Connect with us

Jawa Timur

Dua Oknum Caleg DPRD Tulungagung Diduga Menjalin Hubungan Asmara

Published

on

TULUNGAGUNG, 90detik.com Desas-desus kedua oknum caleg DPRD di Tulungagung yang diduga telah menjalin hubungan asmara telah menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat Tulungagung.

Banyak yang mempertanyakan etika dan moralitas dari dua oknum caleg ini, mengingat mereka tidak hanya menjadi wakil rakyat, tetapi juga harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber terpercaya, terlihat adanya kedekatan yang mencurigakan antara AB juga sebagai incumbent Tulungagung dan EYR Caleg Anggota DPRD Tulungagung.

Diketahui, mereka sering terlihat bersama dalam beberapa kesempatan, termasuk pertemuan politik dan acara kampanye.

Sementara itu, EYR saat dikonfirmasi juga menyangkal tudingan hubungan asmara dengan AB. Menurutnya desas-desus yang berkembang itu tidak benar.

“Saya takutnya njenengan (anda, red) salah dapat info dari orang yang tidak bertanggung jawab,”ujarnya.

Dirinya juga menyampaikan, banyak issue dari lawan politik, Menurutnya orang yang disangkakan punya hubungan khusus itu orangnya baik.

“Abahe orange kan putih, abahe orange modele diam dari dulu, imbuhnya.

Saat disinggung, orang yang dimaksud tersebut tidak bisa dihubungi, ia mengatakan mungkin lagi sibuk, “dan saat ini pada sibuk dengan pilpres juga,” tukasnya.

“Nanti aja ketemu saya dulu, kalau terkait berita, menurut saya tidak usah karena hanya issue , jadi mendingan kita branding beliaunya biar lebih maksimal untuk kemenangan, pungkasnya.

Selain itu, AB saat dikonfirmasi awak media ini juga tidak membenarkan atas tudingan tersebut.

“Apa lo ini, Itu tidak benar, saya tidak pernah selingkuh, Kalau ada info itu sumbernya dari lawan politik saya. Itu isu mas, tolong aku di info dari mana sumber itu, kok sampai ke pean (anda,red),” jelasnya.

Meski begitu, isu ini tetap menjadi perhatian banyak orang. Masyarakat Tulungagung tentu berharap agar semua perwakilan mereka dalam lembaga legislatif dapat menjalankan tugasnya dengan baik, tanpa adanya gangguan pribadi yang bisa mempengaruhi kinerjanya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh media 90detik.com, isu ini masih terus menjadi bahan perbincangan dikalangan masyarakat.

Dan media 90detik.com, akan terus mengikuti perkembangan terkait kasus ini dan memberikan informasi yang terbaru kepada pembaca.

Hingga berita ini ditayangkan suami dari EYR dan istri dari AB belum memberikan keterangan. (Jk/Red)

 

 

 

 

 

Continue Reading
2 Comments

2 Comments

  1. Bruce Godon

    25/02/2025 at 5:44 am

    Hi 90detik.com,

    I would like to discuss SEO! Strategy for You

    I can assist in optimizing your website to reach the first page of Google, thereby increasing the leads and sales generated from your site.

    Note: I’d be happy to discuss SEO services in greater detail with you; we can work together. Drop your best number to reach.

    Bests Regards,
    Bruce Godon

    If you don’t want me to contact you again about this, reply with “unsubscribe”

  2. Daniel Carter

    25/02/2025 at 9:09 am

    Hi 90detik.com,

    I would like to discuss SEO! Strategy for You

    I can assist in optimizing your website to reach the first page of Google, thereby increasing the leads and sales generated from your site.

    Note: I’d be happy to discuss SEO services in greater detail with you; we can work together. Drop your best number to reach.

    Bests Regards,
    Daniel Carter

    If you don’t want me to contact you again about this, reply with “unsubscribe”

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jawa Timur

Gulung Sindikat Narkoba, 98,48 gram Sabu dan Ratusan Ribu Okerbaya, 16 Tersangka Dibekuk

Published

on

KEDIRI— Polres Kediri Polda Jawa Timur (Jatim) berhasil mengungkap 14 kasus peredaran narkotika dan obat keras berbahaya (okerbaya) dalam Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2025.

Operasi yang difokuskan dalam pemberantasan Narkoba secara serentak oleh Polda Jawa Timur ini berlangsung selama 12 hari, terhitung mulai 30 Agustus hingga 10 September 2025.

Dari keseluruhan kasus, Sembilan di antaranya terkait narkotika dengan 10 tersangka.

Sementara Lima kasus lain berkaitan dengan peredaran obat keras yang menjerat Enam orang tersangka.

Dalam konferensi Pers pada Senin (15/9) Kapolres Kediri AKBP Bramastyo Priaji menjelaskan dari 14 kasus tersebut, Tiga di antaranya masuk target operasi (TO) dan 11 kasus non-TO.

Dari pengungkapan itu, Satuan Reserse Narkoba Polres Kediri Polda Jatim berhasil mengamankan 16 tersangka yang terdiri atas 10 pengedar dan 6 pemakai.

Selain mengamankan tersangka, Polres Kediri Polda Jatim juga menyita barang bukti yakni sabu-sabu seberat 98,48 gram dan pil dobel L sebanyak 223.902 butir.

“Untuk tiga TO, yang pertama kami ungkap 30 Agustus dengan barang bukti sabu-sabu 17 plastik seberat 89,22 gram serta plastik klip bersih 84,87 gram,” jelas AKBP Bramastyo.

