Connect with us

Jawa Timur

Tuntutan Format Se-kabupaten Blitar Diakomodir Pemkab, Ketua Format : Alhamdulillah, Namun Masih Kita Koordinasikan

Published

on

 

BLITAR, 90detik.com- Forum Masyarakat RT dan RW (Format) 28 Kelurahan se-kabupaten Blitar melaksanakan rapat koordinasi (rakor) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar bertempat di Ruang Rapat Candi Simping, Kantor Bupati Blitar Kanigoro pada Senin (04/12).

Rapat tersebut menindaklanjuti pertemuan Format, yang melakukan rapat dengar pendapat (hearing) di Kantor DPRD pada 16 November 2023 lalu. Mengenai lima tuntutan Format terutama pemberian insentif setiap bulan kepada RT/ RW, sarana prasarana operasional dan kinerja anggaran pada setiap wilayah RT/RW.

Rakor ini dipimpin Asisten 1 bidang pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat Eka Purwanta, BPKAD, Kabag Hukum, OPD terkait dan Ketua Format Swantantio Hani Irawan serta perwakilan RT/RW.

Usai Rakor Ketua Format Swantantio Hani Irawan dalam kesempatan ini mengatakan, dalam rakor tadi sudah ada kepastian payung hukum mengenai masalah insentif, namun demikian pihaknya juga menyayangkan, dari yang diusulkan masih belum sesuai dengan harapan.

”Sempat ada keraguan kami adanya mutasi besar- besaran yang dilakukan oleh Bupati mengenai tuntutan dari Format. Dikarenakan Kabag Tata Pemerintahan yang kosong diganti PLT yang baru dan harus belajar awal lagi, namun demikian syukur alhamdulilah sudah ada payung hukumnya, kalau tidak salah pada Perbub No.38 Tahun 2023”, ujar Swantantio yang akrab disapa Tiyok yang juga sebagai Ketua LSM LASKAR ini.

Tiyok juga menjelaskan, dari keputusan tadi insentif yang diberikan kepada RT/RW sebesar Rp 125 ribu per bulan dan jauh dari Harapannya. Namun hal ini juga belum final karena juga masih ada kajian dan disampaikan kepada gubernur. Selanjutnya akan dikoordinasikan dengan perwakilan anggota Format lainnya.

Caption foto; Suasana saat Rakor Format Se-kabupaten Blitar dengan Pemkab di ruang rapat Candi Simping. (Sumber foto doc: Jk)

Untuk empat tuntutan yang lain, karena keterbatasan anggaran, menurutnya ini hal yang aneh karena status kelurahan sama seperti kota dan seharusnya mendapatkan porsi anggaran yang lebih besar.

”Ini hal yang aneh dalam penganggaran di kelurahan, kok bisa diambil yang paling rendah dari dana desa maupun anggaran dana desa. Seharusnya karena statusnya adalah kelurahan harus lebih besar dikarenakan kelurahan tidak mengelola aset, dan aset langsung dikelola oleh Pemkab,” terangnya.

Bukan itu saja, menurutnya ada hal yang aneh terkait empat tuntutan lainnya, RT/RW dalam pembahasan anggaran diminta untuk hadir dalam setiap musyawarah kelurahan (Muskel) dan menyampaikan usulan dalam rapat tersebut.

”Ini yang tidak wajar, untuk itu kami masih menunggu keputusan lebih lanjut, apabila tuntutan kami terkait anggaran pemeliharaan RT/RW dan lainnya serta insentif yang diberikan tidak sesuai kami akan melakukan aksi demo lebih besar lagi”, pungkasnya.

Sementara itu, Asisten 1 bidang pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat Eka Purwanta menyampaikan, yang menjadi tuntutan dari Format se-kabupaten Blitar tadi sudah dijelaskan dan tentunya melalui mekanisme yang ada.

“Alhamdulillah, apa yang mereka harapkan bisa diakomodir melalui proses dan aturan yang ada. Dan akan dianggarkan pada tahun depan”, ujarnya.

Eka menambahkan, bilamana ke depannya masih ada yang kurang untuk dikomunikasikan bersama, dan harapannya bisa lebih baik.

”Mari kita kawal bersama dan apabila ada permasalahan untuk dikomunikasikan dengan tata cara yang lebih bagus, sehingga bisa kita harapkan sesuai dengan harapan”, pungkasnya. (Jk)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jawa Timur

Dari Dapur Desa Tegalbang, Tumbuh Semangat Besar Wujudkan MBG Berkualitas

Published

on

TUBAN – Akhir pekan kedua Oktober 2025, tim media 90detik.com melakukan perjalanan menuju pesisir utara Jawa Timur. Saat melintasi Kecamatan Palang, tepatnya di Desa Tegalbang, sebuah pemandangan menarik mengundang perhatian.

