Nasional
PBNU Imbau Santri Tak Terprovokasi Pembenturan Polri

JAKARTA, 90detik.com – PBNU mengimbau seluruh masyarakat, khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU) dan santri untuk tidak terprovokasi pembenturan yang tengah terjadi.
Belakangan, pembenturan antara santri dan Polri tengah santreng terdengar. Di media sosial, ada penggerakan buzzer untuk memviralkan tagar #santrimenolakpolisi.
“Selama ini hubungan Polri dan santri sangat baik. Apalagi Pak Kapolri Jenderal Sigit itu sangat takdzim dengan kiai,” kata Latopada dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/9/24).
Menurutnya, tagar tersebut menumpang isu pembubaran unjuk rasa dengan semprotan gas air mata dari polisi. Sebab, ada yang mengenai beberapa santri yang sedang berada di sekitar lokasi.
“Untuk kasus gas air mata ini, saya kira Polri melalui Kabid humas Polda Jateng sudah meminta maaf dan mendatangi lokasi. Jadi janganlah ini dibesar-besarkan dengan tujuan membenturkan santri NU dan polri,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia memaparkan, hubungan antara Polri dan santri, terutama santri NU dan pondok pesantren, sangat baik. Polri selalu bersinergi di setiap kegiatan santri.
“Secara pribadi kapolri sangat takdzim sama kiai. Beliau kerap sowan untuk meminta masukan dan saran dari para kiai NU. Jadi sangat tidak mungkin ada niatan dari polisi memusuhi santri,” jelasnya.
Ditambahkannya, Kapolri juga sangat dekat dengan siapapun. Apalagi, Jenderal Sigit saat ini sangat mudah ditemui dan diajak berdialog.
Kapolri juga dipandangnya berhasil membawa polisi menjadi pengayom masyarakat dan benar-benar berfungsi menertibkan masyarakat dan menjadi penegak hukum yang baik.
“Jadi kalau ada yang mengatakan Kapolri sulit ditemui itu pasti Hoax. Asal keperluannya jelas untuk kepentingan negeri saya kira Kapolri bisa ditemui kapanpun,” jelasnya. (Red)
Nasional
Dugaan Ada Tikus Proyek, Rabat Beton Telan Anggaran Rp 200 Juta Rusak Parah Belum Setengah Tahun

TULUNGAGUNG – Proyek infrastruktur yang seharusnya membawa kenyamanan, justru berubah menjadi sumber kekecewaan dan tanda tanya besar. Rabat beton di Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, yang dibangun dengan anggaran Rp 200 juta dari Bantuan Keuangan (BK) Kabupaten, nyata-nyata gagal fungsi.
Belum genap enam bulan usai pengerjaan, jalan itu sudah compang-camping, diwarnai retakan lebar, patahan, dan amblesan di berbagai titik.
Kondisi memprihatinkan ini memantik kecurigaan warga terhadap mutu pengerjaan proyek. Anggaran yang besar, seharusnya berbanding lurus dengan kualitas yang kokoh, bukan jalan yang rapuh bak biskuit.
“Dana Rp 200 juta, tapi hasilnya seperti ini? Baru beberapa bulan pakai sudah hancur. Ini pasti ada yang tidak beres, kami tidak terima!” ujar seorang warga yang memilih menyembunyikan identitasnya, pada Senin (3/11).
Dari pantauan langsung awak media 90detik.com di lokasi, kerusakan yang terjadi bukan sekadar retak rambut. Permukaan beton terkelupas dengan mudah, sementara beberapa bagian lainnya ambles, menguatkan dugaan bahwa pekerjaan pemadatan tanah dasar dilakukan asal-asalan.
Fakta di lapangan ini semakin mengerucut pada indikasi kuat bahwa pelaksanaan proyek, mulai dari material hingga metode kerja, jauh menyimpang dari spesifikasi teknis yang dijanjikan.
Kelemahan pengawasan juga menjadi titik sorotan. Proyek senilai ratusan juta rupiah seolah dibiarkan menguap tanpa kontrol yang ketat dari pihak desa, kecamatan, hingga dinas terkait di Pemkab Tulungagung.
“Kalau ada pengawasan yang serius, mustahil hasilnya bisa seburuk ini. Ini jelas ada kelalaian, bahkan kami duga ada unsur kesengajaan,” tukas warga lainnya.
Adanya dugaan hal tersebut, Lembaga Swadaya Masyarakat Garda Masyarakat Peduli Negeri (GMPN) siap bertindak. Ketua GMPN, Wahyudi, menegaskan, kerusakan dini ini adalah alarm keras adanya potensi pelanggaran administrasi dan dugaan penyelewengan anggaran.
