Connect with us

Jawa Timur

Khitan Masal IPHI Jatim & Pesantren Al Azhaar Krapyak Mayong Siapkan Generasi Indonesia Emas

Published

on

LAMONGAN, 90detik.comIkatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Timur bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al Azhaar Krapyak Mayong Sidomlangean Kedungpring Lamongan menyelenggarakan khitan masal pada Kamis (28/12).

Acara pembukaan diadakan di balai desa Sidomlangean Kedungpring Lamongan dan dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Camat Kedungpring, Kepala KUA Kecamatan Kedungpring, Kepala Desa Sidomlangean, pengurus IPHI Jawa Timur, serta tokoh agama.

Khitan masal ini dipimpin oleh KH. Gus Yusuf Abdurrohman, pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah Malang. Gus Yusuf dikenal dengan kiprahnya dalam memberikan pelayanan khitan gratis di seluruh wilayah Indonesia. Pada acara tersebut, sebanyak 43 anak mengikuti khitan masal ini.

 

Pembukaan acara juga melibatkan Pengurus Wilayah IPHI Jawa Timur yang diwakili oleh sekretaris umum dan wakil bidang usaha.

 

Sekretaris IPHI Jawa Timur, KH. Imam Mawardi Ridlwan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program IPHI Jawa Timur termasuk melaksanakan bakti sosial.

 

“Khitan masal ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk ketiga kalinya dalam kepengurusan IPHI Jawa Timur periode 2021-2026”, terangnya.

 

Abah Imam juga menjelaskan bahwa IPHI bertujuan untuk menjaga kemabruran para jama’ah haji dan salah satu program unggulannya adalah melaksanakan bakti sosial.

Caption Foto : Saat foto bersama para peserta khitan masal di pesantren krapyak.

“Saya berharap agar kegiatan khitan masal ini dapat berjalan secara terus menerus setiap tahunnya”, harapnya.

 

Sementara itu, Kepala desa Sidomlangean, Dariyanto, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kerjasama antara IPHI Jawa Timur dan Pesantren Al Azhaar Krapyak Mayong Sidomlangean Kedungpring Lamongan.

 

“Pemerintahan desa sangat mendukung program yang bermanfaat seperti ini dan berharap agar kegiatan berjalan dengan baik dan lancar,” tuturnya.

 

Selain itu, Camat Kedungpring, Noman, juga memberikan dukungan atas kegiatan khitan masal ini dan berharap agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Kedungpring.

 

“Saya melihat pentingnya khitan dalam membentuk generasi yang sholih dan berharap anak-anak peserta khitan ini suatu saat nanti dapat menjadi pemimpin di daerah tersebut”, jelasnya.

 

Pesantren Al Azhaar Krapyak Mayong, melalui sekretarisnya, Kang Suyuti, melaporkan bahwa sebanyak 41 anak ikut serta dalam khitan masal ini, yang berasal dari daerah Kecamatan Kedungpring, Kecamatan Sugio, dan beberapa kecamatan lainnya. Para peserta mendapatkan fasilitas sarung, baju, kopyah, alat tulis, dan uang saku.

 

Sekretaris IPHI Jawa Timur, KH Imam Mawardi Ridlwan, menambahkan bahwa tujuan utama dari program khitan masal ini adalah untuk menyiapkan generasi Indonesia cerdas dan sholih.

 

“Kami mengajak para orang tua untuk selalu menjaga anak-anak dari pengaruh buruk lingkungan sekitar dan menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh kepala desa dan camat sehubungan dengan kegiatan khitan masal ini”, imbuhnya. (Red)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jawa Timur

Tulungagung Dihajar Angin Puting Beliung, Rumah Warga Porak-Poranda

Published

on

TULUNGAGUNG – Cuaca ekstrem kembali menerjang Tulungagung, pada Jumat (21/11), yang mengakibatkan puluhan rumah rusak berat dan sejumlah ruas jalan terendam banjir. Kejadian yang berlangsung sejak tengah hari itu membuat sejumlah desa di dua kecamatan lumpuh seketika.

