Connect with us

Jawa Timur

Distribusi Logistik Pemilu di Daerah Terpencil Pakai Kuda, Polres Jember Lakukan Pengawalan Jalan Kaki

Published

on

JEMBER, 90detik.com – Polres Jember melakukan pengawalan pengiriman pendistribusian logistik pemilu di seluruh wilayah Kabupaten Jember sampai ke daerah pelosok dan TPS terpencil yang minim sarana dan prasarana serta kerawanan geografis yang tinggi.

Pendistribusian logistik Pemilu di TPS di daerah terpencil di Kabupaten Jember hari ini tidak hanya melibatkan sepeda motor modif khusus, namun menggunakan juga tenaga kuda.

Meski demikian, perjalanan ke lokasi tetap saja menemui masalah. Beberapa kali, sepeda motor modif ini berhenti karena terjebak di jalanan licin dan medan yang berat.

Selain medan yang ekstrem, pendistribusian ini harus menembus hutan belantara dengan sempit berlumpur dan sempit.

Medan ekstrem tersebut harus ditempuh untuk menuju ke TPS di Desa Bandialit Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember.

Kapolsek Tempurejo AKP Herri Supadmo mengatakan,kondisi medan dan jalan ke lokasi ini tidak bisa dilalui kendaraan biasa.

“Selain harus menembus hutan lindung dan pinus, akses menuju TPS cukup jauh dan harus ditempuh naik turun bukit dengan kondisi jalan licin yang berbatu maupun berlumpur,” ujar AKP Herri Supadmo, pada Selasa (13/2).

Kapolsek Tempurejo AKP Herri Supadmo menjelaskan setelah menempuh perjalanan menegangkan dan melelahkan selama sekitar satu jam lebih, baru sampai di Desa Andongrejo.

“Ini merupakan daerah yang kita kategorikan rawan karena jaraknya yang cukup jauh dan rawan,” jelas AKP Herri.

Menurut AKP Herri, ada enam TPS di Desa Andongrejo Kecamatan Tempurejo yang dikategorikan sebagai TPS rawan yakni TPS 15 sampai 20 sedang yang terjauh dan paling rawan adalah TPS 20, mengingat kondisi geografis dan akses jalan yang cukup sulit.

Berdasarkan DPT, jumlah pemilih yang ada di Desa Andongrejo mencapai sebanyak total 4.643 Pemilih dengan jumlah TPS 20.

“Sedang di TPS 20 sendiri yang merupakan terjauh dan rawan geografis terletak di afdeling sumbersalak mempunyai DPT 125 pemilih,” pungkas Kapolsek Tempurejo.

Sementara itu di tempat terpisah, Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi mengatakan sebelum pendistribusian ke lokasi terpencil itu, pihaknya sudah melakukan survey.

“Kemarin saya sama pak Waka dan rekan – rekan sudah cek medannya, memang sulit tapi tetap harus kita laksanakan,” ujarnya. (Red)

Jawa Timur

Di Balik Kepuasan 97%, Pesantren Al Azhaar Buka-Bukaan Minta Kritik Media untuk Program Makan Bergizi Gratis

Published

on

TULUNGAGUNG – Dalam suasana hening yang disusul rintik hujan di Gedung Dakwah Abi KH. M. Ihya Ulumiddin, Kedungwaru, pada Rabu (5/11), sebuah forum tak biasa digelar.

Pesantren Al Azhaar Kedungwaru justru membuka lebar-lebar pintu evaluasi untuk program andalannya, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Makan Bergizi Gratis (MBG), dengan menjadikan awak media online sebagai mitra kritis.

Sesi foto bersama perwakilan awak media dan tamu undangan bersama KH Imam Mawardi Ridlwan, (dok/DON)

Pengasuh Pesantren Al Azhaar, KH. Imam Mawardi Ridlwan, secara langsung meminta para jurnalis untuk menyoroti dan mengkritisi program yang menggunakan dana rakyat dalam jumlah besar tersebut. Ia menegaskan, pengawasan publik adalah kunci akuntabilitas.

“Mohon para awak media online yang biasa kritis untuk memberi evaluasi perjalanan SPPG terutama di Kabupaten Tulungagung. Semua saran akan dicatat oleh perwakilan kecamatan, TNI, Polri, tenaga gizi, dan kepala SPPG,” tutur Abah Imam, panggilan akrabnya, di hadapan perwakilan 17 media online.

Permintaan ini disambut positif oleh para peserta. Sugeng Riyadin dari Jatimaktual.com, melalui pesan singkat usai acara, menyebut forum semacam ini sangat penting.

“Kemasan acara dialog, komunikatif, dan semua yang hadir diberi kesempatan menyampaikan pendapat. Semoga tim SPPG semakin kompak dan amanah,” ujarnya.

