Jawa Timur
Sapa Warga Blitar Utara Naik Vespa, Mak Rini Ajak Dukung Visi Pembangunan RINDU Berkelanjutan

BLITAR,- Dengan mengendarai Vespa sosok perempuan yang dikenal dekat dengan masyarakat, Rini Syarifah atau yang akrab disapa Mak Rini, hadir menyapa warga dengan senyum hangatnya, menyapa warga Blitar Utara.
Mak Rini yang merupakan calon bupati Blitar nomor urut 02, datang bersama suaminya, Abah Zen. Mereka didampingi anggota DPRD Kabupaten Blitar Stack Poncogati dan Candra Purnama, serta puluhan pecinta dan “bikers” Vespa yang turut meramaikan konvoi.
Kedatangan mereka segera menarik perhatian warga yang antusias menyambut dan mengabadikan momen kedekatan Mak Rini dengan masyarakatnya.
Mak Rini menjelaskan, kegiatan riding bersama ini adalah wujud dari komitmennya untuk lebih mendekatkan diri dengan warga Blitar, terutama di wilayah utara.
Menurut dia, momen seperti ini tidak hanya sekadar perjalanan, tetapi juga merupakan ajang untuk mendengarkan langsung harapan dan keluh kesah warga.
“Hari ini, saya bersama warga khususnya pecinta Vespa di Kabupaten Blitar melaksanakan riding bersama sekaligus menyapa masyarakat sekitar di wilayah Blitar utara,” ujarnya dengan senyum hangat, pada Sabtu (09/11).
Mak Rini juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para peserta yang kompak mendukungnya di Pemilihan Bupati (Pilbup) Blitar 2024.
Ia mengatakan, kegiatan ini memberikan energi positif dan semangat untuk melanjutkan berbagai program yang telah berjalan selama tiga tahun terakhir masa pengabdiannya.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada peserta yang sudah kompak mendukung saya Rini Syarifah dan Mas Abdul Ghoni (RINDU) di Pilkada Kabupaten Blitar,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mak Rini juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam proses demokrasi yang sedang berlangsung.
Ia menegaskan bahwa dukungan masyarakat merupakan kekuatan utama dalam melanjutkan pembangunan yang berdampak langsung pada kesejahteraan warga.
Mak Rini meyakinkan bahwa jika kembali diberikan amanah, ia berkomitmen untuk melanjutkan program-program positif, terutama di bidang infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan yang selama ini menjadi prioritasnya.
“Selama tiga tahun mengabdi, sudah banyak prestasi yang digulirkan mulai dari pembangunan infrastruktur, sektor kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya. Ke depan, jika kami diberikan amanah, akan melanjutkan program-program yang baik, khususnya yang memberikan efek positif terhadap warga, mulai pembangunan infrastruktur, memperkuat sektor kesehatan, pendidikan, dan lainnya,” terang Mak Rini.
Warga yang hadir tampak menyambut baik kedatangan Mak Rini. Mereka merasa senang dengan cara yang dipilih oleh Mak Rini dalam menyapa masyarakat, yakni dengan merangkul komunitas Vespa yang cukup populer di kalangan pemuda Blitar.
Menurut salah seorang warga, kedekatan Mak Rini dengan masyarakat selama ini membuatnya yakin bahwa Mak Rini benar-benar memahami kebutuhan warga di wilayahnya.
Tidak hanya warga, para anggota komunitas Vespa pun merasa bangga bisa terlibat dalam kegiatan ini. Mereka menganggap bahwa sosok Mak Rini tidak hanya sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai sahabat yang mampu memahami dan merangkul berbagai kalangan.
Salah seorang anggota komunitas Vespa menyebutkan bahwa Mak Rini selalu hadir dengan cara yang tidak biasa dan ini menunjukkan keasliannya dalam berinteraksi dengan masyarakat.
Dengan semangat kebersamaan, konvoi Mak Rini dan para “bikers” Vespa ini melanjutkan perjalanan mereka. Suasana syahdu sore itu terasa semakin hangat berkat kehadiran Mak Rini dan iring-iringan Vespanya.
Kedekatan dan cara unik Mak Rini menyapa warga ini menjadi simbol dari tekadnya untuk terus melanjutkan amanah demi kemajuan Kabupaten Blitar.(JK)
Jawa Timur
Perjudian di Trenggalek Beroperasi Terang-Terangan, Warga Pertanyakan Ketegasan Aparat

TRENGGALEK — Dugaan praktik perjudian yang seolah tak tersentuh hukum kembali menjadi sorotan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Sebuah arena sabung ayam di Dusun Karanggayam, Desa Karangsoko, Kecamatan Trenggalek, didapati beroperasi secara terbuka dan masif, seakan-akan tanpa takut terhadap penindakan aparat penegak hukum.
