Nasional
Brigadir Taruna Akpol Helena Harumkan Nama Bangsa di Kancah Internasional

Jakarta, 90detik.com- Salah satu Taruna Akpol bernama Brigadir Taruna Helena Fiorentina Sinurat terpilih menjadi representasi Akademi Kepolisian Indonesia di kancah internasional UNCAC (United Nations Convention Against Corruption) di Atlanta, USA. Ajang tersebut merupakan kompetisi esai yang melibatkan taruna dari Southeast Asian countries.
Kompetisi esai ini membahas tentang masalah korupsi di Indonesia dan bagaimana cara memitigasinya. Para peserta terdiri dari perwakilan Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Dalam kompetisi tersebut, Brigadir Taruna Helena mengambil tema tentang masalah-masalah korupsi yang krusial yang terjadi di Indonesia, dampaknya bagi masyarakat Indonesia, dan apa yang kita bisa lakukan sebagai Taruna Akademi Kepolisian untuk mencegah adanya korupsi di Indonesia.
“Motivasi saya dalam mengikuti lomba ini adalah saya ingin meningkatkan kemampuan saya dalam berbahasa Inggris,” jelasnya, Kamis (7/12/23).
Menurut Brigadir Taruna Helena, dirinya juga menjadi salah satu pembicara di acara Youth Changemaker Event yang akan diadakan di Atlanta. Sebuah prestasi itu diharapkan juga dapat mendukung Akpol menuju World Class Police Academy.
Kadiv Humas Polri Irjen. Pol. Sandi Nugroho menambahkan, prestasi Brigadir Taruna Helena tersebut menjadikan harum nama Korps Bhayangkara dan Indonesia. Hal itu diharapkan dapat dicontoh oleh Taruna Akpol dan anggota Polri lainnya.
“Sebagaimana arahan Bapak Kapolri bahwa seluruh jajaran harus semakin meningkatkan kualitas dan berinovasi untuk mengembangkan bakat serta potensi, bahkan mengharumkan nama institusi dan bangsa Indonesia,” ungkap Kadiv Humas.
Menurut Kadiv Humas, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit pun telah berpesan bahwa institusi akan memberikan penghargaan yang setimpal bagi Taruna dan anggota yang berprestasi. Dengan demikian, semua akan termotivasi untuk berlomba-lomba mencetak prestasi.
Sebagaimana diketahui, Jenderal Sigit selalu memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada Taruna Akpol dan seluruh personel Polri yang telah meraih prestasi.
“Tentunya Polri dan saya selaku Kapolri mewakili institusi memberikan apresiasi dan penghormatan setinggi-tingginya kepada Taruna dan anggota yang telah berprestasi luar biasa,” ujar Jenderal Sigit.
Jenderal Sigit menekankan, torehan prestasi ini dapat menjadi contoh bagi seluruh personel kepolisian untuk memberikan yang terbaik dalam menjalankan tugasnya, baik dalam kedinasan maupun bidang-bidang lainnya di luar kedinasan.
“Tentunya kita terus mendorong agar rekan-rekan, khususnya yang ikut di dalam bidang Akademis dan olahraga atau bidang lainnya untuk terus berlatih. Dan kita intitusi akan memberikan ruang untuk itu. Sehingga mereka bisa betul-betul fokus dan termotivasi,” ujar Jenderal Sigit. (Red)
Nasional
Ratusan Pengasuh Ponpes di Tulungagung, Tuntut Permintaan Maaf Dugaan Pencemaran Nama Baik Lirboyo

TULUNGAGUNG- Ratusan pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Tulungagung yang tergabung dalam Wahana Silaturahmi Kiyai Tulungagung (WASKITA) secara tegas menyatakan sikap menolak segala bentuk pencemaran nama baik terhadap dunia pesantren.
Mereka menghimbau masyarakat, khususnya kalangan santri dan alumni pesantren, untuk mendukung gerakan boikot terhadap Trans 7, yang dinilai telah mencemarkan nama baik Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, dalam salah satu program acaranya.
Pengasuh Pondok Pesantren Pampang, K.H. Toha Maksum, SH.M.Pd.ADV, dalam pernyataannya menyampaikan bahwa tindakan Trans 7 dianggap telah menyakiti hati para santri dan kiai se-Indonesia.
