Connect with us

Papua

Ribuan Personel Gabungan Polda Papua Barat dan Papua Barat Daya Amankan Ibadah Jumat Agung dan Paskah 2025

Published

on

Manokwari – Dalam rangka memastikan kelancaran dan keamanan perayaan Jumat Agung dan Paskah 2025, Kepolisian Daerah Papua Barat bersama Polda Papua Barat Daya mengerahkan sebanyak 1.204 personel di seluruh wilayah hukumnya.

Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen Polri dalam memberikan rasa aman kepada umat Kristiani yang menjalankan ibadah secara khidmat dan damai.

Pengamanan dilaksanakan secara serentak oleh seluruh jajaran Polres, dengan penyesuaian jumlah personel berdasarkan banyaknya rumah ibadah di masing-masing wilayah.

Persiapan telah dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pemetaan potensi gangguan keamanan hingga penyusunan rencana kontinjensi untuk menghadapi situasi darurat.

“Dengan mengerahkan personel dan seluruh sarana prasarana yang dimiliki, kami berkomitmen memberikan perlindungan dan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom., pada Jumat (18/4).

Ia juga mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga ketertiban dan toleransi selama perayaan berlangsung.

“Kami percaya, dengan kerja sama yang solid antara kepolisian dan masyarakat, ibadah Jumat Agung dan Paskah akan berjalan lancar, aman, dan penuh kedamaian,” tambahnya.

Selain pengamanan fisik, Polda Papua Barat juga melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan yang mungkin timbul, serta memperkuat komunikasi dengan para tokoh agama dan masyarakat.

Langkah preventif ini diharapkan mampu menciptakan suasana kondusif di seluruh wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya, sehingga umat Kristiani dapat menjalani rangkaian ibadah Paskah dengan penuh ketenangan. (Timo)

Papua

Panen Raya Jagung Satukan Langkah : Kodam Kasuari, Polda dan Pemerintah Papua Barat Kompak Dukung Swasembada Pangan 2025

Published

on

Manokwari PB— Hamparan jagung di Kampung Aimasi, SP 3, Distrik Prafi, Manokwari, Papua Barat, pada Sabtu (27/9/2025) berubah menjadi saksi betapa kolaborasi dapat menghasilkan harapan besar bagi masyarakat.

Dalam Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III yang digelar oleh Polda Papua Barat, kehadiran berbagai pihak mulai dari TNI, Polri, Pemerintah Daerah, hingga masyarakat, menjadi bukti bahwa kerja sama nyata mampu membawa dampak positif.

Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Christian Kurnianto Tehuteru, terlihat hadir langsung di lokasi panen bersama Kasdam XVIII/Kasuari serta Aster Kasdam XVIII/Kasuari.

Kehadiran pucuk pimpinan ini menegaskan bahwa Kodam XVIII/Kasuari tidak hanya fokus pada tugas pertahanan dan keamanan, tetapi juga aktif mendorong ketahanan pangan sebagai bagian dari kesejahteraan rakyat.

Dan ini menjadi bukti nyata, ketika TNI, Polri, Pemerintah Daerah, dan masyarakat bersatu, mewujudkan kemandirian pangan di Papua Barat.

Panen raya ini bukan sekadar memetik jagung. Lebih dari itu, menjadi panggung kebersamaan.

Aparat TNI dan Polri bahu-membahu bersama warga memanen hasil bumi, menggambarkan semangat gotong royong yang masih mengakar kuat di tanah Papua Barat.

Suasana akrab terlihat saat panen berlangsung saling bercengkerama sambil memegang jagung hasil panen.

Polda Papua Barat selaku penggagas acara menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen bersama mendukung program swasembada pangan tahun 2025.

Kolaborasi dengan Kodam XVIII/Kasuari dan Pemerintah Provinsi Papua Barat menjadi kunci keberhasilan, sebab pangan tidak bisa hanya ditopang oleh satu pihak, melainkan harus dikerjakan bersama.

Di akhir acara, suasana hangat penuh kebersamaan menyelimuti area panen. Senyum masyarakat berpadu dengan semangat aparat, menandai bahwa panen kali ini bukan hanya tentang jagung, melainkan tentang harapan dan masa depan.

Harapan bahwa Papua Barat dapat berdiri tegak dalam kemandirian pangan, dengan TNI, Polri, Pemerintah, dan masyarakat berjalan seirama. (Timo)

Continue Reading

Papua

Ketua Pala Franky Alouw Bangkitkan Semangat Masyarakat Jaga II Liwutung

Published

on

Liwutung—  Suasana penuh semangat dan kekeluargaan terlihat jelas di Kampung Liwutung, Kecamatan Pasan Kabupaten Minahasa Tenggara, ketika warga masyarakat dari lingkungan jaga II turun langsung mengikuti kerja bakti yang dipimpin oleh Ketua Pala II, Franky Alouw.

Kegiatan ini bukan sekadar membersihkan lingkungan, namun juga menjadi bukti nyata bahwa tradisi kerja gotong royong merupakan warisan budaya Minahasa, masih berjalan sampai dengan saat ini dan sangat berkembang di tengah masyarakat Liwutung kecamatan Pasan kabupaten Minahasa Tenggara, provinsi Sulawesi Utara, (Mitra, 29/9/25).

Mapalus, yang berasal dari kata “Ma” (saling) dan “Palus” (tuang/tumpah), memiliki makna mendalam sebagai bentuk kerjasama yang saling menguatkan antar warga demi kepentingan bersama.