Pantauan media pada Senin (18/11) menunjukkan aktivitas perjudian berlangsung tanpa upaya penyamaran sedikit pun.
Di lokasi, sabung ayam digelar terang-terangan, sementara permainan dadu juga disediakan bagi para penjudi yang datang dari berbagai wilayah sekitar.
Aktivitas berjalan dari siang hingga malam, dengan ratusan kendaraan memadati area sekitar indikasi betapa ramainya bisnis ini beroperasi.
Seorang warga sekitar mengatakan bahwa aparat sebenarnya pernah melakukan penutupan, namun hanya berlangsung sesaat.
“Pernah ditutup sebentar, tapi buka lagi seperti tidak ada apa-apa,” ujarnya yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Pernyataan ini menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat, mengapa penindakan tidak tegas?
Mengapa praktik tersebut bisa kembali hidup secepat itu?
Di tengah minimnya efek jera, dugaan soal adanya beking dari pihak tertentu mulai mencuat dan memicu kecurigaan publik.
Padahal aturan hukum sangat jelas. Pasal 303 KUHP menyatakan bahwa segala bentuk perjudian merupakan tindak pidana, dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara atau denda dalam jumlah besar.
Namun bagi warga Trenggalek, ketentuan itu seolah tinggal tulisan di atas kertas ketika melihat fenomena perjudian yang diduga beroperasi bebas tanpa hambatan. Kekhawatiran warga semakin membesar karena dampaknya mulai dirasakan.
Selain dianggap merusak moral, keberadaan arena judi dikhawatirkan menjadi pemicu kriminalitas lain, mulai dari pencurian, keributan, hingga kerawanan sosial yang mengancam ketertiban lingkungan.
“Kalau dibiarkan terus, ini bisa merusak generasi muda,” ungkap warga lainnya.
Desakan publik kini tidak lagi hanya ditujukan kepada Polres Trenggalek. Masyarakat meminta Polda Jawa Timur dan bahkan Mabes Polri turun tangan mengambil langkah konkret mulai dari penggerebekan, penutupan menyeluruh, hingga penindakan terhadap para pelaku maupun pihak yang diduga melindungi aktivitas tersebut.
Warga menilai, pembiaran berlarut-larut berpotensi menggerus kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.
Masyarakat kini menanti tindakan tegas sebagai bukti bahwa hukum masih berdiri sama tinggi bagi siapa pun dan tidak tunduk pada kepentingan oknum mana pun. (And/Red)
Jawa Timur
Semarak HUT ke-54, RS Bhayangkara Kediri Gelar Fun Run dan Bakti Kesehatan Gratis

KEDIRI – Semangat kebersamaan dan hidup sehat menyelimuti Tirtoyoso Park Kota Kediri, pada Minggu (16/11). Ribuan warga dari berbagai daerah memadati kawasan tersebut untuk mengikuti Fun Run 2025, yang digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kediri.
Acara yang diikuti sekitar 2.200 peserta ini tidak hanya menawarkan jalur lari 5K dan 3K, tetapi juga dimeriahkan dengan pembagian doorprize menarik, dengan hadiah utama satu unit sepeda motor.
Kepala RS Bhayangkara Kediri, Kombes Pol Agung Hadi Wijanarko, menjelaskan pemilihan kegiatan fun run sebagai bagian dari perayaan karena olahraga lari sedang digemari masyarakat.
“Harapan untuk mengajak masyarakat hidup sehat dapat tersampaikan melalui 2.200 peserta fun run tersebut,” ujar Agung dalam keterangan resminya.
Selain menyemarakkan dunia olahraga, event ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antara rumah sakit dan masyarakat.
Sementara itu, Sespusdokkes Polri, Brigjen Pol Farid Amansyah, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata Dokkes Polri terhadap kesehatan masyarakat.
“RS Bhayangkara Kediri dalam rangka menyambut HUT ke-54 mengajak masyarakat Kediri dan sekitarnya untuk melaksanakan kegiatan fun run dan juga bakti kesehatan. Ini adalah kontribusi positif Dokkes Polri dengan mengajak berolahraga,” jelas Farid.
Bakti Kesehatan Gratis dan Perkenalan Layanan Unggulan
Tak hanya fun run, panitia juga menggelar bakti kesehatan gratis yang meliputi pemeriksaan gigi, jantung, laboratorium, serta pengobatan talasemia. Bakti sosial kesehatan ini langsung disambut antusias oleh masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, RS Bhayangkara Kediri juga memanfaatkan momen tersebut untuk memperkenalkan berbagai layanan unggulan dan fasilitas medis mutakhir yang dimiliki.