“Kami tidak akan diam. Dalam waktu dekat, kami akan melayangkan laporan resmi ke Inspektorat Kabupaten dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk meminta audit menyeluruh, baik secara teknis maupun administratif,” tegasnya.
Lebih jauh, Wahyudi menyatakan akan mendorong penegak hukum untuk ikut turun tangan jika dalam audit nanti ditemukan indikasi tindak pidana korupsi atau kelalaian yang merugikan keuangan negara.
“Jika ada unsur pidana, ya proses secara hukum. Jangan ada lagi proyek ‘abal-abal’ yang mengorbankan uang rakyat,” tandasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Sobontoro dan pihak pelaksana proyek masih bungkam, enggan memberikan penjelasan atas temuan kerusakan yang disorot warga.
Warga berharap kepada pemerintah daerah segera turun tangan, mengusut tuntas dugaan penyimpangan ini, dan memastikan proyek bantuan keuangan benar-benar memberikan manfaat nyata, bukan sekadar jadi catatan pembangunan di atas kertas yang gagal di lapangan. (DON/Red)
Editor: Joko Prasetyo
Nasional
Prabowo: Pesawat A400M Datang, Kekuatan Udara Indonesia Makin Kuat

JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menyambut positif kedatangan pesawat angkut berat Airbus A400M sebagai penambah kekuatan dan penguat sistem pertahanan udara Indonesia. Kehadiran alutsista ini dinilai strategis mengingat kondisi geografis Indonesia yang luas dan kepulauan.
“Alhamdulillah sudah mulai berdatangan ya alutsista-alutsista yang penting, A400 saya kira akan menambah kemampuan kita,” ujar Prabowo dalam acara penerimaan pesawat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (03/11).
Presiden tidak hanya menekankan peran TNI dalam menjaga pertahanan negara, tetapi juga dalam penanganan bencana. Oleh karena itu, ia memberikan arahan spesifik agar pesawat A400M segera dilengkapi dengan modul ambulans udara dan peralatan penanggulangan kebakaran hutan.
“Semua TNI sekarang kita bangun untuk menjadi lebih efektif. Tidak hanya menjaga wilayah tapi juga mengamankan dan mendukung pembangunan nasional,” tegasnya.
Kepala Negara menjelaskan, luasnya wilayah Indonesia yang membentang setara benua Eropa menjadikan kekuatan udara sebagai tulang punggung untuk mendukung berbagai kepentingan strategis nasional.
Dalam pengadaan pesawat ini, Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini telah memiliki dua unit A400M yang aktif. Pemerintah juga sedang dalam proses negosiasi untuk mengaktifkan opsi pembelian empat unit tambahan.
“Kita sudah aktif dua unit, kita sudah ada opsi empat unit. Kita mungkin negosiasi untuk kita tandatangan empat unit lagi. Sementara itu,” jelasnya.
Pesawat serba guna ini, menurut Presiden, juga dapat dikonfigurasi menjadi tanker udara untuk mengisi bahan bakar pesawat lain di udara, menambah fleksibilitas operasional TNI.
Dalam acara penerimaan tersebut, Presiden Prabowo secara simbolis memimpin prosesi dengan menyibakkan tirai penutup logo Skadron Udara 31/Angkut Berat di hidung pesawat dan menyiramkan air kembang ke roda pesawat—sebuah tradisi dalam penerimaan alat utama.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, serta sejumlah pejabat tinggi TNI dan pemerintahan. Mereka kemudian meninjau langsung interior pesawat angkut berat tersebut.
Spesifikasi Teknis A400M
Pesawat A400M TNI AU memiliki dimensi yang besar dengan panjang 45,1 meter, lebar sayap 42,2 meter, dan tinggi 14,7 meter. Kemampuan angkutnya mencapai 37 ton atau setara dengan 116 personel.
Ditenagai empat mesin turboprop Europrop TP400-D6, pesawat ini mampu melesat dengan kecepatan maksimal 780 km/jam dan memiliki daya jelajah hingga 8.900 kilometer, menjadikannya aset strategis untuk mobilitas di seluruh penjuru Nusantara.(Red/*)
Nasional
Sambut HUT ke, 80 Brimob Polda Jatim Gelar Kejurda Tarung Bebas Indonesia 2025

SURABAYA— Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke – 80 Korps Brimob Polri, Satuan Brimob Polda Jawa Timur bersama Tarung Bebas Indonesia (TBI) menggelar Kejuaraan Daerah (Kejurda) Tarung Bebas Indonesia 2025 Piala Dansat Brimob Jatim di Gedung BLK Muncar, Banyuwangi, pada 31 Oktober hingga 2 November 2025.
Ajang ini diikuti oleh ratusan atlet bela diri dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur, mulai dari kategori usia dini hingga senior.