“Ini bukan sekadar soal Lirboyo, ini soal marwah pesantren secara keseluruhan. Trans 7 harus bertanggung jawab atas konten yang mencemarkan nama baik lembaga yang telah berjasa besar dalam pendidikan moral bangsa,” tegasnya.
Tak hanya menuntut permintaan maaf secara terbuka kepada Pondok Pesantren Lirboyo, para pengasuh pondok yang tergabung dalam Waskita juga mendesak agar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) segera mencabut hak siar Trans 7 apabila tidak ada itikad baik dari pihak stasiun televisi tersebut.
“Kami meminta Trans7 menyampaikan permintaan maaf secara resmi, tidak hanya kepada Lirboyo, tetapi juga kepada seluruh pesantren di Indonesia. Jika tidak, kami akan terus mendorong boikot dan menempuh langkah hukum dan kode etik yang berlaku,” imbuhnya.
Gelombang protes dari para ulama dan tokoh pesantren di Tulungagung ini menjadi sinyal kuat bahwa pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga benteng moral yang akan bersuara keras saat dihina atau disudutkan. (DON/Red)
Editor: Joko Prasetyo
Nasional
Satu Tahun Prabowo-Gibran: PDIP Apresiasi Diplomasi, Kritik Fondasi Ekonomi

JAKARTA – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memasuki tahun pertama dengan catatan dukungan publik yang kuat, mencapai 71,8% menurut survei Poltracking Indonesia.
Di tengah gejolak geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global, pemerintahan ini mengusung dua fondasi utama: warisan geopolitik Bung Karno dan konsep ekonomi baru bernama Sumitronomic.
Respons dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang menjadi bagian oposisi, datang dengan dua nada berbeda, apresiasi untuk langkah diplomasi, namun kritik tajam untuk implementasi kebijakan ekonomi.
Geopolitik Soekarnois dan Diplomasi Perdamaian
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai Prabowo telah menghidupkan kembali kesadaran geopolitik ala Bung Karno. Dalam pernyataannya, pad Jumat (19/10), Hasto menyatakan apresiasi partainya terhadap kepemimpinan yang digerakkan oleh visi tersebut untuk mewujudkan tatanan dunia yang lebih adil.
“Prabowo mengangkat kembali kepemimpinan Indonesia di dunia internasional dengan mengambil prakarsa perdamaian, termasuk perjuangan kemerdekaan Palestina,” ujar Hasto.
Konsep geopolitik Bung Karno, yang menekankan posisi Indonesia sebagai poros dan subjek aktif, dianggap menemukan bentuknya dalam diplomasi Prabowo yang aktif menjembatani kepentingan Global South dan kekuatan global.
Di bidang lain, kebijakan ekonomi pemerintah mendapat sorotan. Pemerintah memperkenalkan “Sumitronomic”, sebuah filsafat ekonomi yang bertumpu pada tiga poros, kemandirian nasional, keadilan sosial, dan keseimbangan geopolitik-ekonomi.
Namun, Anggota DPR RI Fraksi PDIP Andreas Hugo Pareira menyatakan bahwa realitas di lapangan belum sejalan dengan idealisme tersebut. Ia menyoroti sejumlah masalah struktural dan tantangan transisi.
“Memadukan janji kampanye dengan ide dasar Astacita ternyata tidak mudah. Banyak program prioritas yang belum menunjukkan akselerasi,” kata Andreas.
Ia juga mengkritik pengelolaan aset strategis negara yang beralih dari BUMN ke Danantara, yang dinilai belum mencerminkan prinsip efisiensi dan kedaulatan ekonomi.
“KA Cepat Whoosh menambah beban APBN, PSN (Proyek Strategis Nasional) menuai protes, dan kini rakyat menuntut arah baru pembangunan yang benar-benar pro-rakyat,” tegasnya.
Pemerintahan Prabowo-Gibran kini menghadapi dilema. Di satu sisi, mereka berupaya memperkuat program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Merah Putih. Di sisi lain, beban warisan proyek infrastruktur masa lalu dinilai menghambat transformasi struktural.
Menurut pandangan PDIP, tanpa koreksi ideologis yang tajam, ekonomi Indonesia berisiko terjebak dalam dualisme: antara semangat kemandirian dan ketergantungan pada kapital asing.
