Connect with us

Peristiwa

Safari Ramadan Guru Spiritual Jatim, Ini Pesannya Untuk Tulungagung 

Published

on

TULUNGAGUNG, 90detik.com Kegiatan safari Ramadan Sang Guru Spiritual Jatim Gus Edi Al Ghoibi memberi pesan spiritual untuk masyarakat Tulungagung, terkhusus untuk beliau sendiri.

Dalam perjalanan yang dilalui dalam kegiatan tersebut, Gus Edi Al Ghoibi tiba di desa Besole kecamatan Besuki tepatnya di dusun Gambiran, pada Rabu (27/03).

Tepatnya di makam Kanjeng Pangeran Benowo di ereng-ereng pegunungan yg diyakini masyarakat Tulungagung bahwa Kanjeng Pangeran Benowo adalah seorang leluhur keturunan dari Demak Bintoro.

Setibanya, disana Gus Edi Al Ghoibi langsung mengadakan riyadhoh menjalankan ziarah ke magbaroh Kanjeng Pangeran Benowo.

Setelahnya, Gus Edi memberikan wejangan kepada beberapa santri dan juga beberapa awak media yang kebetulan turut dalam kegiatan tersebut.

Kesempatan itu, Gus Edi memberi pesan spirit kepada para santrinya tentang keistimewaan bulan suci Ramadan.

”Dan kenapa harus menjalankan napak tilas ke para ‘Auliya’ juga para leluhur yang punya peran penting di masanya,”tutur Gus Edi.

Salah satu santri Imam Mujni yang mengikuti Gus Edi, sempat bertanya tentang siapa calon pemimpin Tulungagung ke depan.

Selanjutnya Gus Edi menjelaskan siapa  ciri orang yang akan jadi pemimpin di Tulungagung.

Menurutnya, orang yang nanti akan jadi pemimpin, yang multidimensi.

”Tidak hanya cerdas tapi juga kuat dalam spirit dan amunisinya.orang yg akan jadi pemenang Pilkada mendatang. Yang jelas pasangan sudah cukup usia dan wakilnya masih muda,nanti kalau sudah meruncing pasti saya kasih tau dengan Gamblang, ”pungkasnya (Red/JK)

Jawa Timur

Koarmada III Laksanakan Sertijab Komandan KRI Fatahillah-361 dan KRI Malahayati-362 di Dermaga PT PAL Surabaya

Published

on

Surabaya, – 14 April 2025, Suasana khidmat dan penuh semangat mewarnai prosesi Serah Terima Jabatan (Sertijab) dua kapal perang kebanggaan TNI Angkatan Laut, yakni KRI Fatahillah-361 dan KRI Malahayati-362. Acara berlangsung di Lounge Room Tamtama KRI Fatahillah-361 yang tengah bersandar di Dermaga Semenanjung PT PAL Surabaya, dipimpin langsung oleh Komandan Satuan Kapal Eskorta Koarmada III, Kolonel Laut (P) Dr. Hendriman Putra, M.Sc.

Dalam upacara tersebut, jabatan Komandan KRI Fatahillah-361 diserahterimakan dari Letkol Laut (P) Abdiyan Syaiful Hidayat, S.E., M.Tr.Opsla. kepada Letkol Laut (P) Heru Trimanto, S.H., S.T., M.Tr.Opsla. Sementara itu, tongkat komando KRI Malahayati-362 berpindah dari Letkol Laut (P) Yudy Arie Bintoro, S.T. kepada Letkol Laut (P) Putu Agus Harianto, S.H., M.Tr.Opsla.

Dalam amanatnya, Kolonel Hendriman menegaskan bahwa rotasi jabatan ini merupakan bentuk kepercayaan dan penghormatan dari pimpinan TNI AL sekaligus sebagai bagian dari upaya penyegaran organisasi di lingkungan Satuan Kapal Eskorta Koarmada III.

“Tugas Komandan unsur KRI ke depan akan semakin menantang dan kompleks seiring dinamika lingkungan strategis global yang terus berubah. Oleh karena itu, dibutuhkan kepemimpinan yang sigap, profesional, dan memiliki nilai kejuangan tinggi guna menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah laut NKRI,” tegas Dansatkor.

Ia juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Letkol Abdiyan dan Letkol Yudy atas dedikasi dan kontribusi mereka selama memimpin kapal masing-masing. “Terima kasih atas pengabdian dan loyalitas luar biasa. Semoga sukses menyertai di penugasan berikutnya,” ujarnya.

Kepada dua komandan baru, Dansatkor mengucapkan selamat bertugas dan berharap keduanya mampu meneruskan bahkan meningkatkan prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

Menutup amanatnya, Dansatkor Koarmada III menekankan pentingnya soliditas dan kerja sama seluruh prajurit dalam mendukung kepemimpinan baru. “Berikan dukungan penuh kepada Komandan KRI, jalankan tugas dengan disiplin, dedikasi, dan loyalitas tinggi demi keberhasilan misi di laut.”