Di sisi kanan jalan, tampak bangunan sederhana bertuliskan SPPG.

“Whooo… program Pak Presiden Prabowo sudah sampai di desa ini juga,” gumam kami spontan, Jum’at (10/10/2025), saat memutuskan singgah dan menengok ke dalam.

Tempat itu bersih, rapi, dan nyaman. Suasana terasa hangat, terlebih ketika disambut senyum para relawan dapur. Aroma masakan pun menggoda.

“Ibu-ibu dari mana asalnya?” tanya kami kepada beberapa relawan.

“Kami dari sekitar sini saja. Warga Desa Tegalbang,” jawab mereka sambil tersenyum.

Para relawan tampak bahagia dan kompak. Mereka bekerja tanpa keluh, justru menunjukkan antusiasme tinggi.

SPPG Tegalbang: Dapur, Tapi Juga Panggilan Hati.

SPPG (Sentra Penyediaan Pangan Gizi) Tegalbang bukan sekadar dapur. Ia menjadi simbol nyata dukungan terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Presiden Prabowo Subianto.

Setiap hari, dapur ini menyiapkan menu sehat dan bergizi untuk 2.800 anak didik penerima manfaat. Dan yang paling menginspirasi: 80% relawan di sini berasal dari masyarakat Desa Tegalbang sendiri. Mereka datang bukan karena imbalan, tapi karena panggilan hati.

“Kami tidak dipaksa, tidak dibayar mahal. Kami datang karena ingin berkhidmat,” kata salah satu relawan.

Rekrutmen relawan dilakukan melalui RT-RT setempat. Dari sinilah muncul semangat kolektif yang murni: menyajikan menu yang halal, thayyib, bersih, dan penuh cinta.

Bersih, Terbuka, dan Berkualitas.

Ketika tim 90detik.com berkeliling, terlihat lingkungan sekitar dapur dijaga dengan sangat baik.

Parit di depan SPPG tampak bersih tanpa kotoran, bukti bahwa kebersihan bukan hanya ada di dapur, tapi juga di sekelilingnya.

“Dapur yang bersih harus lahir dari lingkungan yang bersih. Anak-anak yang sehat harus tumbuh di tempat yang sehat,” ujar seorang koordinator dapur.

SPPG Tegalbang juga terbuka untuk melibatkan warga sekitar, tidak hanya sebagai relawan tapi juga sebagai pemasok bahan baku dengan syarat harus memenuhi standar gizi dan kualitas.

Bahkan, sejak awal operasional, SPPG ini telah menyelenggarakan pelatihan bagi para penjamah makanan, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas, yang digelar pada 30 September 2025.

Pelajaran dari Dapur Tegalbang.

SPPG Tegalbang memberi pelajaran penting, perubahan tidak selalu dimulai dari atas. Kadang, perubahan lahir dari dapur kecil di desa, dari tangan-tangan yang mungkin tak dikenal media, tapi bekerja dengan tulus dan hati besar.

Jika Tegalbang bisa, kenapa yang lain belum?

Mari belajar dari mereka. Mari kita gerakkan hati, bukan hanya program. Mari kita bangun bangsa satu piring, satu doa, satu anak, satu relawan, satu cinta.

MBG harus berkualitas. Menu sehat, halal, dan thayyib. Dan yang lebih penting, melibatkan dan memberdayakan masyarakat sekitar sebagaimana dicita-citakan oleh Presiden Prabowo. (DON/Red)

Continue Reading

Jawa Timur

Polda Jatim Lakukan Pengawasan SPPG Polres Gresik Pastikan Kualitas dan Kebersihan MBG

Published

on

GRESIK—  Inspektorat Pengawasan Daerah (Itwasda) Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) terus melaksanakan Pengawasan dan Asistensi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di jajaran satuan wilayah Polda Jatim.

Seperti halnya SPPG Polres Gresik di Buyos Yosowilangon, Kecamatan Manyar yang tak luput dari Asistensi yang dilakukan oleh Itwasda Polda Jatim.

Kegiatan ini menjadi upaya strategis untuk memastikan program Makanan Bergizi (MBG) Polri berjalan optimal, higienis, serta minim risiko.