Senada dengan Sugeng, Mashuri dari Media Nusantara.com menekankan bahwa keterbukaan adalah fondasi.

“Semua SPPG sebaiknya terbuka dengan awak media online. Pewarta online bisa membantu keterbukaan informasi,” tambahnya.

Sementara Junaidi dari Suluhnusantara.com memberikan catatan lain. Ia berharap program MBG yang menyasar bayi, balita, ibu hamil, dan menyusui ini ke depannya juga bisa mempertimbangkan untuk menjangkau para awak media yang dinilainya turut berjuang menyuarakan kepentingan publik.

Forum evaluasi ini semakin menarik karena dibuka dengan data hasil angket yang mengejutkan, 97% wali murid penerima manfaat menyatakan sangat puas dengan program MBG.

“Angket diisi bebas tanpa mencantumkan identitas. Ini agar para wali murid bisa menyampaikan pendapat dengan jujur,” jelas Abah Imam tentang metodologi survei sederhana tersebut.

Kepuasan ini diamini oleh Kepala Desa Rejoagung dan Kedungwaru yang hadir dalam forum. Mereka menyaksikan langsung makanan MBG selalu habis dan dinikmati dengan baik oleh para penerima.

“Saya saksikan sendiri, menu MBG dinikmati dan habis,” tegas Kades Rejoagung memberi kesaksian.

Forum yang dihadiri oleh Kapolsek Kedungwaru, Danramil Kedungwaru, kepala sekolah, dan guru penanggung jawab program ini menjadi bukti sinergi lintas sektor dalam mengawal program strategis tersebut.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang kritik konstruktif, tetapi juga contoh nyata bagaimana kolaborasi antara media, masyarakat, dan pemangku kebijakan dapat menciptakan pengawasan yang efektif, memastikan setiap rupiah dana rakyat digunakan secara transparan dan berdampak nyata bagi generasi penerus bangsa.

Daftar Media Online yang hadir, diantaranya :

· 90detik.com

· Cahayabaru.com

· Jatimaktual.com

· Ketik.com

· Jurnalsatu.com

· Konkrit.com

· Nusantaranewas.com

· Media Nusantara.com

· Beritaterkini.com

· Liputan11.com

· Teraskata.com

· Spjnews.id

· Niamanews.com

· AJTV.com

· Serayunusantara.com

· Banjo.co.id

· Suluhnusantara.com

Penulis: DON/ Red

Editor : Joko Prasetyo

Continue Reading

Jawa Timur

Polisi Gelar Razia Pengemudi Usai Pesta Halloween di Surabaya, Antisipasi Laka Lantas

Published

on

SURABAYA – Polrestabes Surabaya Polda Jatim menggelar razia di kawasan Jalan Gubernur Suryo pada Sabtu (1/11/2025) dini hari.

Operasi ini bukan hanya memeriksa kelengkapan surat kendaraan seperti SIM dan STNK, tetapi juga menyoroti kadar alkohol para pengemudi yang baru saja pulang dari pesta kostum seram.

Pantauan di lokasi menunjukkan petugas dari Satlantas Polrestabes Surabaya fokus menghentikan kendaraan roda empat yang melintas.

Sejumlah pengemudi bahkan masih mengenakan atribut pesta Halloween lengkap dengan riasan wajah menyeramkan yang mulai luntur, tanda baru saja usai berpesta.

Razia berlangsung sejak pukul 00.55 hingga 02.00 WIB dan menghasilkan temuan mengejutkan.

Polisi mendapati berbagai jenis minuman keras, mulai dari bir hingga arak, di beberapa kendaraan.

Tak sedikit pula pengemudi yang terindikasi berada di bawah pengaruh alkohol.

Wakasatlantas Polrestabes Surabaya, Kompol Su’ud, menegaskan bahwa operasi ini dilakukan sebagai langkah pencegahan terhadap potensi kecelakaan lalu lintas akibat pengaruh alkohol.

“Beberapa waktu lalu, ada kecelakaan tunggal yang ternyata pengemudinya dalam pengaruh alkohol. Makanya, malam ini kita gelar razia khusus mobil untuk tes kandungan alkohol,” ujar Kompol Su’ud.

Puluhan pengemudi menjalani pemeriksaan menggunakan alat breathalyzer.

Dari sekitar 40 hingga 45 pengemudi yang diperiksa, mayoritas menunjukkan kadar alkohol 0,0.

“Ada 40 sampai 45 pengemudi yang kita periksa. 90% menunjukkan 0,0 alkohol,” jelas Su’ud.

Namun, sekitar 10 persen pengemudi terdeteksi mengonsumsi alkohol meski dengan kadar rendah.

Kepolisian memberikan teguran simpatik kepada mereka sebagai bentuk edukasi.