“Kami memiliki layanan unggulan, meliputi DNA klinik, stemcell atau terapi cell regeneratif, klinik nyeri onkologi, kemoterapi, catheterization laboratory (cath lab), hingga layanan pendukung seperti spa dan kafe untuk kenyamanan pengunjung,” tambah Kombes Pol Agung.
Dengan kombinasi antara kegiatan olahraga, bakti sosial, dan edukasi kesehatan, HUT ke-54 RS Bhayangkara Kediri berhasil menciptakan euforia positif sekaligus mengingatkan publik akan pentingnya menjaga kesehatan melalui gaya hidup aktif dan memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia. (*/Hms)
Editor: Joko Prasetyo
Jawa Timur
Tabrak Ibu hingga Tewas di Ngunut, Sopir Bus Harapan Jaya Langsung Ditahan Polisi

TULUNGAGUNG – Kecelakaan maut yang melibatkan Bus Harapan Jaya di Jalan Raya Gilang, Ngunut, berbuntut panjang. Satlantas Polres Tulungagung menetapkan sopir bus berinisial KW (46) sebagai tersangka setelah penyidikan mengungkap adanya kelalaian yang menewaskan seorang ibu dan melukai anaknya.
Korban, JW, warga Desa Kaliwungu, meninggal di lokasi akibat benturan keras di bagian kepala. Sementara anaknya, EB (19), mengalami luka serius dan saat ini dirawat intensif di RSUD dr Iskak Tulungagung.
Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP M. Taufik Nabila, memaparkan bahwa kecelakaan terjadi pada Jumat (14/11) pukul 16.20 WIB saat bus melaju dari Blitar menuju Tulungagung. Bus berusaha menyalip motor korban, namun manuver itu berubah menjadi fatal.
“Ketika bus masuk ke lajur kanan, dari arah berlawanan datang truk tebu. Sopir kemudian membanting setir ke kiri untuk menghindar,” ujarnya.
Gerakan mendadak tersebut membuat bagian depan bus menyerempet stang sepeda motor korban. Motor tak stabil dan korban terpental. Polisi memastikan sopir dalam kondisi sadar dan hasil tes urin negatif.
Unit bus, motor korban, STNK, dan SIM B1 Umum milik tersangka telah diamankan. Penyidik menjerat KW dengan Pasal 310 ayat (4) UU Lalu Lintas, dengan ancaman maksimal enam tahun penjara dan/atau denda Rp 12 juta.
Polisi juga menelusuri alibi waktu tempuh bus dari Terminal Patria Blitar. Catatan terminal menunjukkan bus berangkat pukul 16.00 WIB, hanya 20 menit sebelum kecelakaan terjadi di Gilang.
AKP Taufik menegaskan bahwa Satlantas akan menangani kasus ini secara terbuka dan tidak memberi toleransi bagi pengemudi angkutan umum yang mengabaikan keselamatan.
“Kami akan memperkuat pengawasan bus melalui ETLE dan penindakan manual. Kelalaian yang mengakibatkan korban jiwa adalah tindak pidana,” tegasnya.
Ia meminta masyarakat melaporkan setiap perilaku ugal-ugalan sopir bus, terutama pada jalur rawan kecelakaan.(DON/Red)
Editor: Joko Prasetyo
Nasional2 minggu agoProyek JUT Sobontoro Amburadul: Diduga Pokir Wakil Bupati, GMPN Desak Audit dan Penyelidikan
Nasional1 minggu agoWarga Desa di Blitar Swadaya Tambal Jalan Rusak Parah, Minta Perhatian Pemkab
Jawa Timur2 minggu agoKoperasi Kelurahan Merah Putih Khawatir Mafia Pangan Kuasai Program MBG di Blitar
Redaksi2 minggu agoGenting Usang di Proyek Rehab Sekolah Rp 362 Juta, Keselamatan Siswa Dipertaruhkan
Nasional2 minggu agoDugaan Ada Tikus Proyek, Rabat Beton Telan Anggaran Rp 200 Juta Rusak Parah Belum Setengah Tahun
Redaksi3 minggu agoTragedi Bus Harapan Jaya, Rakyat Geram: Nyawa Dua Mahasiswi Tak Bisa Dibayar dengan Setoran
Redaksi2 minggu agoDiduga Terkait Jual-Beli Jabatan, Bupati Ponorogo Terjaring OTT KPK
Nasional1 minggu agoKKMP Suarakan Kekhawatiran, Pemkab Blitar Pastikan MBG Tidak Dikuasai Mafia Pangan