Salah satu, Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru, menjadi lokasi terdampak paling parah. Angin kencang yang datang mendadak seperti pusaran, mengakibatkan puluhan atap rumah warga terlepas dan berterbangan. Material bangunan seperti genteng dan lembaran asbes berserakan di mana-mana.

“Anginnya kayak narik atap rumah. Tiba-tiba bunyi ‘bruk’ dan asbes langsung terbang,” tutur Sarno (42), salah seorang warga yang rumahnya rusak.

Tak hanya merusak rumah, terpaan angin yang sangat kencang juga menyebabkan beberapa pohon tumbang dan bahkan tercabut hingga ke akarnya. Banyak warga yang panik dan terpaksa berlindung untuk menyelamatkan diri.

Di lokasi lain, tepatnya di Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, hujan deras yang terus mengguyur mengakibatkan genangan air setinggi lutut orang dewasa. Ruas jalan desa berubah menjadi jalur air yang deras, memutus akses transportasi.

Banyak pengendara sepeda motor terpaksa berhenti dan menuntun kendaraannya. Beberapa yang nekat menerobos genangan akhirnya mogok di tengah jalan.

“Airnya lumayan tinggi, kalau diterobos pasti mati mesinnya. Banyak yang coba lewat, tapi ujung-ujungnya mogok,” keluh Andi (28), seorang pengendara yang terjebak banjir.

Usai cuaca reda, aparat desa bersama warga segera bergotong royong membersihkan puing-puing material bangunan yang berserakan. Kayu, asbes, dan genteng yang pecah dikumpulkan agar tidak membahayakan warga dan pengendara yang melintas.

Meski tidak dilaporkan ada korban jiwa, warga menilai kerusakan akibat angin puting beliung ini termasuk yang terberat dalam beberapa bulan terakhir.

Hingga berita ini diturunkan, kondisi cuaca di Tulungagung masih belum stabil. Mendung masih menyelimuti langit, mengindikasikan potensi hujan lebat masih mengancam.

Hingga berita ini dipublikasikan, pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), belum bisa dikonfirmasi lebih lanjut.

Namun dari beberapa informasi yang dihimpun oleh redaksi, ada imbauan pihak berwenang, bagi warga untuk tetap waspada. Terutama pada malam hari, mengingat potensi mati listrik dan cuaca buruk yang bisa berulang.
(Abd/Red)

Editor: Joko Prasetyo

Continue Reading

Jawa Timur

Kemeriahan Parade Drumb Band 2025, Kostum Paspampres RA Al-Huda Sobontoro Curi Sorotan

Published

on

Tulungagung – Perayaan Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ke-820 berlangsung meriah dengan gelaran Parade Drumb Band yang digagas Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Cabang Tulungagung, Sabtu (22/11/2025). Ribuan warga memadati pusat kota untuk menyaksikan aksi ratusan pelajar dari berbagai jenjang pendidikan.

Sejak pagi, lokasi keberangkatan peserta telah dipenuhi barisan tim drumb band dari berbagai sekolah. Tahun ini tercatat 104 kelompok mengikuti parade, terdiri dari 41 tim TK/RA dan 63 tim dari jenjang SD hingga SMP. Dentuman perkusi dan warna-warni kostum langsung mengubah suasana kota menjadi seperti panggung karnaval besar.

Cuaca sempat menjadi kendala. Hujan yang turun mendadak membuat pelepasan peserta mundur hampir satu jam. Disampaikan oleh Aas, salah satu panitia, penundaan dilakukan demi memastikan kenyamanan dan keamanan seluruh peserta. Setelah hujan mereda, parade kembali dilanjutkan dan para peserta tampil dengan semangat penuh.