(Tim/Red)

Continue Reading

Jawa Timur

Pesta Kembang Api Berujung Maut, 8 Tersangka berhasil Diamankan

Published

on

PAMEKASAN,– Polres Pamekasan Polda Jatim menangkap 8 tersangka yang mengakibatkan seorang siswa meninggal dunia usai menonton pesta menyalakan kembang api di Desa Pangorayan, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura.

Seorang warga yang meninggal ini berinisial RR (18), warga Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan yang berstatus sebagai siswa.

RR meninggal dunia usai terkena ledakan mercon yang mengenai kepalanya pada malam Lebaran, Senin (31/3/2025) malam.

8 tersangka warga Pamekasan yang ditangkap Polres Pamekasan Polda Jatim adalah AS (40), FH (26),AM (25 ), FAY (24 ),SA( 39),ML (30), AN (27) dan AR (36).

Hal itu seperti dijelaskan oleh Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto saat konferensi pers ruang Tatag Trawang Tungga Polres Pamekasan Polda Jatim, Senin (7/4/2025).

AKBP Hendra Eko Triyulianto menjelaskan, ditangkapnya 8 tersangka ini karena terlibat sebagai panitia dan peserta dalam acara pesta kembang api yang digelar di persawahan di Dusun Laok Somor, Desa Pangorayan, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, pada Senin (31/3/2025).

Pesta kembang ini digelar mulai pukul 15.30 WIB – 18.30 WIB dengan jumlah sekitar 16 peserta.

Para peserta ini menyalakan rangkaian kembang api yang ternyata ada petasan didalamnya secara bergantian.

Lalu sekira pukul 18.30 WIB, salah satu rangkaian kembang api berbentuk kereta api dengan penjang sekitar 15 meter yang berasal dari Desa Panglemah, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan diledakkan.

“Setelah diledakkan kedapatan ada salah satu penonton yang tergeletak mengalami luka di bagian kepala bagian atas dan meninggal dunia,” kata AKBP Hendra.

Dari ungkap kasus ini, Polres Pamekasan Polda Jatim juga mengamankan barang bukti mercon yang sudah meledak beserta tempat mercon.

Selain itu, juga mengamankan kaleng susu yang masih terdapat gulungan koran yang jadi tempat slongsong mercon.

Tak hanya itu, Polres Pamekasan juga mengamankan barang bukti sejumlah mercon yang belum meledak, sebuah serpihan botol air mineral, sebuah pembungkus mercon, satu kaleng susu bekas ledakan mercon, dan satu kotak bekas ledakan kembang api.

“Para tersangka ini motifnya menyalakan bahan peledak yang menyebabkan meninggalnya seseorang,” ujar AKBP Hendra Eko Triyulianto.

Para tersangka ini dikenai pasal 1 ayat (1) UU DRT Nomor 12 tahun 1951 Jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP atau pasal 359 KUHP Jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP atau pasal 187 ke 3 KUHP Jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP atau pasal 188 KUHP Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

“Dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara,” pungkas Kapolres Pamekasan. (Wah-red)

Continue Reading

Jawa Timur

Polisi Temukan Anak Hilang di Kawasan Wisata PSC Kota Madiun

Published

on

KOTA MADIUN, – Anggota Pos Yan Pahlawan Aiptu Aris Susanto bersama anggota, Polres Madiun Kota,Polda Jatim berhasil menemukan Alfan Alfarizky, bocah tiga tahun yang dilaporkan hilang oleh ibunya.

Kejadian bermula pada Selasa malam (08/04/2025) pukul 20.30 WIB, saat anggota Pos Yan Pahlawan melaksanakan patroli jalan kaki di kawasan PRC.

Polisi menerima laporan dari seorang ibu yang mengaku warga Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, tentang hilangnya anaknya di sebuah Plaza Kota Madiun.

Berkat kesigapan petugas, Alfan berhasil ditemukan di dalam keadaan selamat.

Anak tersebut kemudian segera dipertemukan kembali dengan keluarganya.

Kejadian ini menunjukkan pentingnya peran patroli dialogis dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta memberikan rasa aman bagi warga.

“Kami bersyukur dan terimakasih kepada Pak Polisi yang sigap mencari hingga menemukan anak kami,”ujar Junika ibu dari anak yang sempat hilang tersebut.

Junika juga mengapresiasi layanan Polisi di pos pelayanan yang ada di Kota Madiun.

Sementara itu Kapospam Ipda Tri mengatakan dapat menemukan anak yang hilang tersebut merupakan hasil dari koordinasi yang baik antara petugas Posyan Pahlawan Kota Madiun.

“Keberhasilan ini menunjukkan sinergi yang baik antara petugas dan kepedulian dalam menjaga keselamatan pengunjung,” ujar Ipda Tri.

Kapospyan juga mengimbau pengunjung PSC untuk selalu waspada dan mengawasi anak-anak mereka agar kejadian serupa dapat dihindari.

“Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua orang tua untuk selalu mengawasi anak-anak mereka, terutama di tempat-tempat umum yang ramai,” terangnya. (Wah-red)

Continue Reading

Trending