Kejuaraan yang mengusung tema “Mewujudkan Prestasi Indonesia Melalui Nilai Integritas dan Sportivitas” ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan HUT ke – 80 Korps Brimob Polri, yang bertujuan untuk membangun semangat sportivitas, integritas, dan prestasi di kalangan generasi muda.
Dansat Brimob Polda Jawa Timur Kombes Pol. Suryo Sudarmadi, S.I.K., M.H,. Yang diwakilkan Kabagmin Ops Kompol Arsono dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kejurda ini menjadi wadah penting untuk menjaring atlet muda potensial sekaligus membangun karakter melalui olahraga bela diri campuran.
“Kegiatan ini kami selenggarakan sebagai bagian dari peringatan HUT ke – 80 Korps Brimob Polri, selain untuk mencari bibit muda berbakat, kami ingin memberikan wadah bagi anak muda agar bisa berprestasi dan membawa nama baik daerah hingga ke tingkat nasional,” ujar Kompol Arsono.
Ia menekankan bahwa olahraga memiliki peran penting dalam membentuk fisik yang tangguh serta mental dan karakter yang disiplin.
“Melalui olahraga, kita belajar tentang sportivitas, kerja keras, dan pantang menyerah. Nilai-nilai inilah yang sejalan dengan semangat Korps Brimob dalam melindungi dan mengayomi masyarakat,” tambah Kompol Arsono.
Kegiatan Kejurda Tarung Bebas ini terselenggara atas kerja sama Satuan Brimob Polda Jawa Timur dengan Tarung Bebas Indonesia (TBI) di bawah naungan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI), serta mendapat dukungan dari Anggota DPRD Banyuwangi Hj. Desi Praksaiwi.
Selain menjadi ajang pembinaan atlet muda, anggota Polri juga turut berpartisipasi dan menorehkan prestasi membanggakan dalam kejuaraan ini.
Tiga personel dari Kompi 4 Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Jatim berhasil meraih medali, yakni: Bripda Ardi Purwo, meraih Juara 1 Kelas 69 Kg Senior Putra, Bripda Sholeh Aditya, meraih Juara 1 Kelas 57 Kg Senior Putra, Bharada Kgs. Ach. Renafi, meraih Juara 2 Kelas 72 Kg Senior Putra
Capaian tersebut menunjukkan bahwa anggota Polri tidak hanya berperan dalam menjaga keamanan, tetapi juga memiliki semangat berprestasi di bidang olahraga.
Dari hasil keseluruhan kejuaraan, Kabupaten Banyuwangi berhasil meraih Juara Umum I, disusul Kota Surabaya sebagai Juara Umum II, dan Kabupaten Ngawi menempati Juara Umum III.
Ketua Panitia Kejurda TBI Banyuwangi menyampaikan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari persiapan menuju Festival Olahraga Daerah (FORDA) 2026.
“Kejurda ini kami harapkan bisa menjadi ajang pembinaan berkelanjutan serta motivasi bagi atlet muda untuk terus berlatih dan berprestasi,” ujarnya.
Melalui Kejurda Tarung Bebas Indonesia 2025 – Piala Dansat Brimob Jatim ini, Brimob Polda Jawa Timur berharap dapat menumbuhkan semangat kompetitif, mempererat tali silaturahmi antar insan bela diri, dan memperkuat sinergi antara masyarakat dengan kepolisian melalui semangat olahraga. (DON/Red)
Nasional3 minggu agoKeracunan Siswa di Tulungagung, LMP Desak Penghentian Sementara Total Program MBG
Nasional2 minggu agoKJRA Temui Irjen ATR/BPN RI, Sampaikan Laporan Dugaan Pelanggaran Agraria di Tulungagung
Nasional2 minggu agoRibuan Santri Kepung Pendopo Tulungagung, Protes Tayangan Trans7 yang Dinilai Memojokkan Pesantren
Nasional2 minggu agoSurat ‘Pinjam Pakai’ Jalan Menguap, Warga Tagih Janji PT. IMIT
Jawa Timur3 minggu agoSengketa Lahan Kaligentong Memanas, Warga Tolak Relokasi dan Siapkan Gugatan Perdata
Redaksi3 hari agoDua Mahasiswi Tewas Tertabrak Bus Harapan Jaya di Tulungagung, Satu Korban Luka Berat
Nasional2 minggu agoRatusan Pengasuh Ponpes di Tulungagung, Tuntut Permintaan Maaf Dugaan Pencemaran Nama Baik Lirboyo
Redaksi3 hari agoLaju Ganas Bus Harapan Jaya Renggut Nyawa Pemotor di Tulungagung