Dari geopolitik hingga ekonomi, tahun pertama pemerintahan ini menjadi babak awal upaya merumuskan identitas nasional baru.
Gagasan besar tentang “Negara Berkedaulatan Ganda”, berdaulat secara politik dan berdikari secara ekonomi, kini diuji dalam tarikan ideologis antara cita-cita kemandirian dan realitas kompleks perekonomian global.(By/Red)
Editor: Joko Prasetyo
Papua
Gubernur Papua Barat Daya Hadiri Ibadah KKR HUT ke-74 Theofani di Maybrat

Maybrat— Gubernur Provinsi Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S.Sos, hadir secara langsung dalam Ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) pada hari kedua rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Theofani yang digelar di Lapangan Alun-Alun Faitmayaf, Distrik Aifat, Kabupaten Maybrat, Minggu (19/10).
Ibadah KKR yang dihadiri ribuan jemaat dan tamu undangan dari berbagai daerah ini berlangsung penuh hikmat dan sukacita. Dipimpin oleh Pastor Y. Buny dan Pendeta Ev. Sefanya Yewun, ibadah mengambil tema dari firman Tuhan Filipi 2:1-11 yang mengajak umat untuk bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus.
Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam rangkaian perayaan HUT Theofani ke-74, yang akan mencapai puncaknya pada 21 Oktober 2025 mendatang di Bumi A3.
Hadir dalam acara tersebut selain Gubernur Elisa Kambu, juga Bupati Maybrat Karel Murafer, S.H., M.H., Wakil Bupati Ferdinando Solossa, S.E., serta unsur Forkopimda Kabupaten Maybrat.
Pengamanan ketat dan profesional dari aparat TNI Kodim 1809 Maybrat dan Polres Maybrat menjamin seluruh rangkaian kegiatan berjalan tertib dan kondusif.
Wakil Bupati Maybrat sekaligus Ketua Panitia HUT Theofani ke-74, Ferdinando Solossa, menyampaikan apresiasi tinggi kepada aparat keamanan atas dedikasi dan kerja keras selama pelaksanaan kegiatan.
“Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kodim 1809 dan Polres Maybrat yang telah mengamankan kegiatan dengan penuh tanggung jawab sehingga ibadah dan rangkaian acara dapat berlangsung aman dan khidmat,” ujar Ferdinando Solossa.
Kapolres Maybrat, Kompol Ruben Obed Kbarek, S.I.K., menegaskan bahwa pengamanan kegiatan keagamaan merupakan bentuk pengabdian Polri kepada masyarakat demi menjaga rasa aman dan nyaman selama acara berlangsung.
Hingga kegiatan usai, situasi tetap aman dan kondusif, serta seluruh personel aparat keamanan kembali ke markas masing-masing dalam keadaan tertib.
Rangkaian perayaan HUT Theofani ke-74 ini menjadi bukti sinergi positif antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat Kabupaten Maybrat. (Timo)
- Nasional2 minggu ago
APBD Jebol untuk Gaji Pegawai, Jalan Rusak di Tulungagung Jadi Anak Tiri
- Nasional1 minggu ago
Gizi atau Cemari?, MBG untuk Anak TK Tuai Kecaman di Tulungagung
- Nasional4 hari ago
Keracunan Siswa di Tulungagung, LMP Desak Penghentian Sementara Total Program MBG
- Nasional2 minggu ago
Dua Orang di Tulungagung Dipukuli Usai Tolak Pemalakan, Aksi Brutal Terekam CCTV
- Nasional2 minggu ago
Misteri Miliaran Rupiah, PPJ Disetor Rakyat, Jalan Tetap Gelap; Apakah Ada Tabir di BPKAD Tulungagung ?
- Nasional7 hari ago
Mencoreng Citra Program Gizi, MBG Berujung Petaka, Puluhan Siswa di Tulungagung Keracunan
- Nasional2 minggu ago
Usai KPK OTT Hibah Jatim, Aktivis Peringatkan “Prabowo Subianto Big Projects” Rawan Korupsi
- Nasional2 minggu ago
Bakar Ban dan Hentakkan Orasi, Massa Pejuang Gayatri Tuntut Bupati Tegas Urusan Korupsi Pendidikan dan Tambang Ilegal