Dalam konteks modern, Mapalus tidak hanya terbatas pada kegiatan pertanian seperti di masa lampau, tetapi telah merambah ke berbagai sektor kehidupan sosial masyarakat — salah satunya seperti kerja bakti borongan yang dilakukan oleh masyarakat kampung Liwutung di kecamatan Pasan kabupaten Minahasa tenggara Mitra pada hari ini.

Kegiatan kerja bakti borongan ini berfokus pada pembuatan pagar dan perbaikan jalan lingkungan yang mulai rusak akibat curah hujan tinggi belakangan ini.

Puluhan warga, tua dan muda, turut ambil bagian dengan membawa peralatan masing-masing, menunjukkan antusiasme yang tinggi serta komitmen untuk membangun lingkungan yang bersih, aman, dan sehat.

Franky Alouw, yang sudah lima tahun lebih menjabat sebagai Ketua Pala II, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya soal fisik, tapi juga bentuk pembinaan sosial dan pemersatu kepala warga masyarakat jaga II Liwutung.

“Ini bukan hanya kerja bakti, ini adalah identitas kita sebagai orang Minahasa. Lewat Mapalus, kita belajar saling membantu tanpa pamrih. Ini bukan tentang siapa yang paling kuat, tapi siapa yang paling peduli,” ujar Alouw dengan penuh semangat.

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini akan dijadikan agenda rutin, minimal sebulan sekali, dengan fokus pada lingkungan dan pembangunan fasilitas umum seperti drainase, jalan setapak, Pagar dan tempat ibadah.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah provinsi Sulut, pemerintah kabupaten Minahasa tenggara (Mitra), tokoh masyarakat dan pemuda kampung.

Banyak yang menilai bahwa kembalinya semangat seperti kerja bakti borongan ada juga bentuk pekerjaan seperti mapalus di tengah era individualisme saat ini merupakan hal yang sangat membanggakan dan patut dicontoh oleh kampung-kampung lain.

Salah satu warga, Ibu Rosalin Masela, mengungkapkan rasa senangnya bisa terlibat dalam kegiatan tersebut bersama ibu lainnya.

“Sudah lama kita tidak melaksanakan kerja bakti borongan seperti ini dan ada juga kerja Mapalus. Rasanya sangat menyenangkan bisa kerja sama, bercanda, dan saling membantu. Anak-anak muda juga ikut, itu yang paling menggembirakan,” tuturnya sambil tersenyum.

Kerja bakti borongan dan ada juga seperti Mapalus di Kampung Liwutung tidak hanya menjadi simbol kebersamaan, tetapi juga menjadi fondasi sosial yang mempererat hubungan antar warga.

Tradisi ini, meskipun sederhana, mengandung nilai-nilai luhur seperti solidaritas, rasa memiliki, dan tanggung jawab sosial — nilai-nilai yang semakin dibutuhkan di tengah tantangan zaman.

Dengan semangat baru yang dihidupkan oleh tokoh-tokoh muda seperti Franky Alouw, besar harapan bahwa kerja bakti borongan ini tidak hanya menjadi kegiatan sesekali, tetapi akan kembali menjadi budaya hidup sehari-hari yang terus diwariskan dari generasi ke generasi.

Kampung Liwutung kecamatan pasan kabupaten Minahasa tenggara (Mitra), telah menunjukkan bahwa kemajuan tidak harus melupakan akar budaya.

Sebaliknya, melalui budaya seperti Mapalus, masyarakat bisa maju bersama — tanpa meninggalkan siapa pun di belakang. (Timo)

Continue Reading

Papua

Pemerintah Dukung Media Siber Indonesia: JMSI Papua Barat Daya Diresmikan, Siap Dorong Ekonomi Lokal

Published

on

Sorong PBD – Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya menyatakan dukungan penuhnya terhadap hadirnya Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) sebagai mitra dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat adat.

Hal ini ditegaskan oleh Kepala Dinas Kominfo Provinsi Papua Barat Daya, Irma Riyani Soelaiman, S.Sos, MM, mewakili gubernur provinsi Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S.Sos, saat membuka Musyawarah Daerah I JMSI Papua Barat Daya di Kota Sorong, Sabtu (27/9/25).

“Kami percaya JMSI dapat membantu mempublikasikan potensi daerah, memajukan UMKM, pariwisata, dan ekonomi kerakyatan. Media siber harus jadi penyampai pesan yang memberi harapan dan memberdayakan masyarakat,” ujarnya.

Menurut Irma, peran media lokal sangat strategis dalam mendorong tumbuhnya ekonomi berbasis kearifan lokal.

Dalam konteks Papua Barat Daya, media dapat menjadi alat transformasi sosial yang memberdayakan masyarakat adat, meningkatkan literasi ekonomi, dan memperluas jejaring bisnis lokal.

“Melalui narasi yang positif dan akurat, media bisa mengangkat potensi lokal, mempromosikan wisata, dan menjembatani kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan swasta,” tambahnya.

Plt Ketua JMSI Papua Barat Daya, Aris Walubun, dalam pidato pembukaannya menegaskan bahwa JMSI akan menjadi kekuatan pers yang sehat dan profesional di tanah Papua.

“Kami tidak hanya membina media anggota, tetapi juga memperjuangkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kualitas demokrasi,” katanya.

Hadirnya JMSI di Papua Barat Daya diharapkan bisa menjadi langkah awal untuk mengubah lanskap pemberitaan daerah, dengan menjunjung tinggi etika jurnalistik, serta menjadi media yang berpihak kepada pembangunan dan masyarakat adat. (Timo)

Continue Reading

Trending