Pengawasan yang dipimpin oleh Ketua Tim Asistensi, Kombes Pol. Yayat Ruhiyat itu turut hadiri Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, didampingi Wakapolres Kompol Danu Anindhito Kuncoro Putro, serta jajaran pejabat utama dan operator SPPG.

Dalam pemaparannya, Wakapolres Gresik Kompol Danu menjelaskan bahwa dapur utama SPPG Gresik seluas 426,5 m² di Komplek Bumi Yosowilangon telah beroperasi sejak 1 September 2025 dengan melibatkan 43 relawan.

“Hingga kini, layanan sudah menjangkau 3.206 penerima manfaat yang terdiri dari 13 sekolah, 1 SLB, dan 16 Posyandu,” ujarnya, Sabtu (4/10/25).

Polres Gresik juga menyiapkan rencana pengembangan dengan membangun Tiga dapur tambahan di Eks Mapolres Lama Jalan Basuki Rahmat, Eks Gedung Lap Tembak Jalan Brantas Randuagung, serta Lapangan Sunan Giri Manyarejo.

“Lokasi ini ditargetkan memperluas cakupan distribusi makanan bergizi,” tambah Kompol Danu.

Dalam arahannya, Kombes Pol. Yayat Ruhiyat menegaskan pentingnya standar operasional tanpa celah.

Ia menekankan wajib pelatihan bagi ahli gizi dan relawan dapur tentang keamanan pangan siap saji.

Kombes Pol. Yayat Ruhiyat juga mewajibkan standar kualitas bahan baku, makanan jadi, alat masak, dan alat makan harus sesuai regulasi.

Selain itu, sebelum didistribusikan, MBG harus diuji keamanan harian melalui food security test.

“MBG harus Higienitas total dari dapur hingga distribusi dan Prinsip Zero Mistakes untuk memastikan MBG Polri berjalan tanpa kesalahan,” tegas Kombes Pol. Yayat Ruhiyat.

Ia mengingatkan pentingnya mengenai program MBG, sekaligus menyebutkan bahwa Itwasda, Ditreskrim, Kabiddokkes, dan Kabidlabfor Polda Jatim akan melakukan pengawasan berkala.

Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu menegaskan komitmen jajarannya untuk menjunjung tinggi aspek kebersihan.

“Agar diperhatikan betul terkait higienitas. Semua menu harus dicek kelayakannya sebelum didistribusikan, jangan sampai terjadi kesalahan seperti isu MBG belakangan ini,” ujar Kapolres Gresik.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan peninjauan langsung area dapur SPPG Polres Gresik. Tim Asistensi melihat langsung proses pengolahan makanan. (DON)

Continue Reading

Jawa Timur

Polda Jatim Serahkan 3 Jenazah Santri Ponpes Al Khoziny ke Keluarga

Published

on

SURABAYA— Tiga jenazah korban robohnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo diserahkan kepada keluarga masing-masing oleh Biddokkes Polda Jatim,Minggu (5/10/2025) dini hari.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan penyerahan jenazah di RS Bhayangkara Polda Jatim tersebut setelah Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim melakukan identifikasi.

“Ketiga jenazah sudah diserahkan ke keluarga setelah Tim DVI berhasil mengidentifikasi,” kata Kombes Pol Abast, Minggu (5/10).

Kabid Humas Polda Jatim juga menyampaikan turut berbelasungkawa atas musibah yang menimpa para santri Ponpes Al Khoziny.

“Atas nama pribadi dan seluruh keluarga besar Polda Jatim, kami turut berduka cita, semoga arwah adik – adik kita ini mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan,”ungkapnya.

Sementara itu Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol. Dr. dr. Mohammad Khusnan Marzuki mengatakan bahwa ketiga jenazah yang berhasil diidentifikasi adalah santri asal Kota Surabaya.

“Setelah disholatkan di RS Bhayangkara, peti jenazah dibawa menggunakan ambulans menuju rumah duka masing-masing,”kata Kombes Pol M.Khusnan.

Ia juga mengatakan, sebelumnya seluruh proses indentifikasi dilakukan secara cermat melalui pemeriksaan medis, odontologi (gigi), sidik jari, serta pencocokan properti korban.

“Kami cocokan dengan data ante mortem yang diberikan oleh pihak keluarga,”ujarnya.

Kombes Pol M.Khusnan turut menyampaikan duka cita mendalam atas musibah yang menimpa para santri Ponpes Al Khoziny.

“Kami turut berduka cita, semoga arwah beliau-beliau adik-adik saya itu diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” pungkasnya. (DON)

Continue Reading

Trending