Di antara para pengemudi tersebut, satu orang dinyatakan positif dengan kadar alkohol 0,08.

Polisi menilai kondisi tersebut sangat berbahaya bagi keselamatan berkendara.

“Kita dapati satu pengemudi dengan kandungan alkohol 0,08. Ini sangat membahayakan! Kita langsung tilang dan antar pulang ke rumah. Kita pastikan sampai rumah dengan selamat, baru kita tilang berdasarkan Pasal 283,” ungkap Su’ud.

Selain menilang pengemudi tersebut, petugas juga menemukan sejumlah minuman keras di beberapa kendaraan.

Barang bukti itu tidak seluruhnya disita karena sebagian merupakan bawaan kerja.

“Tadi rekan-rekan juga memeriksa barang bawaan. Ada yang membawa bir karena profesinya di restoran. Ada juga arak yang kita tahan karena belum diminum,” tambahnya.

Kompol Su’ud menegaskan bahwa operasi ini merupakan langkah pre-emptive Polrestabes Surabaya untuk memberikan efek jera kepada masyarakat.

Menurutnya, pesta boleh dilakukan, namun keselamatan di jalan raya harus tetap menjadi prioritas utama.

“Razia ini langkah awal untuk mengingatkan masyarakat. Kita juga akan berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya untuk memberikan penyuluhan di tempat-tempat hiburan malam. Boleh pesta, tapi keselamatan harus diperhatikan!” pungkasnya.

Razia pengemudi mabuk pasca Halloween di Surabaya menjadi pengingat penting bagi masyarakat akan bahaya mengemudi di bawah pengaruh alkohol.

Tindakan tegas dan humanis dari kepolisian menunjukkan komitmen dalam menjaga keselamatan pengguna jalan, khususnya di momen-momen perayaan malam seperti Halloween. (DON/Red)

Continue Reading

Jawa Timur

Lepas Jalan Sehat “Santri Sarungan“, Wawali: Semangat Juang Kini dengan Ilmu dan Karya”

Published

on

KEDIRI – Meriahkan Hari Santri Nasional 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri melaksanakan Jalan Sehat Santri Sarungan. Antusiasme tinggi terlihat dalam acara yang secara resmi dilepas oleh Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin Thoha. Ribuan santri dan warga Kota Kediri memadati Taman Tirtayasa, pada Minggu (2/11). Acara ini turut dimeriahkan pagelaran Barongsai.

Acara yang berlangsung meriah dan tertib ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, di antaranya Ketua TP PKK Kota Kediri Faiqoh Azizah Muhammad, Rais Syuriah PCNU Kota Kediri KH. Abdul Hamid Abdul Qodir, Ketua PCNU Kota Kediri KH. Abu Bakar Abdul Jalil (Gus AB), serta perwakilan dari kepolisian dan jajaran organisasi keagamaan se-Kota Kediri.

Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Gus Qowim ini menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar aktivitas jasmani, melainkan juga bentuk peneguhan semangat persatuan dan napak tilas perjuangan para santri.

“Hari ini kita bukan hanya berjalan bersama, tetapi juga meneguhkan semangat persatuan dan perjuangan santri. Melalui sarung yang kita kenakan, kita mengenang jejak para kiai, para santri, dan para pejuang yang dengan tekad, keikhlasan, serta semangat persatuan mengawal Indonesia hingga merdeka,” ujarnya.

Gus Qowim menekankan bahwa semangat perjuangan tersebut harus terus dilanjutkan dengan cara yang relevan di era kekinian. Perjuangan, menurutnya, telah bergeser dari mengangkat bambu runcing menjadi menguasai ilmu, membangun akhlak, dan menciptakan karya nyata.

“Perjuangan kita sekarang adalah membangun Kota Kediri agar semakin MAPAN (Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangenin),” tegasnya.

Ia menambahkan, acara Jalan Sehat Santri Sarungan merupakan cerminan identitas Kota Kediri sebagai kota yang religius dan rukun. Melalui kegiatan ini, masyarakat meneguhkan jati diri kolektif mereka.

“Kita tunjukkan bahwa santri dan masyarakat Kota Kediri itu maju dalam kebersamaan, agamis dalam menjaga nilai luhur, produktif dalam berkarya, aman dalam kerukunan, dan tentu ngangenin karena suasana guyub, rukun dan penuh kebahagiaan selalu dirindukan,” paparnya.

Kesempatan ini, Wakil Wali Kota menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kediri dan seluruh pihak yang terlibat dalam kesuksesan acara tersebut.

Harapannya, semangat kepesantrenan dan keikhlasan para santri dapat terus menyala dalam dada setiap insan, menjadi penuntun langkah dan cahaya bagi kemajuan bangsa. (JK/Red)

Continue Reading

Trending