TULUNGAGUNG, 90detik.com- Eks Direktur Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sujanarko, memberikan tanggapan terkait video viral yang menunjukkan Pj Bupati Tulungagung mengundang warga untuk acara Ngaji Ngopi di Cafe Jong Java Kepatihan, Tulungagung, Jawa Timur.
Sujanarko menyatakan bahwa undangan tersebut menunjukkan kurangnya pemahaman dalam berkomunikasi publik, karena metode seperti ini tidak lazim dilakukan oleh seorang bupati.
Bahkan, dirinya menilai Pj. Bupati dan jajarannya gagap dalam berkomunikasi.
“Pj dan timnya memang tidak mahir dalam berkomunikasi. Undangan melalui media sosial seperti ini tidak umum dilakukan oleh seorang Bupati,” jelasnya.
Menurutnya, undangan umum seperti itu seharusnya diselenggarakan dalam acara perayaan atau pentas budaya, bukan sebagai ajang dialogis.
“Undangan umum ini biasanya dilakukan pada acara perayaan, pentas budaya, dan lain-lain karena sifatnya menghibur, bukan untuk dialog,” jelasnya lebih lanjut.
Sujanarko menilai bahwa tindakan tersebut kurang tepat mengingat beberapa fenomena belakangan ini yang memerlukan diskusi substansial dan peningkatan komitmen birokrasi.
“Jika undangan ini dimaksudkan untuk menanggapi fenomena akhir-akhir ini, seperti pertemuan dialog masyarakat dengan Sekda atau demonstrasi yang terjadi karena miskomunikasi, rasanya sangat tidak tepat,” tegasnya pada, Sabtu(8/6).
Ia juga menekankan bahwa Pj Bupati dan timnya seharusnya lebih serius dalam menindaklanjuti aspirasi publik. Menurutnya, lebih baik fokus pada hal-hal yang dapat memuaskan masyarakat dan meningkatkan kinerja birokrasi daripada mengadakan pertemuan yang dianggap kurang substansial.
“Yang dibutuhkan adalah diskusi substansial, terutama terkait beberapa hal yang tidak memuaskan publik dan peningkatan komitmen birokrasi, bukan pertemuan dengan hiburan seperti ngopi yang tidak terukur, tidak fokus, dan tidak tepat sasaran,” tambahnya.
Sujanarko juga menyoroti bahwa Pj Bupati perlu lebih memahami bagaimana komunikasi publik yang efektif harus dilakukan, terutama dengan adanya isu-isu penting seperti Almasta.
Disinggung situasi saat ini apakah akan berpengaruh terhadap kondusifitas wilayah, sebab sebentar lagi Tulungagung akan punya hajatan demokrasi Pilkada.
“Pasti berpengaruh,” pungkasnya tegas. (Red)
Editor : JP