sedikit pun.

Di lokasi, sabung ayam digelar terang-terangan, sementara permainan dadu juga disediakan bagi para penjudi yang datang dari berbagai wilayah sekitar.

Aktivitas berjalan dari siang hingga malam, dengan ratusan kendaraan memadati area sekitar indikasi betapa ramainya bisnis ini beroperasi.

Seorang warga sekitar mengatakan bahwa aparat sebenarnya pernah melakukan penutupan, namun hanya berlangsung sesaat.

“Pernah ditutup sebentar, tapi buka lagi seperti tidak ada apa-apa,” ujarnya yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Pernyataan ini menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat, mengapa penindakan tidak tegas?

Mengapa praktik tersebut bisa kembali hidup secepat itu?

Di tengah minimnya efek jera, dugaan soal adanya beking dari pihak tertentu mulai mencuat dan memicu kecurigaan publik.

Padahal aturan hukum sangat jelas. Pasal 303 KUHP menyatakan bahwa segala bentuk perjudian merupakan tindak pidana, dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara atau denda dalam jumlah besar.

Namun bagi warga Trenggalek, ketentuan itu seolah tinggal tulisan di atas kertas ketika melihat fenomena perjudian yang diduga beroperasi bebas tanpa hambatan. Kekhawatiran warga semakin membesar karena dampaknya mulai dirasakan.

Selain dianggap merusak moral, keberadaan arena judi dikhawatirkan menjadi pemicu kriminalitas lain, mulai dari pencurian, keributan, hingga kerawanan sosial yang mengancam ketertiban lingkungan.

“Kalau dibiarkan terus, ini bisa merusak generasi muda,” ungkap warga lainnya.

Desakan publik kini tidak lagi hanya ditujukan kepada Polres Trenggalek. Masyarakat meminta Polda Jawa Timur dan bahkan Mabes Polri turun tangan mengambil langkah konkret mulai dari penggerebekan, penutupan menyeluruh, hingga penindakan terhadap para pelaku maupun pihak yang diduga melindungi aktivitas tersebut.

Warga menilai, pembiaran berlarut-larut berpotensi menggerus kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.

Masyarakat kini menanti tindakan tegas sebagai bukti bahwa hukum masih berdiri sama tinggi bagi siapa pun dan tidak tunduk pada kepentingan oknum mana pun.(Andri/Red)

Continue Reading

Papua

50 Personel Dilibatkan, Operasi Zebra Dofior 2025 Dimulai di Papua Barat Daya

Published

on

Sorong PBD — Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat Daya resmi menggelar Apel Pasukan Operasi Zebra Dofior 2025 di lapangan apel Markas Sementara Polda Papua Barat Daya, Jalan Sandiwon, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Senin (17/11/2025).

Apel tersebut dipimpin langsung Kapolda Papua Barat Daya Brigjen Pol. Gatot Haribowo, S.IK., M.AP., yang sekaligus memasangkan pita operasi kepada tiga perwakilan sebagai tanda dimulainya kegiatan secara resmi.

Operasi Zebra Dofior 2025 dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, termasuk pada seluruh wilayah hukum Polda Papua Barat Daya dan Polres jajaran.

Operasi akan berlangsung selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November 2025, dengan fokus penegakan disiplin terhadap tujuh pelanggaran lalu lintas prioritas.

Direktur Lalu Lintas Polda Papua Barat Daya, Kombes Pol. Dax Ememanuelle Samson Manuputty, menjelaskan bahwa operasi tahun ini mengedepankan edukasi dan pendekatan persuasif kepada masyarakat.

“Porsi kegiatan preemtif 40 persen dan preventif 40 persen, sedangkan penegakan hukum hanya 20 persen, lebih diarahkan pada teguran tertulis,” jelasnya kepada wartawan usai apel gelar pasukan.

Adapun tujuh sasaran pelanggaran prioritas dalam Operasi Zebra Dofior 2025 meliputi:

– Pengendara tidak menggunakan helm
– Pengendara sepeda motor tidak membonceng lebih dari satu orang (bonceng tiga)
– Melawan arus,
– Pengemudi yang dipengaruhi minuman keras,
– Menggunakan ponsel saat berkendara
– Tidak membawa dokumen kendaraan atau kelengkapan kendaraan seperti (SIM dan STNK)

Kombes Pol Dax Manuputty menegaskan bahwa tindakan penilangan akan diminimalisir dan hanya diterapkan pada pelanggaran berat yang berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal.