TO kedua pada 1 September dengan barang bukti sabu-sabu 2 plastik seberat 0,91 gram, pil dobel L 1.003 butir, dan TO terakhir 2 September berupa pil dobel L 22.022 butir dalam tiga kardus cokelat.

Kapolres Kediri menegaskan pihaknya tidak hanya melakukan penindakan, tetapi juga langkah pencegahan.

Upaya itu dilakukan dengan sosialisasi dan imbauan langsung ke sekolah-sekolah, baik tingkat SMP maupun SMA, serta menyasar masyarakat umum.

“Kami mohon para orang tua ikut berperan aktif mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan Narkoba,” pungkasnya. (Wah/Red)

Continue Reading

Jawa Timur

Meriah! Warga Desa Srikaton Gelar Hiburan Rakyat Rayakan HUT RI ke-80

Published

on

TULUNGAGUNG — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80, warga Desa Srikaton, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, menggelar serangkaian kegiatan hiburan rakyat yang berlangsung meriah dan penuh semangat kebersamaan, Minggu (14/9) malam.

Acara puncak dimeriahkan oleh penampilan orkes dangdut “Mitra Nada”, yang menghadirkan empat artis diantaranya Ratnasari, Sila, Febriani, Minul Laila, Adila Yurinda.

Penampilan mereka sukses menyedot perhatian ratusan warga yang memadati area panggung hiburan.

Ketua Penyelenggara, Rifai, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia serta sebagai ajang mempererat tali silaturahmi antarwarga.

“Kami ingin mengajak masyarakat untuk ikut bersuka cita merayakan HUT RI yang ke-80 ini. Selain hiburan, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat kebersamaan dan gotong royong antarwarga,” ujarnya kepada 90detik.com , Senin(15/9).

Sementara itu, Hari, salah satu panitia, mengungkapkan bahwa acara ini telah dipersiapkan sejak beberapa minggu sebelumnya dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat desa.

“Persiapannya cukup panjang, tapi berkat kekompakan warga, semuanya bisa berjalan lancar. Semoga tahun depan bisa lebih meriah lagi,” kata Hari dengan semangat.

Selain hiburan dangdut, rangkaian acara HUT RI di Desa Srikaton juga diisi dengan berbagai lomba tradisional, seperti panjat pinang, balap karung, dan tarik tambang, yang turut menyemarakkan suasana.

Warga berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilestarikan sebagai wujud cinta tanah air dan budaya lokal. (DON/Red)

Continue Reading

Jawa Timur

Skandal di Sektor Pendidikan? Pejuang Gayatri ; Dugaan KKN Massa Aksi Teriak Panggil KPK

Published

on

TULUNGAGUNG — Suara perlawanan terhadap dugaan korupsi di sektor pendidikan menggema di depan Gedung DPRD Kabupaten Tulungagung, Kamis(11/9).

Ratusan massa dari Pejuang Gayatri menggelar aksi damai, namun orasi mereka jauh dari damai. Mereka mengecam keras adanya praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) di tubuh Dinas Pendidikan Tulungagung.

Dalam orasi yang penuh data dan sindiran tajam, Yoyok Nugroho, salah satu orator, menyampaikan bahwa tuntutan mereka bukan semata asumsi, melainkan berdasar pada Dokumen Penggunaan Anggaran (DPA) resmi yang telah dikantonginya.

“Kami tidak bicara kosong. Ini bukan gosip. Kami punya DPA. Dan angka tidak pernah berdusta,” tegas Yoyok dalam orasinya.

Mark Up Anggaran: Ketika Angka Lebih Jujur dari Retorika.

Salah satu dugaan paling mencolok yang disampaikan adalah pengadaan laptop seharga Rp15.600.000 per unit. Padahal, menurut Yoyok, harga laptop sejenis di e-commerce hanya sekitar Rp9–10 juta, bahkan sudah termasuk PPN.

“Di Dinas Pendidikan, laptop harga dibawah 10 juta, tapi di DPA seharga 15.600.000, dan ada ratusan laptop”, seru Yoyok di tengah sorakan massa yang membalas dengan teriakan, “Panggil KPK, Panggil KPK, Panggil KPK”.

Yang lebih fantastis lagi adalah pengadaan Interactive Flat Panel rakitan 86 inci yang tercatat seharga Rp210 juta per unit. Padahal, di berbagai toko daring SIPLah dan marketplace edukasi, harga produk serupa tak pernah menyentuh Rp100 juta.

“Tv juga seperti itu, tv rakitan 86 inci harga 210 juta, padahal di siplah hanya dibawah 100 juta. Kami ada bukti dan bisa dipertanggungjawabkan. Keberadaan dewan hanya kemubadiran bagi masyarakat indonesia, kalau mereka berani keluar menemui kami, maka data juga akan kita keluarkan”, ungkapnya.

Ketika Pendidikan Tak Lagi Membebaskan.

Lebih dari sekadar persoalan teknis anggaran, aksi ini juga menyinggung dimensi moral dan filosofi dari dunia pendidikan.

“Pendidikan itu seharusnya ladang pembebasan. Tapi kalau anggarannya dijadikan ladang permainan, maka yang tumbuh bukan generasi emas, tapi generasi yang mewarisi kebusukan sistem,” tegas Billy salah satu korlap Pejuang Gayatri.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak DPRD dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung belum memberikan keterangan. (DON/Red)

Continue Reading

Trending