“Tadi sempat mundur dari jadwal karena hujan. Kami menunggu hingga benar-benar aman agar peserta tidak kehujanan. Alhamdulillah tidak lama hujan berhenti dan parade bisa dimulai seperti biasa,” jelas Aas.

Sementara itu, dari sekian banyak kontingen tingkat TK/RA terdapat satu kontingen yang mencuri perhatian, adalah RA Al-Huda Sobontoro. Tim ini tampil mencolok dengan kostum bergaya pasukan pengamanan presiden (Paspampres). Seragam merah dengan aksen emas, lengkap dengan topi khas, membuat anak-anak tersebut menjadi pusat sorotan sepanjang rute parade.

Rute Parade Drumb Band 2025

Kategori TK/RA
• Start: Perempatan Toko Emas Larasati
• Menuju perempatan Kodim
• Melintasi panggung kehormatan
• Finish: Depan Kantor Pos Tulungagung

Kategori SD dan SMP
• Start: Utara pertigaan Stasiun Tulungagung
• Lanjut ke perempatan Toko Cantik
• Perempatan Gorga
• Perempatan Kodim
• Finish: Panggung kehormatan

Rangkaian penampilan tahun ini menunjukkan kreativitas pelajar Tulungagung yang terus berkembang. Parade Drumb Band 2025 tidak hanya memeriahkan peringatan hari jadi daerah, tetapi juga memperkuat tradisi seni dan budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat. (Abd/Red)

Continue Reading

Jawa Timur

Jadi Desa Berprestasi, Pemdes Krenceng Dapat Hadiah Mobil Pelayanan Kades : Perkuat Kualitas Layanan Desa

Published

on

BLITAR – Pemerintah Desa Krenceng, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, menerima satu unit mobil pelayanan sebagai hadiah Lomba Desa Tahun 2025. Penyerahan berlangsung pada Jumat, 21 November 2025, di Pendopo Sasana Adhi Praja dalam rangkaian agenda pemberian penghargaan kepada desa berprestasi.

Hadiah tersebut diserahkan secara langsung oleh Bupati Blitar Rijanto. Ia menekankan bahwa bantuan tersebut merupakan komitmen pemerintah daerah untuk mendorong peningkatan layanan publik ditingkat desa.

Kesempatan ini, Bupati Blitar Rijanto juga berpesan, untuk dirawat dengan baik dan digunakan untuk pelayanan masyarakat.

Bupati Blitar Rijanto bersama Kepala Desa Desa Krenceng, Amsori (memakai baju batik kuning), dok /JK

Sementara, Kepala Desa Krenceng, Amsori, menyampaikan bahwa hadiah mobil pelayanan tersebut menjadi dukungan strategis bagi upaya desa dalam meningkatkan kualitas layanan administrasi dan pelayanan masyarakat.

Menurutnya, keberadaan sarana baru ini akan memperluas jangkauan pelayanan, terutama bagi warga di wilayah yang jauh dari kantor desa.

“Mobil pelayanan ini akan kami manfaatkan untuk memperkuat kualitas layanan desa. Dengan fasilitas ini, kami bisa menghadirkan layanan yang lebih cepat, mudah, dan dapat menjangkau seluruh masyarakat,” ujar Amsori usai mengikuti acara kepada awak media.

Lebih lanjut, ia berharap hadiah tersebut, dapat memberikan pelayanan yang semakin responsif dan mendorong peningkatan layanan publik di tingkat desa.

Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada perangkat desa atas kerjasama dan kerja keras selama ini, dan masyarakat desa Krenceng pada umumnya

”Seperti yang disampaikan oleh bapak bupati, dengan adanya mobil operasional desa, kami berharap bisa memberikan layanan, sekaligus memperkuat tata kelola pemerintahan desa yang efektif dan berorientasi pada kebutuhan warga,” pungkasnya.(JK/Red)

Editor: Joko Prasetyo

Continue Reading

Trending