“Untuk pelanggaran berat yang mengancam keselamatan, penindakan tilang secara manual tetap dilakukan. Namun secara umum kita kedepankan pendekatan humanis dan edukatif,” ujarnya menegaskan.

Dalam pelaksanaannya, personel lalu lintas akan memberikan imbauan langsung kepada masyarakat, menyampaikan pesan keselamatan berkendara, serta mengajak pengguna jalan untuk meningkatkan kedisiplinan.

Pendekatan humanis ini diharapkan mampu menciptakan perubahan perilaku berlalu lintas di masyarakat Papua Barat Daya.

Dirlantas juga mengimbau masyarakat di lima kabupaten dan satu kota se-Papua Barat Daya agar bersama-sama menciptakan kondisi lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar.

“Walaupun angka kecelakaan di wilayah Polda Papua Barat Daya termasuk rendah secara nasional, antisipasi tetap diperlukan. Tujuan utama operasi ini adalah menekan potensi terjadinya kecelakaan,” ujarnya.

Operasi Zebra Dofior 2025 melibatkan 50 personel Polda Papua Barat Daya, di luar personel dari Polres jajaran.

Sejumlah instansi lain juga turut mendukung, termasuk Dinas Perhubungan serta Polisi Militer TNI.

Dengan pelaksanaan operasi yang menekankan edukasi dan pencegahan, Polda Papua Barat Daya berharap tingkat kepatuhan masyarakat semakin meningkat serta risiko kecelakaan lalu lintas dapat ditekan secara signifikan sepanjang tahun 2025. (Timo)

Continue Reading

Nasional

Anggaran Seret, Serapan Baru 63 Persen , Pemkab Tulungagung Dihujani Kritik Tajam LSM

Published

on

TULUNGAGUNG- Kinerja Pemerintah Kabupaten Tulungagung kembali menjadi sorotan publik. Hingga pertengahan November 2025, serapan anggaran daerah dilaporkan baru mencapai sekitar 63 persen angka yang dinilai sangat rendah menjelang penutupan tahun anggaran.

Dengan sisa waktu hanya sekitar 45 hari, muncul keraguan besar apakah Pemkab mampu menuntaskan realisasi anggaran tanpa mengorbankan kualitas pembangunan.

Ketua LSM Garda Masyarakat Peduli Negeri (GMPN), Wahyu, menilai lambatnya serapan anggaran bukan sekadar keterlambatan teknis, tetapi merupakan indikasi serius tentang rapuhnya manajemen pemerintahan.

“Ini potret nyata lemahnya manajemen keuangan daerah. Program pembangunan tidak berjalan efektif, koordinasi antar-OPD buruk, dan publik akhirnya yang menanggung dampaknya,” tegas Wahyu, Senin(17/11).

Dia menambahkan bahwa fenomena rendahnya serapan anggaran hampir setiap tahun seharusnya sudah cukup menjadi alarm keras bagi Pemkab untuk melakukan reformasi tata kelola anggaran.

“Yang terjadi ini bukan masalah sepele. Dengan serapan sebesar itu di bulan November, artinya Pemkab gagal mengoptimalkan anggaran untuk kesejahteraan masyarakat,” lanjutnya.

“Jika tidak ada evaluasi menyeluruh, persoalan ini akan terus berulang,” tukasnya.

Sejumlah aktivis juga menyoroti potensi membengkaknya SILPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) yang dapat memperlihatkan ketidakefisienan dalam proses perencanaan hingga eksekusi anggaran.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemkab Tulungagung belum memberikan penjelasan resmi terkait rendahnya serapan anggaran maupun langkah konkret untuk mempercepat realisasi menjelang tutup tahun.

Kondisi ini menempatkan Pemkab dalam tekanan publik, sekaligus membuka kembali pertanyaan lama: mengapa anggaran rakyat justru mandek di meja birokrasi? (DON/Red)

Editor: Joko Prasetyo

Continue Reading

Trending